Untuk sekian kali nya hati merintih perih...
Untuk berulang kalinya hati teriris pedih...
Karna rindu yang tak bertemu ...Kita saling membisu meski rindu berubah jadi sendu...
Kita tak mau beradu meski hati memaksa dan menggerutu...
Bagaimana mungkin kau pembuat luka dan kau penawarnya..
bagaimana mungkin kau pembuat luka dan kau obat nya... Entah kau tak sengaja atau memang suka membuat luka..
Entah kau suka merayu duka atau hanya mencari muka...Kau tau kita saling tersiksa dalam rindu tapi kau sengaja berlari untuk bersembunyi dalam bisu..
Ketika sepi menyelimuti hati , kau sengaja membuat hati berkawan sunyi...Kau obati dan kau lukai lagi...
Ketika hati mulai tak tega .. Tapi hati ku terlanjur menggerutu dalam kecewa... Kau obati meski ku acuh tak perduli...
Kadang kau siram luka hingga makin menganga.. Kau hanguskan harapan meski hanya dengan laku sederhana....
Tapi kau juga yang obati hingga kita mampu berdiri kembali...
Hingga sendu dan rindu mulai merayu kembali... Kau penyebab ceria menjadi luka.. Kau juga perajut kata menjadi asmara...
Kau titah aku untuk kembali menatap.. Kau gengam tangan bagai berjanji tak ingin lagi menyayat..
kau tatap lensa bagai raga kembali bernyawa..
Dan kita tebar binar untuk kembali bersinar...
Kita saling mendekatkan hati seperti enggan untuk melangkah pergi...Tetaplah disisi hati untuk obati luka yang akan kau buat sendiri..
Kita masih di persatukan meski dalam dimensi luka dan penawarnya...Untuk sang penawar rindu dan luka ku
Baginda
KAMU SEDANG MEMBACA
rayuan manis dalam diam
Non-Fictionkamu,, seseorang yang entah sejak kapan bertahta di dalam dimensi ku,,, setiap mengenang tentang mu aku hnya ingin merajut untaian kata,,merayu dengan manja dan berpuitis romantis, tak jarang pula bercengkrama dengan luka,, melewati segalanya dengan...