Zebra: Matematika....

1K 76 20
                                    

Mesum.

Gua juga bingung, kok bisa sih matematika yang notabene pelajaran serius yang membutuhkan konsentrasi bisa jadi mesum?

Kelas gua emang absurd. Penghuninya hampir semuanya mesum.

Hari itu, kelas matematika gua lagi ngebahas tentang materi Bangun Ruang Sisi Lengkung. Bangun ruang yang kita pelajari waktu itu adalah Bola. Kebetulan, Arif sang Ketua Kelas dan Miko duduk di depan gua dan Seli. Begitu mendengar kata 'bola', entah kenapa gua merasa mereka malah menangkap bola dalam artian lain. Tau sendiri lah, artian lain itu apa.

Tiba-tiba, Arif berbalik menghadap meja gua dan Seli.

"Bra, Sel, gue kasih tebakan nih."

(Kenapa panggilan gua udah macem ganjelan dada? Ya Tuhan..)

"Apaan?" Jawab gua dan Seli bareng.

"Apa yang kalo dilihat persegi kalo dipegang bulet?"

"Hah? Apaan? Meja?" Jawab gua.

"Plastisin?" Tambah Seli.

Akhirnya, setelah beberapa menit dilewatkan dengan melempar jawaban yang semuanya salah, Arif menjawab...

"Lambang OSIS."

Gua dan Seli masih harus berpikir keras sebelum akhirnya kami tau maksud dari jawaban Arif dan tertawa sambil bilang "Arif mesum, gila".

Coba, yang cewek lihat ke lambang OSIS si baju OSIS kalian.

Tau kan?

Setelah itu, gua menanyakan hal yang sama ke Penguin yang duduk bareng seseorang (dia minta disamarkan) di barisan sebelah gua.

"Peng, apa yang kalo dilihat persegi tapi kalo dipegang bulet?"

"Tau lah gua."

"Apaan coba emang?"

"Lambang OSIS, kan?"

"Eh, iya bener."

"Maksudnya apaan sih?" Tiba-tiba sebelahnya Peng bertanya dengan polosnya.

"Buset dah, (sebelahnya Peng). Lo gak tau apa yang kita omongin dari tadi?"

"Enggak."

"Elah."

Sehabis itu, dengan spontan Penguin membentuk tangannya seperti memegang setengah bola dan mengarahkannya –enggak sampe kena sih- ke depan tubuh sebelahnya sambil mengatakan "Gini, lho!", dengan gua, Seli, Arif, dan Miko yang masih melihat. Tolong garis bawahi 'Arif dan Miko yang masih melihat' ya. Arif dan Miko langsung tertawa sambil menggumamkan "Penguin kurang ajar" dan "Gila lu, Peng", ditambah dengan meja depan-belakang kami ikut tertawa. (Ya, ini alasan mengapa dia minta disamarkan. Malu.)

Lain lagi di pertemuan berikutnya. Lagi-lagi pasangan Arif-Miko duduk dibelakang gua dan Seli. Tapi ulah mereka tetap gak bisa dibilang waras.

Hari itu, Miko bawa kamera GoPro. Yah, karena kami memang gila, ketika guru kami lagi menghadap ke papan tulis, kami dengan santai dan bohai berpose selfie di depan kamera. Bahkan, guru gua pun juga gak nyadar.

Perlu diingat, guru matematika gua adalah guru yang baiiik banget. Bisa dibilang, namanya Bu Tatik.

Hari pertama pertemuan kami dengan Bu Tatik, dipenuhi dengan jeritan nista dari Mufi, Obi, dan Wildan. Ya, mereka adalah anak-anak golongan 'kebelet pinter'. Nah, gua kira, ini adalah salah satu alasan mengapa mereka menjadi anggota golongan 'kebelet pinter.

Ceritanya, hari itu disekolah kami diadakan latihan aubade. Yang mengikuti latihan itu antara lain adalah Mufi, Wildan dan Obi. Sehabis latihan, mereka bukannya balik ke kelas, malah lanjut istirahat di kantin. Jelas, mereka telat masuk pelajaran Matematika. Sewaktu mereka masuk, radar Bu Tatik langsung menyala. Dilanjutkan dengan koor sekelas yang menyerukan "Kantin, Bu! Kantin!" dan beberapa orang yang menyerukan "Jewer aja, Bu! SAMPE MERAH!". Setelah itu, dikelas kami menggema jeritan-jeritan nista para penghuni neraka yang entah bagaimana malah lebih mirip desahan. Entah, namanya juga kelas mesum.

Well, kami juga mempunyai beberapa guru yang mempunyai sedikit keanehan baik itu dari segi penampilan maupun kelakuan. Dan pelajarannya yang kadang malah menjadi ajang murid-murid 9H beraksi.

Ya, kita lompati bagian Pak Kris, Bu Mawar, Bu Tatik, Bu Titin, dan beberapa guru yang kayaknya udah pernah gua jelasin di beberapa chapter sebelumnya.

Sekedar info, sebentar lagi kami akan kehilangan sosok Pak Kris karena beliau menjadi Kepala Sekolah di sekolah lain.

Pertama, kami berikan dedikasi untuk Bu Ningsih, selaku Kepala Sekolah kami tercinta. Tapi, kelakuan tetaplah kelakuan. Kami memanggil Bu Ningsih sesuai nama yang telah turun temurun dari kakak kelas kami, yaitu Bunda Besar atau Mamih Ningsih. Tentunya, panngilan itu hanya berlaku selama kami tidak berada di hadapan Bu Ningsih.

Bunda ini, sangat suka berkeliaran. Dan tanpa diduga, bisa masuk kelas siapa saja, dan kapan saja. Berubung kelas kami ini isinya para toa; vokalis-gagal-tampil; kajon-is yang kalau menabuh pakai emosi; gitaris profesional dan abal-abal; serta para fangirl, jadilah kelas kami sering kepergok lagi ngerumpi atau malah konser, kadang juga dugem.

Akhirnya, seringlah kami mendengar seruan macam:

"KALIAN NGAPAIN GITARAN? HAH? BERISIK!"

"HAYO KALIAN PADA NGAPAIN? JAM PELAJARAN KOK NGGAK ADA GURUNYA? SANA PANGGIL!"

Khusus yang diatas ini, guru terkena imbasnya juga.

"HEH! KAMU KOK DUDUK DI MEJA? KAYAK ANAK SEKOLAH PINGGIRAN! NGGAK PUNYA TATA KRAMA! ITU TASNYA DITURUNIN!"

Yang diatas ini, sering mendapat tambahan:

"ITU BOTOL MINUM KOK DIATAS MEJA?"

Gua kadang bertanya, apa sih salah botol minum itu?

Tetapi, ada saat-saat dimana kami bisa bersiap-siap menghadapi Bunda. Gini, suara Bunda itu, berbanding terbalik dengan ukuran tubuhnya. Jadi, kalau kami mendengar teriakan-teriakan Bunda dari kelas sebelah atau malah kelas sebelahnya lagi, itu berarti Bunda a.k.a. Bu Ningsih sedang menuju ke kelas kami.

Beberapa guru juga terlihat sedikit sebal dengan Bu Ningsih. Salah satunya yaitu Miss Jannah. Miss Jannah ini masih muda, sepertinya belum married, dan gaul. Banget, sebenarnya. Dia juga terkenal sering meledek dan memojokkan murid muridnya.

Sayang, dia hanya mengajar kami sebagai guru tutor. Padahal, kalau disuruh memilih anatara Bu Mawar atau Miss Jannah, gua yakin seluruh kelas pasti bakal serempak milih Miss Jannah, walau kami harus mendapat resiko diledek dan dipojokkan. Salah satu korbannya, adalah Mufi.

Mufi ini, seperti yang udah gua bilang adalah playboy cap KingKong. Ya, disebut KingKong karena dia tinggi dan besar, seperti yang udah gua bilang di chapter sebelumnya.

Jadilah dia, karena mantannya banyak, bahkan gebetannya lebih banyak lagi. Dia ini tipe SETIA. SEtiap TIkungan Ada. Karena hal inilah, Miss Jannah sering menyindir dan memojokkan dia.

Masih banyak guru-guru lain yang nggak kalah aneh dan banyak tingkah, tapi gua nggak kuat untuk nulis semuanya itu. Mungkin, nanti kalo inget, kalo inget lho ya, gua bisa ceritain.

a.n. 

haii! gua apdet!

Sehun ganteng banget gilaa!! ada yang lagi live stream MAMA 2015 gak? sama dong kaya gua ^^

tolong dong, buat yang siders, apalagi temen gua, apalagi temen sekelas gua, vomments-nya jangan pelit pelit dong ^^
Oh ya, kelupaan. Mau mulmed anak kelas 9H gak? Kalo gak gapapa sih. :v

See ya!

Ini Kisah Kami dan, yah... Kelas KamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang