Long Time

Prolog

***
Katty P.O.V.:
Hai, namaku Katty Argya Payne. Mirip dengan personil One Direction bukan?

Aku duduk di kelas 9F di Stars Junior High School. Sekolah ini setiap pergantian tahun pelajaran, seperti sekolah lainnya. Yaitu pindah kelas. Tapi entah kenapa, dari kelas 7 sampai 9 ini aku tetap sekelas dengan Nathan.

Siapa Nathan? Nathan panggilan dari cowok populer di sekolah ini. Nama panjangnya Nathanael Putra. Ia ganteng, pintar dan orangnya humoris.

Nathan punya hobi olahraga, yaitu sepak bola. Ia juga suka bermain musik tradisional, tepatnya Angklung.

Nathan lahir di Queensland, 3 Agustus 2001. Ya, dia lahir di Australia. Tapi, wajahnya benar - benar wajah Indonesia.

Nathan anak tunggal. Ibunya telah melahirkan 3 anak lainnya, tetapi bayinya keguguran. Kasihan memang. Tetapi Nathan tetap tegar.

Ah, lupa. Inikan mau bahas aku kenapa jadi Nathan? Lupakan.

Aku lahir di Jakarta, 8 Februari 2001. Zodiakku Aquarius. Aku punya adik, namanya Kenzy. Dia laki - laki.

Papaku sibuk. Pulangnya selalu malam. Tetapi mamaku ibu rumah tangga biasa. Ia tidak berkerja. Paling hanya mengantar jemput adikku yang masih kelas 2 SD.

Aku termasuk murid pintar. Aku selalu mendapat ranking. Aku juga sering memenangkan lomba cerdas cermat. Tak hanya itu, suaraku juga bagus.

Soal urusan cinta. Hsst. Aku suka Nathan. Dia orang tertampan di dunia menurutku.

Nathan punya tubuh tinggi, proposional, otaknya juga encer. Nathan sebenarnya mempunyai sikap dingin. Tapi tidak denganku. Ia bahkan hyperactive. Aku bersyukur mengenai hal itu.

Nathan sampai sekarang belum pernah mengatakan siapa yang ia sukai. Ia terlalu tertutup untuk masalah percintaan. Ia tidak membaginya kepada siapapun.

Nathan dan aku sama - sama menyukai sepakbola dan balapan. Kami juga mendukung orang yang sama, Marquez saat balapan dan Manchester United saat sepak bola.

Perjalanan hidupku? Menyenangkan! Kenapa? Karena, banyak orang yang mengingini aku. Aku juga punya sahabat yang kusayangi, dan membuatku nyaman. Yaitu Hilla dan Inezz.

Sejak kecil, aku tidak pernah jauh dan tertekan oleh keluargaku. Mereka semua baik, dan jarang memarahiku. Tapi mungkin tidak dengan sahabatku, Hilla. Katanya, ia punya mama yang galak. Tapi, waktu aku bertatapan langsung dengan mamanya, menurutku ia biasa saja. Tidak galak juga.

Aku senang bersepeda hingga larut malam. Karena, itu merupakan hobiku. Aku bisa melakukannya dengan tetanggaku biasanya.

***___***