Part 106

1.9K 215 31
                                    

---

Gue diam memandang jalanan. Sedangkan Caiza masih diam menatap gue di sebelah.

"Kamu serius mau nikah sama dia Caiza?" Tanya gue tanpa menatapnya. Menahan rasa sakit di dalam hati gue karena pilihannya.

Dia diam.

"Aku masih bingung sebenernya.." Jawabnya pelan. "Tapi mungkin setelah aku balik ke London dan ketemu dia, kita bakal bicarain semuanya. Syukur syukur kalo keputusannya bagus" lanjutnya. Gue diam. Gue bukan sakit hati karena dia memilih Douglas bukannya gue, gue ga begitu berharap dia bakal balik ke gue. Tapi gue ga rela kalo Caiza harus menikah sama Douglas. Mungkin kalau bukan Douglas, gue rela.

Tapi mau bagaimana pun juga, itu pilihan Caiza dan gue ga berhak mengatur urusan pribadinya.

"Aku doain yang terbaik aja" jawab gue. Caiza hanya tersenyum.

"Grey"

"Ya?"

"Aku mau tanya sesuatu" jawabnya pelan.

"Ya tanya aja Za" jawab gue.

"Sebenernya.. Kenapa kamu ga sama Dove aja?" Kata Caiza. Gue langsung menatapnya. Dia menatap gue biasa seakan akan dia ga tau perasaan gue sebenernya.

"Kenapa aku harus sama Dove?" Tanya gue balik.

"Ya, biar kebohongan kamu jadi nyata" jawab Caiza. Gue menghela napas. "Ya biar Bella ada papanya lah. Lagian Dove baik dan cantik" jawabnya enteng.

"Gampang banget kamu ngomong" jawab gue.

"Kalian cocok kok" lanjutnya.

"Aku nganggep Dove ya sebagai adik aku. Kamu tau kan aku sayangnya sama siapa?" Tanya gue menatapnya langsung. Dia diam mendengar jawaban gue.

"Lupain aku Grey" ucapnya singkat.

Gue tertawa kecil lalu menggeleng. "Ga bisa"

"Kamu ga berusaha" balas Caiza.

-Caiza's pov-

Greyson diam. Memandang jalanan yang lagi macet karena lampu merah.

"Grey, aku bakal menikah sama orang lain.. Kamu ga bisa terus terusan ngegantungin hidup kamu sama aku.."

"Ga semudah itu ngelepasin dan ngelupain semuanya Caiza" jawabnya. "Kalo buat kamu, mungkin mudah" lanjutnya.

"Aku juga ga mudah Greyson.." Jawab gue pelan menatapnya yang sama sekali membuang muka dari gue.

"Engga" jawabnya singkat. "Buktinya kamu selalu dapet pengganti ketika aku ga ada. Kamu ga pernah nepatin janji Caiza" jawabnya. Lampu berubah menjadi hijau dan Greyson langsung ngegas membuat gue kaget.

"Greyson!" Tegur gue ketika dia sedikit ngebut.

Gosh, dia emosi. Gue ga bermaksud..

Dia membawa mobil ke pinggir jalan lalu berhenti.

"Tapi aku ga bermaksud ngingkarin janji Greyson.." Jawab gue lemas. Dia diam. Gue bisa meliat ekspresi marah di wajahnya. "Semua itu kan terjadi ketika kita udah ga ada hubungan apa apa" lanjut gue masih menatap Greyson.

"Meskipun kita udah putus waktu itu, apa kamu langsung ngelupain semua kalimat terakhir yang kita bilang? Apa di setiap waktu kita pisah kita sama sama udah ga punya rasa sayang?" Kata Greyson menatap gue serius. Matanya tajam menatap gue.

Gue diam dan menunduk.

Gue mendengarnya membuang napas berat. Dia lalu kembali membawa mobil ini jalan sebelum gue bisa menjawab ucapannya.

Mine 3 (A Greyson Chance Love Story)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon