Chapter 5 : Ini Bukan Kencan!

2K 120 3
                                    

"Hoamm", kata Tenten terbangun dari tidurnya. Ia melihat ke sekelilingnya, ke kiri dan ke kanan. Masih bingung kapan ia tertidur dikamarnya. Sambil mengucek-ngucek matanya ia tidak menyadari ada yang datang.

"Ohayou hime", ucap Neji sudah disamping kanan ranjang Tenten.

Sementara Tenten kaget dan reflek mundur lalu ia menanyakan sesuatu, "Oh iya, sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa aku tidur dikamar?".

Neji pun sedikit tertawa, tapi pelan sih. Sampai Nejinya sendiri ga bisa dengar :v. Wait! Back to story. Ia pun memberikan ponsel kepada Tenten dan ia melihat dirinya sedang tertidur dengan muka yang merah. Sementara Tenten mengingat kejadian apa yang sudah terjadi, ia pun kaget.

"Yaampun! Ternyata aku minum punya  Tou-san! Pantas saja rasa airnya gak enak", kata Tenten sambil menepok jidatnya. Lalu ia pun mengalihkan pandangannya kepada Neji.

"Kamu gak berbuat macam-macam kan?", tanya Tenten sambil menatap Neji dengan alis berkerut.

"Tidak, hime. Tapi malah hime yang berbuat sesuatu padaku", dengan muka Neji yang masih datar Tenten malah membuka mulutnya lebar-lebar tidak percaya.

Sementara Neji memasang muka bertanya, Tenten pun langsung pergi ke pojokan dan pundung disitu sambil memeluk kakinya. Adapula garis garis hitam beserta aura kelamnya.

"Hime hampir menyerangku saja kok. Tapi setelah itu aku menahan hime", kata Neji.

Kini Tenten makin pundung dan Neji pun bingung harus bilang apa.

"Ayo kita beli donat", ajak Neji. Seketika itu juga aura Tenten langsung berubah dan buru-buru mengganti bajunya. Tapi langkahnya terhenti ketika sadar bahwa hari ini sekolah.

"Bukannya kita sekolah?"

"Hari ini para anggota OSIS mempersiapkan prom night. Semua siswa diliburkan agar tidak mengacaukan kegiatan beres-beres", jelas Neji. Kemudian Tenten pun merasa lega dan kembali ke kamar ganti.

-DoNut éat it-
"Kyaa~ senangnya aku bisa makan donat", kata Tenten berjalan menuju tempat duduk seperti 3/4 lingkaran dengan meja bundar didalamnya.

Waiter pun datang dengan memberikan menu dan mereka mulai memilih. Setelah selesai waiter itu membungkukan badannya dan pergi.

"Neji, kamu yang traktir kan?", canda Tenten.

"Tentu, hime"

"Ahaha~ jangan Neji, saat ini aku sebagai majikanmu jadi aku yang harus membayar", kata Tenten sambil mengibas-ngibaskan tangannya dan cuma membalas dengan senyuman.

-beberapa menit-
"Ini pesanan anda, Wafféro Cream, Timcake Choco, Green Tea éat it, Moccanut, Tropican Float dan Ice Float. Pesannya sudah lengkap, apa ada yang bisa saya bantu lagi?", tanya si waiter.

"Tidak, arigatou", jawab Tenten, waiter itu tersenyum dan pergi.

"Yeiy~ ayo kita makan~", kata Tenten girang. Ia memakan Wafféro Creamnya, seketika itu juga bibirnya membentuk angka 3 vertikal.

Neji juga sedang menikmati Timcake Choconya, senang melihat Tenten tidak pundung lagi.

***************

"Neji, rasanya jatuh cinta itu gimana?", tanya Tenten sambil memakan donatnya.

Neji merasa aneh karena Tenten bertanya begitu, ia pun memikirkan definis yang tepat.

My Butler [complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang