chapter 13

351 15 0
                                    

Bila cinta ini salah,aku akan menguburnya dalam dalam,tapi jika cinta ini benar,aku akan memperjuangkanya untukmu

***

Hari ini adalah hari minggu, dimana saatnya semua beristirahat. Tiba tiba handphone prilly berbunyi

'Hanss'

Nama itu yang tercetak dilayar handphone prilly

"Hallo hans"

'Hallo nya'

"Ada apa? Hans"

'Hmm,.tidak. saya hanya ingin bertanya! Apakah nyonya sudah mendatangi alamat yang waktu itu saya beri tahu?'

"Belum hans, mungkin setelah makan siang saya akan kesana"

'Baik nya. Permisi, maaf menganggu'

"Siapa, sih syng?"tanya ali

"Em...itu...siiii..mila telepon besok aku ada metting..emm..iya"ucap prilly berusaha menutupi kegugupanya. Ali sedikit menatap prilly dengan curiga lalu tersenyum

"Yaudah, joging yuk"ajak ali

"Cuma berdua?"tanya prilly heran

"Iya lah, atau kamu mau kita langsung ke plaminan"goda ali. Tiba tiba pipi prilly memanas mendengar ucapan ali

"Cie? Yang blushing"ledek ali

"Apaan sih"prilly mencubit pelan lengan ali

Tiba tiba ali merangkulnya dan mencium puncuk kepala gadisnya ini

"Pacar baru, lagi mesra mesraan"ejek kevin tiba tiba

"Ah, kayak lo gak pernah gitu aja, bang"ya semenjak ali berpacaran dengan prilly. Ali kini memanggil kevin dengan sebutan 'bang'

Kevin hanya terkekeh kecil "Sarapan yuk"kevin mulai beranjak berjalan ke arah meja makan dan ternyata disana sudah ada mama dan papa prilly

"Pagi"sapa mama prilly

"Pagi ma, pagi pa"prilly pun duduk di sebelah kanan papnya dan sebelah kirinya ali

"Yang lain mana?"tanya mama prilly saat mengoles selai coklat di roti prilly

"Bentar lagi, ma. Adhit sama si oliv masih di panggil aron"mama prilly pun mengangguk

"Pagi tante"

"Pagi ma"

"Eh, kalian. Duduk dulu, katanya prilly kalian mau joging ya?"tanya mama prilly sementara prilly mngerinyitkan dahinya heran

"Emang prilly dapet bilang kalau prilly mau joging?"tanya prilly bingung pada mamanya, sementara mamanya hanya terkekeh geli melihat putrinya ini

"Ya, maa tau lah. Baju kalian lihat! Kalain memakai baju olahraga dan sepatu olahraga kan? Masa kalian pake baju olahraga ke mall"jawab mama prilly. Yang lain tertawa mendengar penuturan mama prilly

"Sttt, pagi pagi koq ribut! Ayo ayo sarapan"mereka pun mulai sarapan dengan ceria

"Yaudah kami pergi joging dulu ya, ma, pa"pamit prilly. Mama dan papa prilly mengangguk

"Kita mau joging kemana dulu pril?"tanya oliv saaat mereka sudah ada di depan rumah prilly

"Keliling komplek sini aja"mereka mulai mengelilingi perkomplekan di sekitar rumah prilly

"Hai cantik"goda seorang pria pada prilly "Sendirian aja"

"Apaansih"prilly pun melihat keblakang dan betapa kagetnya ternyata di belakangnya tidak ada Seorang pun. Apa dia tersesat, prilly pun melihat keselilingnya ternyata benar dia kesasar!

"Lepas..!!"sentak prilly saat lelaki tersebut menarik tangan prilly, sebut saja namanya si obeng

"Meng!"panggil si obing. Tiba tiba ada lagi sebuah lelaki perawakan berbadan besar yang bagian bawah celana nya belum ditutup. Uhhh..! Menjijikan.

"LO JANGAN MACEM...MACEM. TOLONGG..TOLONG!"teriak prilly, namun sayang seribu sayang tidak ada yang mendengar teriakan prilly

"DIAM..!"teriak obeng kasar "Bawa dia, meng"

Pria yang bernama meng itupun mulai menggendong prilly seperti membawa karung beras

"TOLONG..! HIKSS...TOLONG"kini air mata prilly benar benar tumpah. Ia sekuat tenaga memukul punggung penjahat kelamin ini!

"BERHENTI.."

Bughh..

Bugh..

Prilly merasakan badanya sakit karena terjatuh ke tanah. Sepertinya ia jatuh karena orang yang membawanya tersungkur dengan wajah memar. Prilly menatap seseorang yang menolongnya dengan tatapan nanar

"Ali.."lirihnya sebelum akhirnya pandanganya menjadi buram dan gelap

***

Kevin dan lainya berlari memasuki lorong rumah sakit. Di lihat wajah mereka begitu memantulkan kekhawatiran

"Li, bagaimana keadaan prilly?"tanya kevin saat melihat ali tengah mondar mandir di ruang ICU

"G..uee, gak tau kak! Gue takut...arghhh"kevin memeluk ali. Ia paham apa yang di rasakan ali saat ini

"Maafin aku prill, maafin aku"oliv menatap ali nanar, apakah ali begitu mencintai prilly? Sampai samapi ia serapuh ini?. Ada perasaan kecewa di benak oliv, harusnya dulu ia tidak meninggalkan ali, kalau ia tak meninggalakn ali pasti mereka akan tetap bersama

"Ini bukan salah lo, li"aron menepuk pundak ali memberikan kesabaran

Tiba tiba dokter keluar dari ruangan. Mereka segera medekati dokter

"Dok, bagaimana keadaan pasien?"tanya kevin langsung

"Maaf, siapa disini keluarganya?"tanya dokter

"Saya dok"

"Baikalah kamu ikut keruangan saya"kevin mengangguk lalu membawa ali duduk dan mengikuti langkah dokter memasuki ruangan dokter

"Apakah prilly sampai sesakit ini? Padagal ia hanya di culik, tidak di apa apakan bukan?"pikir kevin

"Silakan duduk"kevin pun duduk dihadapan dokter

"Saya ingin bertanya!, apakah pasien pernah mengalami trauma?"tanya dokter. Kevin berfikir, apakah prilly pernah trauma?

"Setahu saya, waktu itu ia ditinggal dengan kekasihnya, sampe sampe dia gak mau makan sama minum, tatapanya kosong, dan setiap hari ia hanya duduk di kursi roda"kevin menarik nafas sejenak

"Hingga akhirnya kami berusaha membuat dia bangkit, dia bangkit dengan keperibadian berbeda. Dingin, jutek, dan kasar, tidak seperti prilly yang ceria, gembira, dan manja"dokter mengangguk

"Namanya prilly?"kevin mengangguk "Nama yang bagus"lanjut dokter sementara kevin tersenyum

"Pasien sebenarnya tidak apa apa, hanya saja dia terlihat sedikit tarauma. Kami sudah bisa memindahkanya ke ruamg rawat inap agar trauma nya hilang"jelas dokter, kevin mengangguk

"Apakah pasien sudah bisa di jengguk?"

"Sudah, ini resep yang harus kamu tebus"

"Terimakasi, dok. Kalau begitu saya permisi"dokter mengangguk

"Gimana keadaan prilly, vin?"tanya aron saat sudah melihat kevin keluar dari ruangan dokter

"Dia baik baik aja, sudah bisa dipindahkan keruan rawat inap"mereka bernafas lega

"Yaudah, gue tebus ini dulu ya"mereka mengangguk

"Kalau kalain mau masuk, boleh saja. Tapi harus satu satu karena kondisi yang lemah dan trauma yang berat"mereka sedikit tercengang mendengar kata Trauma, sesaat kemudia mereka mengangguk

***

Bersambung..
Next or stop?, votes and coment yaw!
Ada yang baca ceritaku gak? Kalau ada di follow sekalian, kan gak seru kalau cuma baca aja : votes+coment+follow

Yaudah kecup ele ele,, bayy readers. I.SEE.YOU.PEMBACA.GELAP

Always Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang