Author *pov*
"Ayo pulang ..." pekik Gllen sambil merangkul pundak Anisa.
Anisa terkesiap seketika. "Hah?? Gllen... ngapaiin dia?" Batin Anisa.
"Ngapaiin lo ganggu cewe gue!" Ucap Gllen dengan suara tinggi nya.
Pereman tersebut langsung terkekeh. "Dia pacar lo?"
Gllen menjawab dengan menaikan satu alisnya,masih dengan posisi yang sama merangkul pundak Anisa
"Mau lo apa?" Pekik Anisa.
"Kita??" Tanya salah satu pereman yang mungkin ketuanya.
"Hmm... kalo harta lo gimana?" Tantang premena tersebut,dan ketiga temannya langsung membuat senyuman licik.
"Cihh...!!" Tukas Gllen.
"Lo bisa apa? Kalo lo mau dia lo lawan gue!" Tantang Gllen.
Anisa hanya bisa menganga yang hanya di pikiran nya adalah apa bisa Glllen menang lawan 4 preman ini? , kalo dia kalah bisa habis nyawa Anisa.
Ketika Gllen maju ,Anisa langsung sigap menahan nya dengan cepat.
"Tunggu!" Ucap Anisa.
"Mau apa lagi! Jangan memperlama waktu!..." ucap preman tadi,tidak sabar.
"Gi..gimana lo bataliin tantangan lo.." pekik Anisa dengan terbata-bata.
Gllen yang mendengar nya hanya mengerutkan dahi.
"Ya..ya gue rela di sakitiin mereka,dan lo bisa pulang sekarang!" Ujar Anisa.
Anisa tidak tega dengan Gllen,dia takut kalo Gllen kalah dan mungkin aja dia bisa mati karna nya.
"Lo jangan main-main!, ini kondisi gawat!" Tukas Gllen. Dia sangat bingung karna Anisa menyuruh nya pulang dan kalo Gllen pulang gimana nasib cewe ini?? walaupun bukan siapa-siapa Gllen tapi kalo ada orang yang butuh bantuan,Gllen pasti nolongin.
"Hei kalian berdua! " ucap preman tersebut sambil menunjuk ke arah Gllen dan Anisa.
"Sudah selesai berunding?, sekarang kita mulai permainan ini.." mereka berempat sudah siap untuk menghabisi Gllen.
Gllen langsung membisikan sesuatu ketelinga Anisa.
"Hah?? Emang bisa??" Tanya Anisa yang gak yakin dengan rencana Gllen.
Gllen langsung mengangguk.
"Ok.. " pekik Gllen kepada preman tersebut.
"Satu..."
Anisa hanya bisa memejamkan mata dan bersiap-siap untuk ini.
"Dua.." Gllen terus menghitung.
"Ti... tiga!" Dengan sigap Gllen langsung menarik tangan Anisa dan membawa nya menuju motor.
"Heii!! Jangan lari!" Teriak keempat preman tersebut dan langsung mengejar Gllen dan Anisa.
"Cepet naik ke motor!" Suruh Gllen yang sudah siap dengan kunci motor nya,setelah Anisa duduk di motor, Gllen langsung menyalakan motor dan siap untuk pergi dari situ.
"Hahaha dapet lo sekarang!" Pekik salah satu preman yang berhasil memegang tangan Anisa.
Anisa langsung memeluk Gllen dengan erat agar ia tidak jatuh dari motor akibat tarikan oleh preman tersebut.
"Gllen.." lirih Anisa yang merasakan sakit di tanganya.
Gllen yang melihat nya tidak diam saja dia langsung menendang kemaluan preman tersebut dan preman itu langsung melepaskan pegangannya karna merasa sakit akibat perlakuan Gllen.
Setelah itu Gllen langsung mengegas motor nya dan pergi dengan kecepatan tinggi sehingga preman tersebut tidak bisa mengejar nya.
"Makasih ya.." lirih Anisa.
Gllen hanya diam tidak menjawab ucapan Anisa dan Gllen langsung melihat tangan Anisa yang melingkar di perutnya.Gllen pun terkejut karna melihat tangan Anisa yang berdarah.Dia pun memegang tangan Anisa dari pinggangnya.
"Nis tangan lo berdarah.." pekik Gllen yang terdengar panik.
Anisa langsung menengglamkan wajah nya di pundak Gllen untuk menahan rasa sakit ditangan nya.
Gllen pun langsung menambah kelajuan motor nya dan memecah jalanan kota.
.....
Gllen *pov*
"Sudah selesai?" Tanya gue yang melihat Anisa keluar dari ruang dokter.
Anisa hanya mengangguk.
"Kalo gitu gue pulang,makasih sekali lagi lo udah mau bantu gue.." ucap Anisa.
Gllen tidak tega melihat Anisa pulang sendirian dengan kondisi seperti ini dengan tangan yang di perban.
"Eh,nis.." tahan gue.
Anisa pun menoleh kearah gue.
"Kenapa?" Tanya nya.
"Hmm... lo pulang bareng gue aja,dimana rumah lo? nanti gue anteriin" tawar gue.
Anisa langsung menggeleng.
"Nggak usah,gue bisa pulang sendiri lagian ini udah malem lo pasti dicariin sama orang tua lo.."
Aduh.. ni cewe keras kepala banget sih,dengan sigap gue langsung menarik tangan nya dan membawa pergi Anisa dari rumah sakit.
"Gllen,lepasiin gak!" Berontak Anisa sambil memukul tangan gue.
Gak gue hirauiin dia.
"Naik!" Suruh gue,dia pun nurut.
"Sudah siap?" Tanya gue.
"ya... " balas nya dengan nada terpaksa.
...."Rumah lo dimana?" Gue bingung sepanjang jalan ,inikan daerah komplek elit,Anisa tinggial disini?
"Stop!!" Pekik Anisa.
Gue pun langsung memberhentikan motor gue di depan rumah mewah nan megah.
"Wowww!! Ini beneran rumah Anisa?? Gede banget..." batin gue.
"Gllen.." panggil Anisa.
"Ya.."
"Makasih ya... lo udah mau nolong gue" ujar Anisa.
Gue hanya mengangguk, yang dipikiran gue sekarang hanya Anisa mempunyai rumah sebagus ini tapi mengapa dia jauh dari kata orang kaya??, maksud gue dia jauh berbeda dengan orang kaya biasanya. Baju yang dia pakai ke sekolah acak-acakan,tas bukan tas mahal.Sebenar nya dia dia siapa? Apa mungkin dia anak pembantu di rumah ini atau memang dia yang memiliki ruamh besar nan mewah yang sekarang ada di depan mata gue??
...........Hai... jangan lupa baca terus ya, penasaran kan siapa Anisa sebenarnya?? Baca terus yuk! Jangn lupa vote nya ya.. ^.^ makasij

KAMU SEDANG MEMBACA
"Thank You Gllen.."
Teen FictionApakah bisa aku membuat mu berarti...? Apakah bisa aku membuat mu menjadi emas yang tak ternilai harganya...? Apakah bisa aku membuat mu selalu sempurna di mata orang lain...? Apakah bisa kau MENCINTAI ku...? Dan yang selalu membuat ku bertanya-tany...