Part 26: He Caused This

1.2K 99 14
                                    


Seorang kolega Pamannya, yang juga orang Indonesia, baru saja membuka sebuah restoran yang menjual makanan-makanan khas Indonesia. Restoran itu baru resmi dibuka selama dua hari, namun sudah memiliki pemasukan yang lumayan besar. Siasat Pak Herman untuk membuka restoran makanan khas Indonesia di New York memang keputusan yang tepat. New York merupakan salah satu kota yang memiliki tingkat diversitas yang tinggi di US. Selain itu, data statistik imigran Indonesia yang tinggal di New York memang tergolong tinggi. Yah, mungkin itu salah satu faktor yang menyebabkan restoran ini ramai akan pengunjung.

Dalam rangka merayakan pembukaan restoran itu, Pak Herman mengundang beberapa teman dekatnya untuk minum bersama di sebuah bar yang terletak di tengah kota itu. Salah satu orang yang diundang adalah Faris, karena ia merupakan manajer dari kedai kopi milik Pamannya. Karena kebetulan Paman Faris adalah teman dekat dari Bapak Herman, Faris juga jadi enggan menolak.

Yah, sebetulnya ia lebih memilih untuk menghabiskan waktunya sendiri untuk beristirahat ketimbang minum-minum dengan sekumpulan orang yang separuhnya ia tidak kenal. Sebenarnya ada juga rencana untuk mengajak Jason, Nathan dan Mikayla untuk mengunjungi Kelsey ke rumahnya, karena perempuan keras kepala yang satu itu sepertinya sengaja mematikan ponselnya agar tidak bisa dihubungi selama tiga hari terakhir. Ia sangat khawatir akan keadaan Kelsey, tiga hari yang lalu perempuan itu terlihat tidak baik-baik saja. Apalagi setelah insiden yang terjadi di pesta ulang tahun Za, kondisinya menjadi lebih parah. Faris juga tidak tahu apa yang terjadi, namun sepertinya itu adalah hal yang serius.

Tiga hari lalu, di perjalanan pulang dari Los Angeles menuju New York, Kelsey seperti bukan dirinya sendiri. Faris noticed it, but he refused to say a word. Suasana hati Kelsey sudah terlalu buruk untuk dijejali pertanyaan. Di dalam mobil, Kelsey benar-benar diam saja. Tidak ada satu katapun yang ia keluarkan kecuali jika ditanya. Faris harus mencuri pandangan beberapa kali ke arahnya untuk memastikan bahwa perempuan itu tidak tertidur. Ada saat ketika air matanya jatuh menuruni pipinya, namun ia cepat-cepat menghapusnya sebelum ada orang lain yang melihat. Faris saw it too, again he decided to keep quiet

Tanpa ia sadari, dirinya sudah sampai di depan bar tempat Pak Herman mengundangnya. Faris mendapatkan satu SMS dari Pak Herman yang berisi bahwa ia dan beberapa teman yang ia undang sudah sampai dan berada di sebuah meja besar dekat pintu masuk. Ia membalas oke, kemudian ke luar dari mobil.

Faris berjalan santai sembari bersiul ke arah pintu masuk bar yang terlihat cukup elit. Sepertinya bar ini memang untuk kalangan menengah ke atas. Kunci mobil yang berada di tangannya ia putar dengan frekuensi yang teratur, lantas ia letakan ke dalam kantong celana. Ketika ia hendak membuka pintu bar, sesuatu yang aneh tertangkap di matanya. Bukan, bukan sesuatu. Tetapi seseorang. Bukan, bukan hanya seseorang. Melainkan seseorang yang ia kenal betul. Seseorang yang beberapa menit lalu baru saja melintas di pikirannya.

Kelsey Wijaya.

Tangan kanannya yang hendak membuka pintu bar seketika turun dan ia memutar langkahnya menuju tempat perempuan itu. Dari kejauhan, ia melihat Kelsey terbatuk beberapa kali lantas ia menunduk ke bawah. Samar ia mendengar suara khas orang muntah dari tempat Kelsey berdiri.

Faris mengernyit. Kelsey minum-minum?

Faris baru tahu. A goody-shoes girl like Kelsey could get drunk, oh wow.

Semakin dekat jarkanya dengan Kelsey, ia dapat melihat bahwa sekujur tubuh perempuan itu bergetar hebat. Kedua alisnya semakin mengernyit, perempuan itu terlihat begitu lemas. Tangan kirinya yang ia gunakan untuk menopang tubuhnya di tiang listrik juga bergetar.

Faris lantas berlari begitu melihat keadaan Kelsey yang sedang tidak baik-baik saja. Tubuhnya terlihat akan ambruk dalam hitungan detik. Faris berlari lebih cepat lagi. Tubuh Kelsey mulai terhuyung ke belakang, oh no!

Did Our Love Worth It? (Sequel Affair) - j.bTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang