Story Book and Film

1.5K 98 10
                                    


YunDo


;;; ;;; ;;; ;;; ;;;



Jangan mendekat pada bintang impian mu kalau kau tidak ingin kecewa. Bintang yang jauh akan semakin kecil saat kita melihatnya, tapi dialah bintang yang paling bersinar.

Saat kita menatap jauh diatas sana, keinginan untuk menggapai dan mendapatkannya pasti ada. Tapi disaat kita mendekat, ternyata bintang itu tak seindah pada semestinya. Sinarnya menyilaukan, membuat kita tak bisa melihat dengan jelas bagaimana bintang itu sebenarnya.

Ryeowook mengucek matanya yang memerah karna hampir seharian tidak pernah lepas dari layar laptop yang menyala, kata demi kata yang di ketik sudah memenuhi hampir seratus lima belas halaman di microsoft world-nya. Matanya mengedar keruangan cafe dua puluh empat jam tempatnya saat ini, deting jam mengalihkannya untuk melihat kearah waktu. Tepat jam dua dini hari. Ryeowook menghela nafas, sudah berapa lama dia disini dan sudah berapa cangkir dia menghabiskan kopi hitamnya hari ini. Ryeowook mendongak saat seorang pelayan datang membawakan dia kopi lain.

"terima kasih, Eunji".

Eunji mengangguk, mengganti cangkir kopi kosong diatas meja dengan yang lainnya. "deadline?".

Ryeowook mengangguk. "belum yakin akan tepat pada tanggal perilisan".

"bagaimana dengan siaran?".

"aku masih melakukannya".

"ini kopi mu yang kedelapan. Kau memesan pada ku untuk mengantarkan setiap dua jam sekali".

Ryeowook kembali mengangguk, menatap penuh terima kasih pada pelayan yang sudah sangat dia kenal. "dimana Yesung Oppa?".

"dia masih memiliki jadwal syuting. Mungkin sebentar lagi akan datang, lokasinya tidak terlalu jauh dari sini".

Ryeowook mengangguk, membiarkan Eunji kembali bekerja dan dia sendiri kembali sibuk dengan laptopnya.

Setengah jam berlalu, dan dia menyadari cangkir kopinya yang sudah kembali kosong. suasana cafe tidak terlalu ramai, hanya ada beberapa pelanggan yang merupakan anak muda dan beberapa pegawai yang kerja full. Ryeowook mendesah keras, hanya tinggal membuat tiga adegan lagi maka setengah dari tugasnya selesai. Ryeowook menggulung surai madunya asal, membiarkan bahu dan leher mulusnya terekspos. Pekikan beberapa pelanggan membuat Ryeowook mengalihkan matanya untuk melihat kekacauan yang terjadi sebelum tersenyum melihat Yesung datang dan langsung berjalan kearahnya. pemuda itu mencium pipi chubby Ryeowook sebelum duduk berhadapan.

"kau tidak siaran?". Tanyanya setelah puas memperhatikan penampilan Ryeowook.

"tidak!". Ryeowook menjawab, tatapan mereka terhalang oleh laptop Ryeowook. "bagaimana dengan kegiatan Oppa sendiri?".

"seperti biasa, padat dan tanpa ampun". Yesung mendesah lelah, menjatuhkan tubuhnya disandaran kursi. "sudah berapa lama kau disini?".

"entahlah! Yang pasti aku disini saat matahari terbit dan sekarang matahari akan segera terbit lagi".

"kopi? Berapa cangkir kopi mu hari ini?".

Ryeowook memiringkan kepalanya. "Eunji bilang ini gelas yang kedelapan untuk hari ini".

Yesung mendengus takjub. "kau benar benar gadis kopi".

"kopi sangat berguna disaat kau tidak memerlukan tidur".

Star And MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang