POV Revandy
Setelah malam hujan deras kemarin, aku terus terbayang wajah wanita-maksudku Muthia yang sedang menangis. Apa sih yang terjadi dengannya?
"Wih sob, apa kabar bro?" Tanya Gerry, teman satu perjuanganku sambil bertos ria
"Baiklah, lo liat sendirikan" ujarku dan bertos ria juga dengan yang lain. Ardy dan Agra
Di Smart Activity High School-biasa disebut SAHS- kami biasa disebut GARA. Singkatan dari nama depan kami. Terlihat seperti salah satu anime dalam serial naruto
Kami berjalan memasuki kelas dengan bercakap cakap. Sampai pandanganku bertumpu pada iris hitam dengan cahaya yang redup didalamnya.
Sontak langkahku berhenti dan membuat ketiga temanku ikut berhenti dan mencari arah pandanganku. Dia-maksudku Muthia bersekolah disini? Wow, kebetulan yang menakjubkan
Muthia terus berjalan dan melewatiku dengan wajah datarnya. Tapi dia terlihat cantik. Rambut hitam legamnya jatuh teruntai begitu saja, kulit putih nan bersih tanpa terpoles make-upnya dan bibir mungilnya begitu mempesona
Tiba-tiba sebuah tangan melambai didepan wajahku. Akupun tersentak dan sadar dari lamunanku
Agra yang mengamatiku dengan alis terangkat tersenyum misterius kearahku. Oh, apa apaan dia?
"Revandy terjebak dalam pesona seorang Muthia?" Ucap Gerry dengan nada meremehkan
Agra menepuk bahu kananku "Dia dapat membuat lo dan gue terpesona dalam pertemuan pertama. Kita sama bro" ucapnya lalu terkekeh
"Eh, lo lupa sama gue Ag? Guekan juga kena pesona dia" ujar Ardy melanjutkan
Oh tidak... wanita datar itu merebut hati semua orang
---Broken Heart---
Saat pelajaran tadi, hanya tubuhku yang berada dikelas. Otakku berfikir kemana-mana. Masih terbayang wajahnya yang dipenuhi air mata. Tapi berikutnya aku terbayang wajah datar bagai tak ada yang terjadi.
Muthia seperti menyembunyikan rahasia. Bukan hanya satu, tapi ada banyak lagi rahasia yang ia sembunyikan-mungkin.
Dia seperti orang yang kuat kalau dilihat dari fisiknya. Tapi kalo melihat jelas kedalam mata hitamnya, dia bagai orang yang rapuh.
Muthia adalah orang kedua yang membuatku penasaran-tentunya selain cinta pertamaku-dengan sikapnya yang menurutku sungguh gila
Saat ini waktu pulang sekolah telah lewat. Teman temanku ada kegiatan setelah ini, makanya aku sendiri. Berjalan dikoridor sekolah yang mulai sepi.
Pandanganku tertuju pada ruang perpustakaan yang terbuka, seperti biasanya. Mungkin ada orang genius yang masih membaca di tempat buku buku lapuk itu.
Seperti ada magnet yang menarikku kesana. Membuat aku penasaran menuju perpustakaan. Udara didalam lembab dengan debu yang kasat mata tapi bisa dirasakan.
Tap...tap...tap...
Suara langkah kaki terdengar. Seketika bulu romaku berdiri. Seperti adegan dalam film horor, aku mulai berjalan mundur. Sampai sesosok bayangan denagn seragam SAHS lewat dan duduk disalah satu bangku yang disediakan.
Dengan rambut hitam yang lumayan panjang itu. Hampir aku teriak, namun kuurungkan saat tanpa sengaja melihat wajah dibalik rambut itu.
Aku berjalan menuju wanita dengan kaca mata itu. Lalu dengan perlahan duduk dihadapannya. Kulihat wajahnya dan seketika aku menegang.
"Cantik" ucapku lirih, tapi sepertinya dia mendengarnya. Dengan mata yang nyalang, dia mendelik kepadaku lalu kembali lagi membaca buku tebalnya. Tidak ada semburat merah dipipinya. Sepertinya godaan tanpa niatku tidak berhasil.
Oh bidadari ini, sungguh punya daya tarik yang memikat dengan wajah datarnya.Muthia, satu nama yang akan aku ingat. Walaupun dia datar dan aku baru bertemu dengannya. Aku rasa aku mulai menyayanginya. Seperti ada perasaan yang hangat bila didekatnya.
Memandangnya lama lama bikin aku mengantuk dan akhirnya akupun masuk kedalam dunia mimpi
---Broken Heart---
Samar samar aku mencium wangi makanan yang lezat. Akupun membuka mataku perlahan walaupun rasanya sangat berat. Dihadapanku ada sebuah jam yang menunjukkan pukul 17.23. Seketika kantukku hilang
Berapa jam aku tidur? Dan dimana Muthia? Dia meninggalkanku? Tanpa memvangunkanku? Sederet pertanyaan muncul diotakku. Tapi begitu pandanganku menatap sekotak makanan hangat, aku langsung tersenyum.
Disana ada sebuah tulisan "Hai, udah bangun? Dimakan ya!! :)" dan hatiku berbunga bunga. Ternyata dia romantis ya.
---Broken Heart---
POV Muthia
Selesai membaca buku, kulirik jam tangan yang menunjukkan pukul 14.52, segera kurapihkan buku bacaan ku dan berjalan keluar.
Tak kuhiraukan seorang lelaki tak tau dari mana itu yang sedang tertidur. Bukan urusanku ini.
Setelah sampai digerbang utama, terlihat sebuah mobil bercat hitam terparkir rapih disana. Segera aku berjalan cepat dan masuk kedalam tanpa disuruh.
Terdapat seorang lelaki dengan balutan seragam sekolahku. Dia memiliki rambut hitam legam dengan mata yang sama hitamnya dengan rambutnya. Terukir senyuman manis diwajahnya
"Hai, udah pulang? Aku fikir kau akan membiarkanku menunggu satu abad lagi disini" ujarnya lalu tertawa dengan gembiranya
Aku hanya menatap datar kearahnya. Lalu membuka buki yang tadi kupinjam diperpustakaan. Dari sudut mataku aku dapat melihatnya yang sedang cemberut. Dasar lelaki aneh.
---Broken Heart---
Yee... selesai juga part 2nya. Aku mau ngucapin terima kasih yang udah baca.
Aligatho gozaimasu...

KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Heart
RomantikMatanya indah, memancarkan sejuta kehidupan. Mungkin dia memiliki seribu kejutan untuk orang disekitarnya. senyumannya memberi semangat untuk orang yang hancur sepertiku. Namanya Awan -Muthia Valindry Dia seperti seseorang yang dikendalikan, begitu...