Family Time

1K 28 0
                                    

Holaaaaaaa,

Happy reading ;)

********

Aku memarkirkan mobil sembarangan dan masuk kerumah sambil berlari kecil. Aku meletakan barang-barangku asal.

"Mamiiiiiii?!"teriakku

"Apa sih Vio?! Sini kedapur! Mami didapur!!", balas mami berteriak. Aku berlari kearah dapur dan melihat mami sedang memasak.
Dengan cepat aku langsung memeluk mami. Mami membalikkan badannya dan balas memelukku sambil mengelus rambutku lembut.

"Kenapa Vio udah pulang?! Harusnya 'kan besok?"tanya Mami

Aku menatap mami, "Tadi Ayu bikin Vio marah, Mi. Yaudah Vio pulang aja. Kalo disana yang ada nanti Ale jadi ngamuk berat, Mi." , Aku menceritakan dengan sedikit manja. Aku ini memang sedikit manja.

"Ohhhhh". Mami hanya ber'oh' panjang.

"Papi mana,Mi?"tanyaku sesudah melepaskan pelukanku

"Paling sebentar lagi juga pulang." balas Mami. Aku berjalan kearah masakan Mami.

"Ini resep baru, Mi?"tanyaku

Aku mengambil sendok dan mencicipi masakan mami. Wuenak tenan. Masakan mami memang gk ada duanya.

"Ho-oh, gimana enak gk?"

"Masakan Mami memang selalu enak."

"Hehehe, Mami jadi punya ide. Gimana kalo mami bikin Cafe?"

"What?! Wah, Aku setuju banget Mi. Nanti aku bakalan sering mampir deh."

"Hahaha, tapi kayaknya gk jadi deh. Repot banget kayaknya."

"Huffft, kalo gk jadi jangan bilang, Mi. Mami PHP banget ih."

Aku mendengus kesal. Kalo mami jadi bikin Cafe. Aku bakalan promo deh. Bukan promo disekolah, Di BBM maksudnya hehe.

"MAMIIII, PAPI YANG GANTENG DAN KECE TAPI UDAH TUA INI PULANGGGG."terdengar teriakan dan itu pasti suara Papi. Aku segera berlari keruang tengah dan menemukan papi yang sedang menutup mata sambil merentangkan tangannya seakan bersiap menerima pelukan.

"PAPIIII."Aku segera menghambur ke pelukan papi dengan antusias hingga papi hampir jatuh.

"Loh, kok Vio udah pulang?"tanya papi melepaskan pelukanku

"Jadi Papi gk suka kalo Vio dirumah?"tanyaku berakting ingin menangis.

"Enggak gitu Vio sayanggggg. Jadi Mami kamu dimana?"

"Hehe, habisnya papi sih. Mami bentar lagi juga kesini. Nah itu." tunjukku pada mami yang berjalan santai kearah kami.

Mami mendekati papi. Papi langsung memeluk mami dengan erat dan mami membalas pelukan papi.

"Hi My Lovely Wife." tanpa sungkan papi mengecup bibir mami. Mami hanya tersenyum dan mencium sudut bibir Papi.

"EHEM, Disini masih ada Vio yah. Plis deh, Vio ini matanya masih suci dan janganlah Mami dan Papi memberikan tontonan yang tidak senonoh pada Vio." kataku dengan diplomatis.

Mami dan Papi malah cengengesan tidak jelas.

"Ckckck, kemarin-kemarin kalian ngapain hayo?"tanyaku iseng

Muka mami langsung berubah merah. "E-eh itu. Kita ngapain yah,Pi?" tanya mami meminta bantuan Papi. Papi melirikku. "Kita itu kemarin-kemarin habis olahraga." jawab Papi. "Olahraga ranjang." lanjut papi.

Aku pura-pura cemberut. "Mami dan Papi tau gk? suara kalian itu mengganggu. Bahkan sampai kadengeran ke bawah." kataku melebih-lebihkan. Gimana mau kedengeran? lah ruangannya aja kedap suara.

Mata mami membulat. Warna merah yang tadinya hanya dipipi mami menjalar ke leher dan telinga. Aku menahan tawaku. Mami lupa kali itu kamarku kedap suara.

"kan kamu juga yang minta punya adik."bela Papi

Aku menepuk keningku. "Oh iya yah. Vio lupa hehehe." kataku pura-pura lupa. Mami menggeleng. Wajahnya sudah tidak merah lagi seperti tadi. Mungkin mami merasa tindakan papi menyelamatkan mami.

"Yaudah mendingan kita makannnnnn!!!"seruku semangat sambil berlari. Aku mendengar mami dan papi tertawa.

****---

Hehe gimana part ini? maaf yah kalo gaje dan gk nyambung. Masih amatiran.

Best Regard,

Penulis.

Alter EgoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang