-Dzawiin POV-
Aku berniat menjemput gadisku pagi ini. Hari pertama di sekolah baru. Aku harus memberinya sesuatu hal kecil yang mungkin akan berkesan untuknya
Aku langsung menuju rumahnya menggunakan motor sport ku. Rumahku berada tepat satu komplek dengan rumahnya. Hanya berjarak 5blok dan keluargaku sudah sangat menegenal orang tua Rana.Saat sudah sampai dirumahnya aku melihat mobil Ferari merah berhenti tepat di depan rumah Rana. Kap mobilnya tertutup dan seorang yang mengenakan seragam sekolah yang sama persis dengan yang aku pakai keluar dari dalam. Aku membuka helm ku dan dia membuka kaca matanya.
Lalu Rana keluar dari pagarnya dan melihat kami berdua dengan tatapan heran.
Aku memarkir motorku dan beranjak mendekatinya.
-Kirana POV-
Aku heran menatap mereka berdua ada di depan pagarku. Lalu mereka mendekatiku"Kamu udah siap?" mereka berkata secara serentak
"Tunggu deh, kalian berdua ngapain kesini" aku menunjuk mereka
"Jemput kamu lah" mereka kembali berkata serentak
"Ahahahaha kalian ini kayak anak kecil aja. Lagian kan aku gak minta jmput kalian. Amhari ini aku minta anter bang Adjie." kemudian aku melihat bang adjie dengan menggunakan motornya
"Whooo... whats going on bro" Bang Adjie tertawa
"Gapapa bang, mereka niih. Pagi-pagi udah aneh-aneh di depan rumah. Rencananya mereka mau nganterin aku hari ini, padahal aku gapernah minta jemput mereka" aku menjelaskan kepada bang Adjie dan tawanya pecah
"Gini aja, gue mau Irfan nganterin Rana hari ini gue gak bisa nganterin dia" aku melihat raut marah di wajah Dzawiin saat Bang adjie berkata
"Gak bisa gitu dong bang, biar adil kita suruh Rana aja buat milih mau sama siapa dia bareng hari ini" Dzawiin angkat bicara
"Dasar bocah, nyerocos aja taunya" bang Adjie meninju dada Dzawiin dengan ringan
"Udah udah, dari pada kalian ribut mendingan aku bareng Dzawiin aja bang hari ini. Lagian Dzawiin yang lebih pantas nganterin aku. Mas Irfan bisa aja udah punya gebetan ataupun sejenisnya. Yaudah aku pamit yang Bang Adjie" aku mencium pipinya dan Bang Adjie mengecup keningku.
"Bye Mas Irfan" Dzawiin tersenyum penuh kemenangan dan langsung naik kemotornya meluncur dengan kecepatan yang sangat kencang
-Irfan POV-
Aku memasuki ruang kelasku dengan wajah masam. Masih terbayang dengan kejadian tadi pagi. Jadi selama ini Rana sudah punya pacar. Aku terkejut saata ada yang menepuk bahuku
"Napeee siih brooo.... pagi-pagi udah cemberut gitu, senyum dong. kayak gue niih selali tersenyum membagikan kebahagiaan bagi orang sekitar" dia tersenyum menatapku
"Gue enk liat lu qy" aku mengedikkan bahu
"Nape sihh napee" Dimas menanyai ku
"Rana udah punya cowok" aku menjawab malas
"Rana? Rana yang mana sih bro? Gue gainget niih. Abisnya lu punya gebetan berentet kek kereta" dimas menggaruk kepalanya yang tak gatalAku menoyor kepalanya
"Rana Dim. Kirana Adiwijaya" dia kembali memasang wajha lemotnya
"Ohhh Rananya Bang adjie. Iya iya gue tau" eqy menganggukkan kepalanya
"Oohhhh dedek Ranaaa iyalah gue tau. Pantesan pas tadi lu sebutin namanya gue kayak familiar gitu" aku memutar bola mataku"Emangnya siapa pacarnya Rana? " Eqy tersenyum
"Dzawiin. Dia sebelahan kelanya sama Rana" aku mendengus
"Udah lah bro masih banyak ikan di laut" Dimas Merangkulku"Yoi bro bener banget. Cewe mana sih yang gamau sama lu Bro. Tinggal lu kedipin mata kanan lo. Lo senyumin dia. Lo kibasin rambut lo. Seeeeeeeeet gue jamin si cewe langsung terpanah oleh tatapan mata lu tepat di dada sebelah kanannya" dia memperagakann semunya
'tapi gue gapernah jatuh cinta sama ikan yang kayak rana. Gue gapernah nemuin ikan kayak Rana. Apa masih ada lagi? Mungkin gk' aku berkata dalam hati
-Author POV-
Saat jam istirahat berbunyi handphone Rana bergetar tertulis -Dzawiin- dia langsung menekan tombol hijau pada layar handphone
"Halooo.." Rana bersua
"Oh iya iya siip aku tunggu ya" dia meletakkan kembali handphonenya
.
.
.
"Hey.." Rana mendongak dan mendapati Dzawiin sedang berdiri dan tersenyum dihadapannya.
"Hey.. sini duduk" Rana mempersilahkan bangku yang ada di sampingnya.
"Kamu sudah jajan?" aku bawakan bekal niih nasi goreng ayam buatan mama favorit kamu.
"Uhhh babyyyyy kamu sweet bangeet sihh sayaaang. Kamu tau aja kalo perutku ini dari tadi teriak-teriak minta makan" aku langsung mengambil kotak berwarna biru itu
"Eh tapi tunggu dulu sayang, aku punya ini niih buat km" dia lalu mengeluarkan dua benang berwarna biru dan pink"Buat apa benang sayang???"
Lalu dia melilitkan benang itu dan mengikatnya di pergelangan tanganku.
" I make it by myself, the thread is taken by sajadah, I always pray and remembrance in there, I always call your name if I pray, the bracelet function is to be link between you and I, and I can protected you when you far away. And did you know something? I always remember you" dia mengecup lembut punggung tangan Rana dan rana berkata
"I Love U honey" Dzawiin tersenyum mendengar perkataan Rana.Di ujung jendela kelas Rana ada seseorang yang melihat itu semua. Dia mengepalkan tangannya.
.
.
.
.
.-To Be Continue-
KAMU SEDANG MEMBACA
Part of Me
Romance"Apa yang membuatmu mencintaiku?" -Kirana "Kau segalanya dan lebih berharga dari apapun" - Irfan