7. Semangat

83 4 0
                                    

Jam 6.15 . Sekolah sudak cukup ramai di pagi hari ini. Seragam batik SMA Kapita yang terkenal populer karena motifnya yang bagus terlihat sangat indah. Para siswa bersalaman dengan guru di koridor.

Mobil Skylene berwarna abu abu itu sudah terlihat memasuki gerbang sekolah. Teriakan histeris Kelvin di pagi hari ini pun sudah terdengar dengan jelas, apalagi kalau bukan tentang Nicki Minaj. Leila dan Silvia sedang asik ngerumpi di balkon sekolah. Sedangkan Palvin dan Reina tidak usah di tunggu lagi, karena dia memang sudah langganan terlambat. Tak heran.

Aira menuju balkon untuk menemui Leila dan Silvia yang sedang asik ngerumpi.

"Ngomongin apa nih ibu ibu di pagi hari ini? Ikutan dong!!" Ucap Aira dengan lantang

"Tumben dateng pagi" ucap Leila sambil meminum susu coklat

"Gapapa dong.. Kali kali gituhh" ucap Aira sambil tersenyum nakal.
"Kenapa diem aja bu?" Tanya Aira kepada Silvia penasaran

Namun Silvia tak menjawab dan hanya tersenyum tipis. Ekspresi Silvia seperti orang berusaha menahan rasa marah. Akhirnya Silvia meninggalkan mereka berdua dengan gayanya yang sok itu.

"Kenapa sih tuh orang?"

"Gangerti gue Ir.. Tadi engga kayak gitu.." Ucap Leila sambil melihat punggung Silvia yang berjalan menuju kelasnya. "Udahlah biarin aja.. Lo pr Biologi udah?"

Aira menepuk jidatnya. Mampus, gue lupa. Aduh kena omel lagi nih gue.. Ucapnya di dalam batin. "GUE BELOM! AYO KE KELAS!"

Mereka berdua berlari menuju ke kelas. Tugas biologi adalah prioritas pertama Aira saat ini. Kalau ia tak mengerjakan tugas itu, ia tidak bisa mengikuti kbm biologi.

***

"WOY NOMOR SATU!" Teriak salah satu murid

"NOMOR LIMA GIMANA CARANYA?!" Teriak murid yang lain

"VINA!!! GUE IJIN NYONTEK JAWABAN BIOLOGI YA!!" Teriak Skylene yang terlihat sangat panik.

Sedangkan Vina hanya mengangguk ngangguk. Vina adalah perempuan yang di khandalkan temannya untuk pelajaran biologi. Dia sangat pandai dan rajin.

Bel mulai pelajaran

"Kumpulkan tugas kalian." Ucap Bu Tina yang baru saja masuk kelas. Hanya satu langkah, ia langsung meminta tugas biologi murid murid.

Keadaan kelas saat ini sangat tenang. Tentram. Sepi. Tak ada satu murid pun yang berani berbicara. Karena Bu Tina adalah guru ter - killer di sekolah.

"Satu.... Dua...... Tiga..... Empat.... Tiga puluh sembilan" Ucap Bu Siti dengan lantang menghitung jumlah murid yang sudah mengumpulkan tugas. "Kurang satu! Siapa yang belum mengumpulkan?!" Tanya nya berteriak.

Tak ada satu murid pun yang mengacungkan jarinya.

"SEKALI LAGI! SIAPA YANG BELUM MENGUMPULKAN TUGAS!!" Bentaknya kesal

Namun tak ada satu murid pun yang menjawab lagi.

"Baik! Saya akan panggil nama murid yang sudah mengumpulkan tugas." Ucapnya.

"Johnson? Berdiri. Tya. Yola...."

Satu persatu murid ia sebutkan sampai hanya tertinggal satu siswa yang duduk. Aira.

"Satu satunya siswa disini yang tidak ibu panggil cuma kamu Aira. Ibu tanya, kamu sudah mengumpulkan tugas ibu?"

"Sudah bu.. Tadi saya kumpulin kok pas ibu minta suruh kumpulin" Jawab Aira ketakutan

"KALAU KAMU SUDAH MENGUMPULKAN PASTI ADA DONG DISINI?!" Jawabnya membentak sambil memukul meja

Sekarang semua terfokus pada Aira. Aira menggepal tangannya karena kesal sudah dipermalukan. Dia yakin tugas biologi sudah ia kumpulkan.

"Tapi bener kok bu.. Saya sudah ngum-"

"KAMU ENGGA BISA BOONG SAMA IBU AIRA!" Selaknya

"Saya engga b..bo-"

"SEKARANG KAMU BELAJAR DILUAR! KARENA KAMU SUDAH BERBOHONG SAMA IBU!!" Selaknya lagi sambil membentak

Mampus lo cewe sok cantik. Ucap seseorang

Aira langsung mengambil bukunya dan berjalan keluar kelas. Duduk di depan kelas sambil berpura pura membaca buku biologi. Menggepal tangannya karena sudah terlalu kesal sama guru biologi itu.

Bangke. Gue udah ngumpulin tugasnya. Benci. Ucapnya dalam hati

Jam 8.40 pelajaran Bu Tina akan selesai. Hanya tersisa waktu 10 menit lagi bagi Aira untuk masuk ke dalam kelas.Waktu berputar. Aira, perempuan yang sangat membenci istilah 'menunggu'.

"Lo kenapa Ai?" Ucap seseorang yang suaranya sudah tak asing bagi Aira.

Aira menoleh ke laki laki itu. Ia berusaha menutupi muka cemberutnya. Gue gaboleh jelek. Ucapnya dalam batin sambil merapihkan rambutnya.

"Gue? Gue di suruh belajar di luar sama tuh guru! Sebel gue." Seru nya

"Kok bisa?"

"Dia kira gue belom ngumpulin tugas, padahal beneran udah gue kasih ke dia"

"Tugas biologi kan? Gue belom ngerjain Ir, maaf gabisa bantu"

"Tampang kayak lo si ngerjain. Bryan... Bryan..." Ucapnya sambil cengingisan

"Heheee.. Tapi si Jason udah tuh, gue biasanya nyontek ke dia."

Ngapain juga minta sama dia. Mending ke lo aja. Ucap Aira dalam batin.

"Gue minta maaf ya tadi pagi ga bisa berangkat bareng, gue duluan ya.. Byee!" Ucapnya lalu pergi

Aira menundukan kepalanya sejenak, menunggu bel pergantian pelajaran berbunyi.

"Semangat ya.." Bisik Bryan berbalik arah kemudian berjalan kembali menuju kelas.

Aira kaget. Rasanya jantungnya mau copot. Bisikan suaranya masih teringat dipikirannya.

'Semangat'

Aira hanya cekikikan mengingat bisikan itu.

Fallin Love in 2 HeartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang