Author *pov*
.....
Hari ini Annisa tidak masuk sekolah karna kejadian semalam yang membuat hati nya seperti tertusuk ribuan jarum.
Annisa mengambil sebatang rokok dari kantung celana nya kemudian ia bakar dengan korek dan di hisap nya sampai mengeluarkan asap yang sangat banyak, setelah habis ia mengeluarkan lagi rokoknya begitu terus sampai-sampai tenggorokan nya sudah sangat kering,mungkin 6 batang rokok yang ia hisap dalam kurung waktu 30 menit.
Annisa benar-benar sangat terpukul dengan perasaan yang seperti ini rasanya ingin mati saja batinnya.
.....Sudah sangat sore Annisa belum bergerak juga dari tempatnya berada entah sampai kapan ia akan disini terus.
"Cape ma... cape sama semua ini !!" Lirih nya sambil memukul-mukul dadanya.Kemudian Annisa memeluk sambil mengelus batu nisan yang ada didepannya. "Mah.. Annisa sekarang harus apa? Annisa bingung ma..." lirih Annisa, suasana sudah semakin dingin mungkin karna sudah hampir malam Annsia pun memutuskan untuk pulang.
"Annisa pulang dulu ya ma" Annisa pun pergi dari pemakaman mama nya dan meninggalkan sebucket bunga mawar merah kesukaan mamanya. Annisa pun naik keatas motor dan membawanya memecah jalanan kota.
......
"Ndre kenpa lo?" Tanya Gllen yang bingung melihat sahabat nya dari tadi melamun.
Hari ini Gllen menginap dirumah Andre mumpung besok libur,tapi Gllen melihat Andre seharian ini kaya gak punya semangat dari sejak sekolah tadi pun Andre hanya melamun.
"Woiii!!! Andre lo kenapa?" Teriak Gllen tepat ditelinga Andre.
Karna Gllen tidak mendapat respon apa-apa dari Andre ia pun memukulkan bantal ke tubuh Andre. "Awww" Andre meringis kesakitan. "Bangke lo! Sakit tau!"
"Lagian, gue panggilin tapi lo gak noleh-noleh juga. Kesambet setan ya lo??" Goda Gllen.
"Jangan pernah ngebahas tentang setan!" Andre memang sangat takut dengan hal-hal yang berbau mistik maka dari itu Gllen suka mengerjainya mulai dari cerita hantu sampai-sampai berpura-pura menjadi hantu itu semua telah dirasakan oleh Andre.
"Gini nih tanda-tanda orang mau kesurupan!" Goda Gllen lagi. Andre hanya mengerutkan dahi.
"Kata nenek gue ya, hati-hati jangan sampe ngelamun berlebihan karna bisa buat setan dateng dan buat lo kesurupan.." goda Gllen lagi-lagi. Sekarang giliran Andre yang menimpuk Gllen menggunakan bantal hingga Gllen meringis kesakitan, kemudian Gllen tertawa karna melihat sahabat nya yang sudah mulai pucat karna keusilannya.
Memang ini sifat asli Gllen ia sangat jahil dengan semua orang namun didepan Annisa ia sangat cuek tujuannya sih karna ia tidak ingin bermasalah dengan gadis itu.
"Lo kenapa? Dari tadi ngelamun mulu"
Andre mengeluh "Gue-gue... kayanya beneran jatuh cinta deh sama Annissa" jawabnya dengan terbata-bata.
Memang benar dugaan Gllen ternyata sahabat nya ini sudah terhipnotis oleh gadis pembuat onar di sekolah sampai-sampai Andre memikirkan gadis itu berlebihan seperti ini. Gllen menggeleng prihatin "Sebegini nya ya lo suka sama cewe.."
"Ya beginilah gue,tapi gue masih gak yakin kalo dia bakal bisa suka sama gue" ucap nya melas.
"Berusaha man!! Kejar sampe dapat!" Gllen memberikan semangat sambil menepuk pundak Andre.
"Ok.. misalnya dia malah suka sama lo gue bakal rela deh" pekik Andre.
"Apaan sih lo! Gak bakal lah..." ucap Gllen sambil memutar kedua bola matanya.
......
"Hai..." Sapa Annisa yang sudah sampai di salah satu club terkenal dijakarta.
"Hai... gue kangen sama lo" ucap Bella dan langsung memeluk Annisa. Bella adalah sahabat baik Annisa di sekolah nya yang lama.
"Sama gue juga.."
"Hai.." suara laki-laki yang gak asing di telinga Annisa.
Annisa pun menoleh "hai" ucapnya canggung.
"Gimana sekolah lo?" Tanya laki-laki jangkung tersebut.
"Gak gimana-gimana" jawab Annisa singkat dan langsung cepat-cepat pergi menuju Bella yang duduk duluan di salah sofa pink tepat disudut ruangan club.
Hari ini pertemuan teman SMA nya dulu, mereka rutin setiap 6 bulan sekali mengadakan pertemuan tujuannya sih agar bisa bertemu dan bersilaturahmi kepada anak-anak yang sudah keluar atau tidak bersekolah di situ lagi, termasuk Annisa.
"Kevin semenjak gak ada lo di sekolah sifat nya berubah derastis." Ucap Bella.
Annisa pun memasang raut wajah bertanya-tanya. "Derastis gimana?"
"Ya gitu.. dia suka gak masuk sekolah, malahan sekarang dia lebih bandel" jelas Bella.
"Sebegitunya ya gue?" Tiba-tiba Kevin yang entah datang nya kapan sudah duduk didepan Annisa dan Bella, sontak membuat Bella menjadi batu karna takut akan dihadiahi Kevin balasan yang sangat tidak setimpal atau bisa dibilang mengerikan dari ulah nya barusan.
"Kenapa lo diam?, tadi perasaan pas lo ngomongiin gue mulut lo cepet banget geraknya sekarang kenapa diam?" Tanya Kevin sambil menaikan alis kanannya.
Annisa yang tidak tahan dengan ini semua langusng angkat bicara. "Udah deh!" Teriak Annisa.
Bella yang melihatnya hanya mengekspresikan wajah nya dengan tampang bertanya-tanya sedangkan Kevin hanya berdecak kesal.
"Ikut gue!" Tarik Kevin dan langsung membawa Annisa menjauh dari keramaian tersebut.
"Apaan sih lo!" Berontak Annisa,namun apa boleh buat tenaganya gak sebanding dengan orang yang sedang berdiri didepannya ini.
"Harus lo ninggaliin gue! Tanpa sebab yang jelas, puas lo buat gue begini! Huh!" Suara Kevin meninggi entah apa yang ia pikirkan.
"Apaan sih lo! lo gak berhak ya paksa gue kaya gini!" Lawan Annisa.
"Yang lalu biarkan berlalu!"
"Tapi gue gak bisa biariin yang lalu berlalu gitu aja! Gue....masih sayang sama lo"
Annisa memutarkan kedua bola matanya " bodo deh! Gue gak peduli!" Annisa pun langsung meninggalkan Kevin sendirian.
Liat aja lo! Pasti nanti bakal bertekuk lutut sama gue! . Batin Kevin.
.......Haii maaf baru update dan maaf kalo cerita ini bnyk typo dan gaje !
Hmm ak udah buat cerita yang ke dua nih.. judulnya * Say "I LOVE YOU"* BAGUS LOHH NYESEL GAK BACA!! ...
VOMMENT NYA JANGAN LUPA YAHH.. SEE YOU..
KAMU SEDANG MEMBACA
"Thank You Gllen.."
Teen FictionApakah bisa aku membuat mu berarti...? Apakah bisa aku membuat mu menjadi emas yang tak ternilai harganya...? Apakah bisa aku membuat mu selalu sempurna di mata orang lain...? Apakah bisa kau MENCINTAI ku...? Dan yang selalu membuat ku bertanya-tany...