Di tengah malam yang panjang dan sepi.
Di lorong-lorong kosong, dan gema tanpa bunyi.
Di dinding kelam, di tepi tebing kehidupan terdalam.
Bayanganku membelah diri, menjadi sinar hitam.Di senja yang mendendam.
Karena kerinduan yang terus mendalam.
Lantaran cinta tiada terungkap kata.
Dan rasa ini terasa putus asa tanpa sisa.Jiwa ku hilang, dan membunuh diri.
Menggorok leher dengan pisau puisi.
Yang kini meninggalkan sajak tanpa jejak.
Bagaikan rampok yang menguras habis seluruh inspirasi.Setelah malam merampasnya dari dekapan mimpi.
Setelah manisnya hanya terpacu pada barangkali.
Kejamnya cuaca yang menikung di lorong sepi.
Di jalanan, hujan menangisi sebuah kehidupan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PENA KATAKU
PoetryBerbagi rasa melalui pena ✒ Cukup pena yang membuat coretan hati✏ Kamu jangan⚠ Konten ini berisi KUMPULAN PUISI ✔ Perihal Rasa ✔ Perihal Rindu ✔ Perihal Kamu ✔ Perihal Masa Laluku denganmu "Perihal rinduku padamu, biarlah pembaca tau. Namun perihal...