Bagian 6

14.4K 824 10
                                    

Aldrian kembali ke UKS saat istirahat berlangsung, ia sengaja tadi langsung pergi tanpa menunggu cewek es itu sadar karena baru mengingat tugasnya belum selesai. Bahu nya terguncang saat merasakan seseorang menabraknya dari samping, wajah nya menoleh dan mendapati si pelaku tersenyum tidak berdosa kearahnya.

Sedangkan yang di sampingnya lagi bersikap dingin dan datar seperti dirinya, di hembusnya nafasnya kasar melihat kedatangan makhluk yang tidak di undang.

"Ngapain sih kalian?" Tanya nya malas menghentikan langkahnya. Sahabatnya yang melihat Aldiran berhenti mengikut berhenti juga dan menatap Aldrian dengan wajah bingung, tidak biasanya dia menanyakan itu kepada mereka.

"Ya ngikutin elo lah, songong banget sih lu!" Jawabnya sambil menjitak kepala Aldrian keras membuatnya meringis kesakitan, merasa tidak di terima tangannya mulai membalas menoyor kepala sahabatnya yang satu ini begitu usil, siapa lagi kalau bukan Revandra Heru Yandika dan satunya lagi yang bersikap sama sepertinya Derian Pratama.

"Sakit songong! Woy Dri mau kemana lo, agh! Kita di tinggali lagi," Aldrian tertawa kecil mendengar suara Revian yang seperti kesal melihatnya yang sengaja meninggali mereka, sedikit berlari ia menuju UKS yang tidak berjauhan darinya lagi dan segera masuk.

Dia bertemu lagi dengan cewek yang bertugas UKS tadi pagi, di hampirinya cewek itu yang seperti adik angkatannya.

"Dia udah sadar?" Tanyanya yang sudah berada di samping Kayla yang masih sama seperti tadi, kepala cewek itu menoleh menyadari bahwa kakak kelasnya sudah ada di dalam ruangan.

"Belum kak, cuma gue heran aja tadi waktu gue periksa keadaan kak Kayla gue lihat bekas luka sayatan yang cukup dalam di pergelangan tangannya terus luka lebam yang banyak di sekitar tubuhnya," Penjelasan adik kelas nya ini membuat dia terdiam cukup lama.
Bagaimana bisa cewek sepertinya terdapat luka-luka di tubuhnya?

Bulu nya agak merinding melihat luka-luka yang di perihatkan oleh adik kelas nya ini tetapi ia mencoba menetralisir wajahnya agar bersikap biasa aja.

"Kapan dia sadar?" Tanya nya lagi. Adik kelas nya ini terdiam sebentar sebelum menjawab pertanyaan dari Aldrian.

"Mungkin sebentar lagi." Jawabnya dan segera di angguki mengerti.

"Kakak kenapa bisa dekat dengan kak Kayla?" Tanya nya memecahkan keheningan di antara mereka.

"Kami gak dekat cuma baru kenal doang," Jawab nya singkat dan membuat cewek di sampingnya mangut-mangut tidak jelas.

"Makasih ya Lena." Katanya begitu mengetahui nama cewek di samping saat ia melihat name tag di baju seragam sekolahnya, cewek yang bernama Lena hanya tersenyum manis kepada kakak kelasnya ini yang begitu tampan di sekolahnya.

Siapa yang tidak mengenal Aldrian Kevano Pramana cowok yang terkenal dengan sikap dinginnya yang tidak peduli terhadap sekitar kecuali dengan kamera yang selalu dibawanya kemana-mana tidak heran banyak cewek di sekolah mengejar Aldrian dan dua temannya yang sama tampannya dengan Aldrian, mereka itu sudah di juluki pangeran tampan di sekolah yang selalu saja menjadi incaran para cewek, namun sayang di antara mereka tidak ada yang mau mendekati cewek, entah apa alasannya yang pasti mereka tidak begitu peduli saat ada beberapa cewek yang mengungkapkan perasaanya.

Setelah Lena pergi keluar UKS, kini tinggal dirinya dengn seorang gadis yang belum sadar dengan wajah pucat,di liriknya wajah yang telah di obati oleh Lena. Adrian mulai menerkan bahwa luka yang ada di tangan gadis ini seperti terkena benda tajam. Bibirnya sedikit meringis melihat lukanya yang sedikit dalam dan banyak, bagaimana dia bisa menahan luka yang terbilang cukup banyak di badannya?

Tanpa sadar gadis yang di hadapannya ini sangat membuat nya penasaran terlebih dengan panggilan pembawa sial,baginya tidak ada seorang pun yang membawa sial itu hanya takdir yang telah di tentukan oleh tuhan. Dan perkiraan mereka selama ini tentu salah besar, buktinya dia yang sedang berada di samping cewek ini tidak mendapatkan sial.

Matanya memperhatikan nametag yang tertera di baju seragam gadis itu.

Kayla Tyanas Putri.

Nama yang menurutnya menarik, entah kenapa dia begitu penasaran dengan gadis ini, menurutnya gadis ini berbeda dari gadis yang ada di sekolahnya, ia cenderung lebih tertutup dan dingin kepada semua orang terlebih dengan wajah datarnya selalu yang seperti robot tidak pernah tersenyum.

Mata nya mengerjab begitu menyadari pergerakkan tubuh dari Kayla yang sepertinya sudah sadar dari tidurnya, mata cewek itu perlahan terbuka dan menunjukkan ekspresi bingung menyadari ia sedang berada di ruangan uks.

Wajahnya menoleh mendapati cowok yang tadi pagi bertabrakkan dengannya, ia menatap bingung kepada cowok di sampingnya, mengapa ia bisa berada satu ruangan dengan cowok ini?

Kilasan pertengkaran pagi tadi teringat di kepalanya, dan ya dia pingsang karena kepalanya terantuk meja sehingga ia pingsan, tapi siapa yang membawanya ke uks?

"Sudah sadar?" Suara bass di sampingnya membuat tubuhnya tersentak, ia menatap wajah laki-laki di sampingnya ini. Kepalanya mengangguk pelan dan bersiap-siap untuk bangkit dari tidurnya, ia harus segera ke kelas agar tidak ketinggalan pelajaran.

Namun, sebuah tangan mencegah tubuhnya yang akan bangkit,laki-laki di sampingnya menatapnya dengan datar namun tidak dingin. "Lo baru sadar, sebaiknya istirahat dulu jangan memaksakan diri," Ucapnya memperingati Kayla.

"Terima kasih, tapi gue harus ke kelas," Tolaknya datar terkesan dingin membuat Aldrian terdiam sebentar, ini adalah pertama kalinya ia mendengar suara Kayla yang notabenenya gadis dingin dan hampir tidak pernah berbicara.

"Keras kepala sekali sih! Lo harus istirahat dulu, tubuh lo itu belum sepenuhnya pulih," Aldrian berdecak menghadapi cewek yang keras kepala di hadapannya,namun tidak di hiraukan oleh Kayla. Ia tetap bangkit dan segera saja keluar dari UKS di ikuti langkah Aldrian di belakang.

"Makasih atas bantuannya, lo gak perlu ikuti gue." Mendadak langkah Aldrian berhenti mendengar perkataan Kayla yang tanpa menoleh untuk menatapnya, cewek itu langsung berjalan cepat menuju kelasnya sehingga Aldrian terbengong melihatnya.

"Dasar cewek aneh!"

Lorcin

Lorcin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
K A Y L A (SUDAH DI TERBITKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang