"Dia memiliki kulit yang seputih salju, wajah yang amat rupawan seperti malaikat yang tersesat, mata cokelat muda yang benar-benar menawan. Tubuh molek yang juga enak dipandang. Dia bisa Tuan dan Nonya jadikan sebagai budak, pelayan, istri muda, atau pun boneka. Harga untuk bidadari yang turun ke bumi ini, kami buka seharga 5.000 Euro."
Kirena hanya bisa terdiam. Dirinya terjebak di sebuah kurungan besi setinggi betis pria yang kini berdiri tidak jauh darinya. Bertindak sebagai MC acara pelelangan manusia. Membuat dirinya tidak berdaya, disorot lampu dari berbagai sisi. Dia hanya bisa menunduk dan bungkam. Sama sekali tidak merasa ketakutan.
Kegelapan di sekelilingnya tidak terhindarkan. Tidak banyak visual manusia yang bisa ditangkap retina cokelatnya ketika semua lampu diarahkan fokus menyorot setiap bagian tubuhnya. Kemeja hitam panjang yang dia pakai tadi pagi sudah kusut dan juga kotor. Sabuk yang melingkari pinggangnya hilang entah ke mana?
Rambutnya terurai sedikit kusut.
Yang dirasakannya saat ini, justru emosi yang meletup-letup membuncah dada. Ingin segera melampiaskan pada seseorang brengsek yang menyebabkan dirinya terjebak dalam kondisi menyebalkan seperti sekarang.
Orang-orang yang turut serta ke acara pelelangan manusia kali ini memberi atensi penuh padanya. Beberapa ada yang berdecak takjub, ada juga yang menggeleng-geleng tidak habis pikir akan ada gadis secantik itu yang menjadi 'barang' jualan hari ini. Sisanya, menatap dia memastikan kalau yang dibeli bukan hanya bagus diluar saja. Ada juga yang memberinya sorot mata tidak senonoh.
Berbagai ekspresi menjijikan yang sedikit bisa ia tangkap membuat perutnya mual. Dia ingin segera mengakhirinya, namun masih terlalu gensi karena terlalu cepat menyerah. Walau bagaimana pun, dia sudah terlanjur bersumpah.
"6.000 Euro!" seorang pria tua mulai mengangkat tangannya. Tertarik untuk mengoleksi satu-satunya keturunan terakhir Kleantha –yang tidak diketahui identitasnya di tempat ini.
"7.000,-"
"10.000,-"
"15.000,-"
"30.000,-"
"50.000,-"
Mata Kirena mendelik saat mengenali suara baritone seorang pria yang terakhir memberi tawaran untuknya. bibirnya mendesis galak, saat si pria penawar yang kini duduk santai sambil menutup sunggingan kurang ajarnya memberinya sorot mata humor. Dia tidak peduli dengan bisikan juga sorak-sorai karena penawaran untuknya mencapai harga yang fantastis dalam waktu beberapa menit saja. 50.000 Euro, tentu merupakan jumlah uang yang tidak sedikit.
"50.000 Euro, ada yang sanggup lebih tinggi lagi? gadis cantik ini, juga pandai bermain musik dan menari. Dia memiliki kulit yang selembut sutra layaknya Puteri-puteri raja. Anda tidak akan kecewa jika menjadikannya koleksian pribadi." Si MC semakin memanasi. Berucap sok tahu hanya demi meraup keuntungan yang lebih tinggi. Berdecak lidah saat hari ini tempat lelangnya akan mendapatkan keuntungan yang benar-benar besar.
"60.000,-"
"70.000,-"
"100.000,-" Al yang berperan sebagai tamu undangan benar-benar hampir terbahak saat Kirena melotot padanya. Papan kecil dengan nomor 3 dan kursi VIP yang didudukinya membuat semua hal yang dia lakukan bisa tertangkap jelas oleh Kirena.
Ekspresi marah sang Nona sama sekali tidak membuatnya terintimidasi. Merasa masih belum puas, dia berdehem saat semua orang sepertinya tidak sanggup memberikan harga yang lebih tinggi. sebelum palu tanda Kirena sudah dihak milik olehnya diketuk, dia mengangkat tangannya, memberi seringaian jenaka.
Nona Kleantha menelan ludah gugup, merasakan firasat buruk.
"Tapi, kita tidak akan tahu apa benar dia memiliki tubuh yang indah seperti yang kau ucapkan jika tidak memeriksanya bukan?" Al memiringkan kepalanya, Kirena berwajah pucat, "bagaimana jika dia ditelanjangi dulu sekarang juga?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Devil Butler (SUDAH DITERBITKAN)
FantasyTERSEDIA DI TOKO BUKU SELURUH INDONESIA Copyright © Queen Nakey Hanya tersisa 9 chapter "Aku akan melindungimu, melakukan segalanya demi kepentinganmu, melayanimu, menuruti semua perintah yang kau berikan dengan syarat setiap Kali purnama, kau akan...