AKU, PUISI DAN KEHIDUPAN

414 12 0
                                    

Di tengah malam yang panjang dan sepi.
Di lorong-lorong kosong, dan gema tanpa bunyi.
Di dinding kelam, di tepi tebing kehidupan terdalam.
Bayanganku membelah diri, menjadi sinar hitam.

Di senja yang mendendam.
Karena kerinduan yang terus mendalam.
Lantaran cinta tiada terungkap kata.
Dan rasa ini terasa putus asa tanpa sisa.

Jiwa ku hilang, dan membunuh diri.
Menggorok leher dengan pisau puisi.
Yang kini meninggalkan sajak tanpa jejak.
Bagaikan rampok yang menguras habis seluruh inspirasi.

Setelah malam merampasnya dari dekapan mimpi.
Setelah manisnya hanya terpacu pada barangkali.
Kejamnya cuaca yang menikung di lorong sepi.
Di jalanan, hujan menangisi sebuah kehidupan.

PENA KATAKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang