I Meet Him [Again]

32 0 0
                                    

-Kirana Pov-

"Halo sayaang" seseorang menyapaku
"Dzawiin.." dia kekasihku.
"Kamu kenapa td pagi aku telfonin gak angkat siih babyy"
"Iya sayang maaf iya, tadi pagi HP aku Lowbat. Jadi aku gak angkat telfon kamu"

"Aku tadi pagi mau jemput kamu kesekolah, ternyata kamu udah brangkat. Aku ketemu mama tadi"
Dia mengambil posisi duduk di depanku

"Babyyy aku kangeen banget sm km. Kita akhir-akhir ini jarang meet up tau. Cuma bisa vidcall doang" dia memanyunkan bibirnya

"Iya sayang maaf iya, kamu kan tau sendiri aku sibuk belajar buat pemetaan nanti" aku mencubit pipinya

"Nanti malem jalan yuuk" dia mengajak dengan nada yang sangat bersemangat

"Kitakan gatau tugas MOPDBnya apa ajaa. Pasti sulit sayang" dia melemas

"Jangan gitu dong baby, kita kan masih bisa keetemu nanti habis MOPDB" dia hanya tersenyum

Bel tanda masuk sudah berbunyi. Dzawiin kembali ke kelasnya sendiri

Beberapa kakak gugus ku masuk ada 4 pendamping. Yang terakhir lah yang membuat nafasku terpekik

-Irfan POV-

Aku memasuki ruang kelas tempat aku mengawasi gugus ku. Di sekian banyak peserta hanya satu yang membuatku terperanjat saat melihat manik matanya yang berwarna coklat hangat.

"Siapa cewek ini? Kenapa gue selalu deg degan tiap liat dia" aku bergumam dalam hati.

"Silahkan perkenalkan nama kalian satu persatu" aku memerintah para peserta tapi aku menyuruh si pemilik mata coklat hangat itu memperkenalkan dirinya di akhir nanti.

"Silahkan kamu" aku menunjuk perempuan itu. Dia lalu maju kedepan

"Perkenalkan nama saya Kirana Adiwijaya. Kalian bisa panggil saya Rana. Saya berasal Dari SMP Bakti Bangsa. Hobi saya mengarang cerpen dan membaca novel" kemudian dia langsung kembali duduk di tempatnya.

Aku terperanjat mendengar dia menyebutkan namanya. Jadi ini Adik Bang Adji. Si Pemilik Mata Coklat yang Hangat.

-Kirana Pov-

Sialan lelaki itu dia selalu kayak gini. Apa pentingnya ngerjain aku.
.
.
.
.

Aku menunggu diluar pagar berharap bang Adji ingat bahwa aku memintany menjemputku td pagi. Tiba-tiba aku mendengar deru bunyi mobil sport di sebelhku. Tiba tiba mobil itu membuka kapnya dan kak irfan sudah berada di dlamnya.

"Balik sm siapa?" aku kembali kesal bertemu dengan lelaki ini "bang Adji blm jmput" aku hanya menggeleng

"Udh ikut aja. Rumah kita searah kok" aku masih tetap diam

"Yo cepet naik. Perlu gue gendong lu buat masuk kedalem mobil" dia melepas kaca mata hitamnya. Matanya berwarna biru topaz yang indah. Jernih. Menggemaskan. Aku tercengan melihat matanya

Kemudian dia membunyikan klaksonnya dan sontak membuatku terkejut

"Rana Ayo. Diih malah cengo disitu" akhirnya aku pasrah saja karena aku berpikir bang Adji tidak akan ingat bahwa aku minta menjemputnya

-IrfanPov-

Dia langsung masuk kedalam Mobilku
Dan aku langsung mebutup kap mobilnya karena hari ini cuaca jakarta sangat menyengat.

"Irfan Niyaz" aku menyebutkan namaku

"Kirana Adiwijaya" dia menatap mataku

Shit!!

Matanya seakan mengirimkan kehangatan kesekujur tubuhku.

"Jadi gimana?" aku mulai basa basi
"Maksd kaka?" bibirnya sangat menggemaskan aku ingin mengulumnya

"Kita mau langsung pulang?" dia menatap keluar jendela..

-To Be Continue-

Part of MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang