Closer

1.3K 97 19
                                    


YunDo


;;; ;;; ;;; ;;;


"oppa! Hentikan! Kau membuatnya terlihat kotor".

Ryeowook memekik meminta agar Yesung berhenti menulis di ghips yang membalut kaki kirinya sampai lutut, kecelakaan kecil yang dua jam lalu menimpahnya membuat dia mengalami pergeseran tulang di kaki, tidak terlalu parah dan hanya perlu perawatan beberapa hari di rumah sakit. Tapi itu sudah membuat Yesung dan Heechul berlebihan. Ryeowook menggerak gerakkan kakinya untuk mengganggu Yesung yang tengah melukis gambar hati, bukannya membuat Yesung berhenti dia semakin merasa sakit dan kesempatan itu dia gunakan untuk meringis sekuat kuatnya.

"oke! Aku selesai sekarang". Yesung menutup spidol merah yang dia gunakan untuk menulis di kaki Ryeowook, meletakkan tangannya dikaki Ryeowook yang berada dipangkuannya.

Ryeowook mencibikan bibirnya kesal. "kau berhenti karna tidak ada ruang kosong lagi untuk menulis omong kosongmu disana".

"itu kata cinta ku pada mu, Ryeowook".

"kau masih mementingkan kerjaan disaat kau berbaring di ranjang rumah sakit dan nyaris di amputasi". Heechul bersuara, mengatakan hal yang berlebihan. Sedari tadi dia duduk di sofa samping ranjang Ryeowook sambil mengupas apel untuk mereka makan. Terlalu bosan melihat Ryeowook yang sibuk dengan kerjaannya diatas ranjang rumah sakit.

"aku baik baik saja dan kerjaan ku adalah pekerjaan santai yang tidak menggunakan kaki". Ryeowook mengatakan dengan mata fokus menatap layar laptop didepannya. "kapan Bora akan datang mengambil kertasnya?". Ryeowook merengek, menekan nekan tombol di keyboard laptopnya, wajahnya tampak kesal karna menunggu seseorang.

"ohh! Bersyukur karna truk itu hanya menyenggol kaki mu". Heechul mendesah, berdiri mendekati Ryeowook dan meletakkan sepiring apel yang sudah dia kupas dimeja kecil samping laptopnya.

"apa aku membuat mu khawatir?". Ryeowook bertanya dengan wajah penuh penyesalan.

"sangat! Aku bahkan sampai membatalkan pemotretan ku di Jeju".

"dan aku harus membatalkan syuting ku". Yesung menambahkan rasa bersalah Ryeowook, dengan santai pemuda sipit itu menyuapi apel kemulutnya.

"aku tidak meminta kalian melakukan itu".

"yeah, kami melakukannya karna kemauan kami sendiri". Yesung hanya terkekah melihat wajah kesal Heechul, wajah itu akan terlihat lebih sexy saat sang pemilik sedang menahan kekesalannya.

"dan sekarang aku harus pergi melanjutkan syuting ku yang tertunda". Yesung mengatakannya dengan wajah menatap Heechul meminta pengertian.

"oh tidak! Aku juga harus pergi kelokasi pemotretan. Mereka sudah mencari lokasi berbeda di Seoul". Heechul menggeleng dramatis, berjalan cepat menuju sofa dan langsung mengambil tasnya.

"berarti kita harus meninggalkannya". Yesung juga ikut berdiri setelah meletakkan kaki Ryeowook secara lembut dikasur. Pemuda itu bergerak memakai ranselnya.

"apa kau gila? Kita tidak bisa meninggalkan Ryeowook sendiri. Dia sedang sakit dan tidak bisa turun dari ranjang". Heechul berujar sedikit keras, wanita itu sudah tampak marah.

"dan aku juga tidak bisa menunda syuting ku sampai kau kembali dari pemotretan".

Ryeowook hanya menonton perdebatan itu sambil mengunyah santai apelnya, menatap bergantian ekspresi marah di dua bintang tersebut. "sudahlah! Aku bukan anak kecil lagi. dan akan lebih baiknya kalau kalian segera pergi karena aku butuh sendiri untuk menyelesaikan kerjaan ku".

Star And MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang