The Savior

53.5K 6.1K 695
                                    

#A/n: TOLONG BACA Notes di bawah ya! HUEHUEHUE <3 DAN SEKALI LAGI SAYA TEKANKAN, VOMMENT PEHLIZ <3

Mulmed, Jeon Wonwoo aka Jungkook's older brother.

#6

--

Aku mengoleskan selai di roti sambil sesekali menguap. Hooam. Semalam aku tak bisa tidur karena memikirkan perkataan Jungkook. Maksudku, aku sedang berpikir bagaimana rupa Jeon Wonwoo alias kakak kandung makhluk itu.

Sebenarnya aku tahu wajahnya karena fotonya banyak di pajang di ruang keluarga, kamar Jungkook, dan satu lagi kamar yang berada di sebelah ruang kerja Ayah Jungkook yang berada di lantai satu. Oh, kamar itu milik Jeon Wonwoo.

Ia tidak terlalu mirip dengan Jungkook. Jungkook lebih mirip dengan Ibunya, sedangkan Wonwoo lebih mirip Ayahnya. Namun kemiripan mereka terletak pada ketampanannya. Jungkook dan Wonwoo jelas-jelas merupakan malaikat yang turun dari kayangan. Rupanya nyaris sempurna.

"Astaga," seseorang memekik di belakangku.

Ketika kulihat, ternyata hanya jungkook. "Ada apa?" tanyaku, masih mengoles selai di roti.

"Kau sadar apa yang sedang kau lakukan?"

Aku mengernyit bingung sebelum akhirnya menjawab, "Uh, mengoles selai?" Memangnya apa lagi?

"Bodoh," cibirnya dan membuatku kesal. "Apa maksudmu?" tanyaku kesal. Harusnya aku yang berkata bodoh! Dia selalu melontarkan pertanyaan retoris dan itu mulai membuatku kesal.

"Yang kau oleskan selai cokelat!"

"Lalu?"

"Aku tdak suka!"

Aku mengkerutkan keningku bingung. "Kau pikir aku membuatkan roti selai untukmu?" sungutku kesal. "Ini untukku, tahu! Kalau kau ingin yang selai kacang, buat saja sendiri!"

Ia mendengus. Seraya menarik kursi yang ada disebelahku untuk duduk, ia berkata, "Kau yang buatkan. Aku malas."

Ew. Aku memutar bola mataku malas. Jungkook dengan segala kearogansiannya. Tentu. Tentu. Dengan malas aku mulai mengambil potongan roti dan mengoleskan selai kacang untuknya. Memangnya ada apa dengan cokelat? Semua orang suka cokelat! Uh, ya. Semua orang kecuali Jungkook.

--

"Haha, ternyata itu yang kau lakukan kemarin saat pulang sekolah?" tanya Yeri sambil sesekali tertawa. Eunhwa juga ikut tertawa. Yeonso? Duh, dia yang tertawa paling keras. Murid-murid di kantin sampai memerhatikan kami karena ulahnya.

"Ngomong-ngomong," Eunhwa berbicara, membuat kami melihat ke arahnya. "tadi pagi aku melihat Jungkook mengendarai motor sport merah. Aku berpikir, tumben sekali dia tidak memakai mercedes benz kebangaannya. Ternyata ban nya kau kempeskan haha."

Aku tertawa. "Tapi, aku sedikit kesal. Kukira dengan membawa motor, fans nya akan berkurang sedikit. Nyatanya, malah bertambah banyak!"

"Kau pikir perempuan mana yang mau menolak pesona dan motor kerennya itu?" cibir Yeonso sarkastik.

Aku sontak tertawa. Yeonso benar. Mau dia ke sekolah naik angkutan umum juga sepertinya fansnya takkan berkurang.

Setelah lama berbincang, kami pun memutuskan untuk kembali ke kelas, karena makanan kami sudah habis. Namun, ketika melewati kelas 3-4, suara seseorang menghentikanku. Ketika aku berbalik, aku terkejut.

"Yujin?"

Ada apa dia memanggilku? Tiba-tiba saja perasaanku menjadi tak enak ketika mengingat suatu hal. Dia pasti akan bertanya perihal Jungkook. Minggu lalu kan dia menyuruhku untuk memberitahu Jungkook kalau ia menunggunya di tempat biasa.

THE PRANK (jungkook fanfic) [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang