Zebra: Ibu Kecewa

1.7K 124 19
                                    

Ibu?

Ini bukan cerita tentang ibu gua kok. Dia adalah ibu kami. Ibu semua anak di kelas 9H. Yaitu wali kelas kami tercinta. Yang biasa kami panggil Bu Titin.

Uniknya, wali kelas kami yang satu ini suka baper. Baper yang gua maksud disini bukan baper rasa coklat atau strawberry, bukan baper yang merek nis*sin atau Tan*go. Tapi baper yang.. kalian taulah. Secara, yang baca pasti tukang baper.

Jadi, di sekolahan gua, setiap bulannya selalu diadakan Lomba Kebersihan Kelas. Yang menang gak dapet apa apa, yang kalah dapet kemoceng. Di pikiran kami –gua dan Penguin- , selalu mikir: 'enak yang kalah ya, dapet kemoceng. Yang menang, ga dapet apa apa'. Cuma dapet gelar. Itupun gak bakal diinget sama orang lain.

Tapi, pikiran itu bertentangan 180 derajat dengan pikiran Bu Walas a.k.a. Bu Titin.

Setiap kami gak dapet gelar itu –kami belum pernah menang- , atau atribut kami kurang lengkap, kami selalu dapet perkataan macam:

"Ibu kecewa sama kalian"

"Kalian itu bikin ibu kecewa"

Dan itu, selalu diikuti dengan nasihat lembut dari sang ibu. Nasihat yang sudah ratusan kali kami dengar. Dan reaksi kami selalu sama. Kata kata yang keluar dari mulut kami adalah "Iya bu", "siap bu". Tapi perbuatannya, nol.

Tapi, sekecewa-kecewanya Bu Titin, dia tetaplah Bu Titin yang baik dan perhatian pada kami, anak anak kelas 9H yang bawel dan cerewet.

Dan gak masalah tentang perbuatan hina kami yang satu ini.

Kami –anak anak 9H- adalah seorang profesional dalam urusan contek-mencontek. Setiap murid pasti pernah mengalami masa masa dimana saat ujian, yang dipentingkan adalah posisi tempat duduk, dan guru pengawas.

Kami mempunyai beberapa guru killer, yang killernya cuma saat ujian. Tetapi, tetap aja ada guru yang baik dan peduli tentang 'masa depan' kami.

Nah, inget sama Bu Mawar?

Dia adalah salah satu guru killer dari belasan guru killer di sekolah gua. Keliatannya sih kalem. Diem. Tapi, huuuh killernya gak nahan. Jadi pengen makan. Eh, dagingnya udah alot deng.

Ada lagi guru yang lebih killer dari Bu Mawar. Bahkan udah kelewat Killer. Sebut aja beliau Pak Kris. Bukan Kris EXO kok. Eh mantan EXO. Gua baper. Hiks.

Nah, Pak Kris ini juga guru gua di kelas 8. Asal kalian tau, Pak Kris dan Bu Mawar mempunyai satu kesamaan. Mereka sama sama guru Bahasa Inggris di sekolah gua. Tapi, sekiller killernya Pak Kris, gue masih lebiiiiiiiihh sayang Pak Kris daripada Bu Mawar.

Mau tau kenapa?

1. Pak Kris itu jarang masuk kelas.

2. Pak Kris itu sayang sama murid muridnya walaupun yang paling bandel sekalipun.

3. Pak Kris selalu nurutin ketika kita bilang:

"Pak nonton film ya?"

"Pak sambil dengerin lagu ya?"

"Pak kita main games aja ya?"

Dan jawabannya selalu: YA

4. Kita boleh tidur di kelas yang penting gak berisik.

5. Dan masih banyak lagi.

Tapi, gua punya cerita.

Waktu itu gua kelas 8. Mapel ujian saat itu agama. Karena kelas gua waktu itu adalah kelas yang campuran agamanya –islam, kristen, hindu- , jadi peluang kita untuk berikhtiar *cielah lebih sempit.

Ini Kisah Kami dan, yah... Kelas KamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang