4. What's wrong with me?

149 15 0
                                    

4

Tepat pukul 6 pagi. Kebiasaan Aira di pagi hari adalah, susah bangun. Kebiasaan inilah yang sering membuat Bunda jengkel. Tapi, di pagi hari ini, ada yang berbeda dari Aira.

"Dek. Tumben bangun pagi." Jawab bunda kepada Aira

"Au lu dek. Kesambet apaan." Celetus bang Raja yang sedang mengoles selai strawberry di roti

"Ah berisik. Udah diem aja.. Harusnya bunda sama abang bangga dong" jawab Aira sambil cengingisan

Suasana pagi hari dirumah keluarga Aira sangat segar. Membuat semua anggota keluarga semangat untuk melaksanakan aktifitas masing masing.

"Dek. Ayo berangkat!" Ajak bang Raja yang sudah siap untuk berangkat ke sekolah

"Ga bang. Aku sama temen, Bryan." .

"Temen apa temen..."

"Ah bawel. Sono berangkat"

"Yaudah deh nyonya.. Duluan ya! Selamat bersenang senang sama 'teman' nya" ledek bang Raja sambil membuat tanda petik dengan jari nya.

Aira menunggu Bryan sambil membaca sebuah majalah yang ada di ruang tamu rumah Aira. Aira mengganti halaman demi halaman, sampai ia menemukan sebuah berita tentang Mc. Robert yang mengundurkan diri dari jabatannya sebagai pelatih club baseball yang ternama di Indonesia, karena dirinya yang dianggap lagi sudah tak pantas untuk menjadi pelatih dari club Nasional tersebut. Walaupun tentang baseball, basket, bola, Aira tak peduli tentang itu semua. Ia hanya memperdulikan dunia musik yang ia gemari.

Terdengar suara knalpot yang sudah khas untuk di dengar oleh Aira. Ya. Itu Bryan. Aira segera berlari keluar untuk melihat siapa yang datang.
"Allah. Bryan. Ganteng. Ba. Nget. Keren. Ba. Nget." Ucap Aira dalam hatinya.

"Woy! Udah belom ngeliatin guenya? Apa gue sebegitu menakjubkannya bagi lo? Buruan sini berangkat!" Teriak Bryan dari luar pagar yang langsung menyadarkan Aira.

"Hah? Iya iya. Sabar napa" Aira segera mengambil tas nya dan berlari menuju motor Bryan dan menaikinya.

"Nyokap lo mana? Gue mau pamitan nih sama camer" ucapnya
(Calon mertua)

"Yeh si tai, nyokap gue udah duluan ke pasar sama mba Sulis"

"Oooh yaudah deh lain kali aja gue pamitannya, capcus!"

***

Sesampai disekolah mereka berdua sudah menjadi bahan omongan siswa SMA Kapita. Begitu pun juga sahabat sahabat Aira yang tertawa geli melihat Aira yang dibonceng oleh Bryan. Karena sahabat Aira tau Aira adalah orang yang jarang banget mau boncengan sama cowo.

Selesai Bryan memarkir motornya, Aira langsung turun dan mencoba melepas helm nya.
"Ih ini gimana lepasnya? Lepasin dong tolong" pinta Aira kepada Bryan. Bryan menarik tali yang ada pada helm itu kedepan mukanya. Tapi, karena Aira yang sedikit pendek dari pada Bryan, Aira harus mengangkat kepalanya menuju ke atas, dan Aira dapat melihat pemandangan muka Bryan yang tampan itu.

Deg deg deg deg
"Kenapa si detak jantung ini gabisa diem kalo lagi ngeliat Bryan ngelakuin hal aneh" ucap Aira sambil menatap muka Bryan itu.

"Nih udah." Jawab Bryan sambil mengambil helm itu dan melihat Aira yang masih menatapnya.

"Hellow.. Emang gue seganteng apa si?" Tanya Bryan sambil mendekatkan mukanya ke muka Aira yang berjarak 5cm.

Aira kaget, ia memasang ekspresi kagetnya di depan muka Bryan.
"Hah? Apaan? Udah ya, gue duluan, makasih tumpangannya." Sahut Aira. Aira yang ingin berjalan cepat tertahan oleh tarikan tangan Bryan yang cepat sambil mengacak ngacak rambut Aira. "Lucu banget si lo kalo lagi salting, seneng gue liatnya". Perkataan itu berhasil membuat pipi Aira langsung memerah semerah tomat. "Udah ah, gue mau ke kelas, pelajarannya Pak Ang nih. Bisa kena omel gue kalo telat. Bye.." Ucap Aira yang langsung memutarkan badannya dan berjalan cepat sambil memegang pipinya yang memerah akibat perlakuan manis Bryan itu.

Di kelas X IPA 3
Pagi hari ini, suasana kelas IPA 3 memang ramai. Tidak heran kalau kelas ini selalu ramai akibat siswa yang bersaut sautan menanyakan pr yang mereka kerjakan di sekolah.
"Woy ini apaan jawabannya?" Teriak Udin sambil melempar pulpen nya ke arah kepala Jessi

"Yeuu, gue juga belom nih. Gausah ngelempar bisa ga?!" Jawabnya

"YANG UDAH NGERJAIN PR nya SIAPA?!!!" Teriak Skylene dari mejanya yang terletak paling belakang

"Buset. Cewe suaranya kaya cowo banget lo." Sindir Keke

"Lah mending gua, emang elo? Manja. HAHAHA" jawab Skylene sambil tertawa puas.

Di kelas IPA 3 yang selalu berantem ya pasti antara Skylene dan Keke. Kalau anak cowo nya Bate dan Tama. Skylene sama Keke tidak pernah habis habisnya adu bacot di kelas, ya jadi kalau mereka lagi saut sautan pasti semua anak di IPA3 bakal keluar kelas dan menonton mereka sambil berteriak "Ayo! Ayo! Semangat Sky! Semangat Ke!". Kalau anak cowo nya, yang dipeributkan adalah games, dimana Bate yang selalu menang. Lalu Tama yang kesal karena selalu kalah ia emosi dan mengadu Bk, jadinya mereka berdua selalu langganan masuk BK. Ya. Di IPA3, kelakuan anak cewe nya kayak cowo, kalo cowo kelakuannya kayak cewe. Ketuker.

"Udah! Udah! Kalian ini, selalu saja ribut. Udah bel! Kalian tidak dengar?" Teriak Pak Ang sambil membawa sapu panjang tanpa ijuknya. Ya bisa dibilang itu bukan sapu ya, melainkan tongkat sapu. Guna nya buat mukulin anak anak yang selalu cari masalah.

"Dengerlah pak, saya kan punya telinga." Jawab Udin

"Yaudah. Kita mulai pelajarannya. Buka buku Biologi bab 3" perintah Pak Ang yang segera duduk di mejanya.

"Pelajaran sudah selesai. Habis ini pelajaran siapa?" Tanya Pak Ang kepada murid murid

"Pelajarannya Bu Siti pak." Jawab salah satu murid

"Ooh.. Iya.. Bu Siti nya tidak masuk, beliau ijin. Jadi nanti tolong ketua kelas ke kelas IPA4 buat ngambil tugas yang sudah di berikan Bu Siti"

"SIAP PAK" jawab ketua kelas dengan tegas

Panggilan.. Buat Firiko Dermawan kelas X IPA3 di panggil Bu Wela di ruang guru sekarang juga. Diulangi, panggilan kepada Firiko Dermawan kelas X IPA3 dipanggil Bu Wela di ruang guru sekarang juga. Terimakasih.

Terdengar suara panggilan ketua kelas X IPA3, Riko. "Rik! Lo dipanggil tuh, burua kesana" sahut Leila. "Terus yang ngambil tugas Bu Siti di IPA4 siapa?" Tanyanya. Riko melihat sambil mencari cari siswa yang bisa membantunya mengambil tugas Bu Siti dikelas sebelah. Mata Riko tertuju oleh satu anak cewe yang sibuk merapihkan rambutnya. "Eh Ra! Bantuin gue ambilin tugas Bu Siti di kelas sebelah ya" pinta Riko kepada Aira. "Ah males gue." Jawabnya. "Oh lu gitu lu sama gua". "Iya iya si selo" jawab Aira dengan suaranya yang terdengar sangat malas. Riko berjalan menuju ruang guru, sedangkan Aira berjalan menuju kelas IPA4 untuk mengambil tugas. Sesampainya di kelas IPA4, Aira terpeleset karena lantai yang licin di dekat pintu masuk kelas IPA4.

"Aakk. Rese nih lantai. Licin amat." Ucapnya sambil membenarkan Rok nya itu.

"Lo gapapa? Bisa diri ga?" Ucap salah satu cowo dari kelas itu.

Okay. Ini part4 nya.
Jangan lupa vote and comment.
Sarannya juga ya:)
Makasihh!

Fallin Love in 2 HeartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang