6. Failed
Keseharian John adalah melayani tuannya. Apa pun perintah Alardo, sekali pun itu menebas lehernya sendiri, dia pasti akan melakukannya. Namun, Al tidak pernah memberinya perintah seekstrim itu. pria itu adalah iblis yang selalu merasa paling bisa melakukan segalanya. Dia tidak pernah berbuat salah.
Hanya saja, sejak perbincangan terakhirnya dengan Troy, Al jadi sedikit kehilangan konsentrasinya. Dia beberapa kali terlihat melamun sambil memiringkan kepalanya –berpikir. Lalu akan menggeleng dan tertawa tidak jelas, sebelum akhirnya melamun lagi.
Tentunya, sikap aneh tuannya itu membuat John benar-benar khawatir. Hal apa yang menyebabkan sang pangeran bertingkah tidak normal sekembalinya dari dunia bawah? Apakah di sana ada suatu masalah? Seingatnya, belum ada perintah Pemilik Semesta Alam kepada mereka semua untuk kembali ke asalnya –neraka. Kiamat belum ditentukan. Tuannya, tidak punya alasan bersikap segalau ini sedikit merusak citra tenangnya.
Namun, apalah daya. Dia hanya pelayan rendahan. Melihat tuannya seperti sekarang dia tidak punya hak untuk menegur. John lebih menyibukan dirinya menyelesaikan bahan makanan yang akan dimasak Al untuk makan malam Kirena beberapa jam lagi.
Keduanya saling memunggungi di depan meja pantry. Sampai akhirnya John menoleh ketika mendengar tuannya menghela napas berat.
"John!"
"Ya Tuanku?" buru-buru John menoleh. Tersanjung saat Al memanggilnya di tengah wajah kalutnya. Dua rekan pelayan mereka memasuki dapur. Memberi hormat pada Al sejenak yang dibalas lambaian dari Tuan mereka.
"Troy mengatakan sesuatu yang aneh saat aku pulang." Al bergumam. Dia lagi-lagi memiringkan kepalanya, sedikit bingung.
Kirena yang hendak masuk ke dapur menghentikan langkahnya. Dia memilih bersembunyi di balik tembok. Mendengarkan percakapan mereka. Sikap Alardo sejak kemarin aneh sekali. Membuatnya penasaran saja. Apalagi, sepertinya butler-nya itu saat ini tidak menyadari keberadaannya.
Suatu kejadian yang amat sangat langka.
"Jika Your Majesty tidak keberatan, boleh saya tahu apa yang Tuan Troy katakan?"
"Dia bilang aku sudah terlalu banyak bermain dengan Nona." Al berkedip. Dia menatap John lurus. "Hanya karena aku sering melakukan seks dengannya, dia kira aku jatuh cinta pada Nona. Itu tidak masuk akal bukan?"
Di balik tembok sana, Kirena merasa jantungnya berdebar-debar. Percakapan yang membahas tentang Al, dia, dan cinta. Dia jadi ikut penasaran, apa tanggapan pelayan iblisnya tentangnya? Apa benar Al jatuh cinta padanya? Apa itu artinya perasaannya berbalas?
Bibirnya mengukir sunggingan bahagia. Dia lebih memasang telinga.
"Ini pertama kalinya Your Majesty mengikat kontrak langsung dengan Satu manusia. Biasanya, Tuanku langsung melibatkan kontrak darah Satu keluarga." John berpikir. Menerka segala kemungkinan yang terjadi. "Tuanku juga sudah sangat lama menjadi pelayan Nona. Wajar, kalau Tuan Troy merasa curiga dan merasa sikap Tuan aneh. Belakangan ini, Tuan juga tidak pernah berhubungan seks dengan wanita selain Nona."
"Ah, jadi hanya karena itu kalian asal menebak?" Al tersenyum guyon. Merasa semua orang yang ada di sekitarnya lucu sekali. Tapi kalau diingat-ingat, apa yang dikatakan John memang cukup masuk akal. Dua rekan John yang lain menyimak. Al mengangguk-angguk. "Baiklah kalau begitu. John, kau tidak keberatan, kan?"
"Ya?" tanya John bingung. dia tidak paham apa yang dimaksud sang Tuan?
"Ayo lakukan seks denganku."
Semua orang terdiam. Bahkan yang dilakukan John hanya berkedip seolah tidak percaya dengan ajakan tuannya. Di antara ribuan wanita yang bisa Tuannya pilih, kenapa justru John yang sesama pria yang terpilih?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Devil Butler (SUDAH DITERBITKAN)
FantasyTERSEDIA DI TOKO BUKU SELURUH INDONESIA Copyright © Queen Nakey Hanya tersisa 9 chapter "Aku akan melindungimu, melakukan segalanya demi kepentinganmu, melayanimu, menuruti semua perintah yang kau berikan dengan syarat setiap Kali purnama, kau akan...