Kau tahu? dulu sewaktu aku masih berumur lima tahun, aku mempunyai seorang sahabat laki-laki. Tapi dulu tidak tahu kenapa aku rasa, aku mencintai anak laki-laki itu. Namanya Al. Aku tidak tahu nama panjangnya. Yang kutahu dulu saat dia menolongku dari kejaran anjing tetangga yang mengejarku, dia memberi tahu kalau namanya Al, tidak lebih.
Sejak saat itu kami jadi sering bermain bersama tapi pada umurku yang ke 6, dia pindah dengan orang tuanya ke New York.Sejak saat itu aku sering menangis dan melamun hingga datanglah Ayu. Dia adalah anak dari sahabat mami. Jadi dia bilang begini 'Tidak apa. Dia pasti akan kembali lagi'. Karena itu aku percaya saja. Tapi seiring berjalannya waktu, aku tahu Al tidak akan kembali padaku. Tapi yah aku harus bilang apa? Aku hanya bisa diam menunggu dan berharap sang Pangeran Kodok akan kembali.
Sebenarnya saat ini aku masih mencintai pangeran kodokku itu. Tapi apa daya, aku tidak tahu sekarang dia seperti apa. Apa dia tetap mengenalku? Apa dia sudah mendapatkan cintanya? Huft, memikirkan itu membuatku Kesal dan sedih bersamaan. Aku jadi ingin menangis.
Ah sudahlah, lebih baik aku menelepon Ayu dan kita akan Shopinggggggg, Yeay!
Pada dering ke-3 akhirnya diangkat
"Yolooo Ayu cantik"
"Yolo Vio"
"It's time to Shopinggggg!!!"
"Wohhho Aku ikuuutttt!!!"
"Of course ayo kita ketemuan di mall xxx ok?"
"Yeah okay aku tidak sabar"
"Haha kalau begitu yang sabar. Okay See you Bitch"
"Hahaha See You too Bitch"
klik
Okay panggilan seperti itu sudah biasa aku dan Ayu pakai. Sekarang ini aku sedang mengganti baju. Aku yang tadinya memakai tank top bertali spagethi berwarna biru muda dan sweetpant berwarna merah tua berganti.
Jadi sekarang ini aku memakai dress lengan pendek berwarna putih dan polkadot hitam sedikit diatas lutut. Dengan pita kecil berwarna hitam yang melingkari pinggangku. Aku juga memakai sepatu keds berwarna hitam dan polkador berwarna putih juga rambutku yang berwarna blonde aku gerai.
Aku hanya memakai make up tipis dan lipstick berwarna merah. Lalu aku mengambil dompet dan iPhoneku lalu memasukannya ke dalam tas kecil yang akan kubawa.
Ok sekarang aku siap berangkatttt Yeay!
Aku mengambil kunci mobilku lalu turun kebawah. Ternyata dibawah sudah ada mami dan papi. Rupanya papi sudah pulang toh.
"Hai Mami, Papiku sayang. Aku pergi dulu yah mau shoping dulu sama Ayu."pamitku mencium pipi mami dan papi
"Hati-hati yah"pesan papi
Aku mengedipkan salah satu mataku pada papi.
"Tenang Pi, Vio akan mengendarai dengan baik dan benar"kataku
Oh iya hampir saja aku lupa. Aku menepuk kening cantikku. Aku lupa mengatakan permintaanku pada mami dan papi. Aku duduk disamping papi yang sedang membaca koran. Walaupun papi sudah tua tapi papi masih terlihat muda, begitu juga dengan mami.
Aku bergelayut manja dilengan papi. Pasti mami dan papi sudah hapal dengan tingkahku ini.
"Pi"kataku memanggil
Papi hanya berdehem menyahuti panggilanku
"Ih papiiiiiii"kataku mengulang kesal dengan bibir mengerucut
"Kenapa?"sekarang papi melipat koran dan menghadapku
"Pi aku mau sesuatu"
"Mau apa?"
"Aku mau minta adik Pi"kataku dengan wajah memelas
Sontak saja mami yang sedang membaca majalah tentang masakan menutup majalah itu dan memandangku penuh heran. Sedangkan papi, dia sedang menyeringai licik sambil melirik mami
"Kenapa tiba-tiba minta adik? Ko' gk dari dulu aja?"tanya mami heran
"Hehe gpp sih Mi. Cuma pengen sekarang aja. Boleh yah Pi, Mi?"pintaku dengan wajah paling memelas yang kupunya
"Boleh lah sayang. Kamu mau berapa?"tanya papi sambil melirik mami dengan senyuman nakal. Sedangkan mami hanya menunduk merona. Huft merek ini sudah tua juga. Ooops
"Satu aja Pi. Tapi dua deh yang kembar yah. Eh, Tapi kembarnya Laki-laki dan mukanya gk harus sama"pesanku
"Kamu nih, Kamu pikir anak itu pesenan apa." Kata Mami memukul lembut tanganku
"Hehe yaudah deh itu aja. Aku tunggu kabarnya. Tuh Mi yang puas yah layanin Papi. Lihat tuh Papi udah mupeng aja."kataku menunjuk muka papi
"Kalian punya banyak waktu. Dadah Mami dan Papi"Aku melakukan Kissbye
(^^)