Tetes air mata mengalir mengiringi pilunya duka ku. Sesekali aku berjuang tuk lepaskan namamu dari pikiranku. Namun harus ku akui, aku tak mampu melakukan semua itu. Karena hatimu telah melekat didalam hatiku.
Namun perih hati ini akan kepergian mu. Rasa sakit ini karena hilangnya sosok dirimu. Sepi hariku tanpa senyum mu. Membayangkan dirimu dengan rasa pedihku. Kegelisahan selalu menghampiriku. Tak terkecuali rasa kekecewaanku padamu.
Egois memang, jika ku katakan hanya aku yang boleh berada disampingmu. Tapi aku akan akan memastikan semua itu berjalan sebagaimana mestinya.
Aku takkan menyerah meski bumi menggelegar. Aku takkan lelah meski guntur menyambar. Tapi aku akan menyerah jika kau lebih memilih dia. Jika dia yang bisa membuatmu bahagia. Jika dia yang bisa membuatmu selalu tertawa. Jika dia yang kamu harapkan. Dan jika dia yang kamu inginkan. Aku rela.
Aku akan merelakan hal itu. Demi kebahagiaan dalam hidupmu. Dan demi kenyamanan hidupmu. Jangan hiraukan aku. Aku hanyalah sebutir debu yang mengharapkan cinta darimu. Jangan pikirkan aku. Aku akan secepatnya berlalu dalam kehidupanmu. Meski harus menghadapi kehidupan yang kelabu.
KAMU SEDANG MEMBACA
PENA KATAKU
PoetryBerbagi rasa melalui pena ✒ Cukup pena yang membuat coretan hati✏ Kamu jangan⚠ Konten ini berisi KUMPULAN PUISI ✔ Perihal Rasa ✔ Perihal Rindu ✔ Perihal Kamu ✔ Perihal Masa Laluku denganmu "Perihal rinduku padamu, biarlah pembaca tau. Namun perihal...