king rescue

36 8 0
                                    

pagi hari seperti biasa Asley sudah dijemput oleh David di depan terasnya. hal ini karena rumah David dan Asley searah jadi Asley mengambil kesempatan untuk bisa nebeng naik motornya.

"ahh lama luu keburu telatt inii" cibir David kepada Asley dengan nada betenya.

"hehe sorry" ucap Asley sembari terkekeh kepada David

"ketawa lagi" gumam David kepada Asley

***

di kelas teman temannya sedang asik bergosip.

ketika Asley sudah mulai memasuki kelas seluruh mata langsung memandanginya

"what?" tanya Asley dengan muka cuek tampang tanpa dosa yang menjadi ciri khasnya.

"ada yang bilang lo kamaren ngobrol sama ka Evan? itu benaran?!!" tanya Rani teman sekelasnya yang mulutnya ga bisa jauh denger gosip.

"ga kok" jawab Asley singkat. sembari berjalan ke tempat duduknya.

namun saat ia duduk ia malah semakin diberondong dengan banyak pertanyaan dari teman teman nya yang penasaran.

"gue cuman ngasih jaket ka Evan yang ketinggalan di koridor!" jelas Asley yang membuat semua temannya mengerti dan teman temannya pun berhenti menanyainya.

"cieee ley ley" goda Nadia ketika ia memasuki kelas

"apaan si"

"gimana kemaren ngomonging apaan aja sama ka Evannya? " goda Nadia

"bodo lah" jawab Asley ketus

nadia cekikikan melihat Asley sambil berjalan menempati tempat duduknya

dalam hati, Asley merasa risih ketika teman teman nya menanyakan apa yang kamaren ia bicara kan dengan Evan. terlebih lagi Asley masih kepikiran dengan apa hukuman yang akan menimpanya dari ka Evan .
"huft," iya menghela nafas panjang mengingat kejadian itu

lamunan dan gelisahannya terpecah ketika guru fisika memasuki kelas.

*kringggggg*
bel istirahat mulai berbunyi membuat para siswa mulai gaduh.

"ley enaknya makan apaan nih?" tanya Nadia

"bakso aja deh yg ga begitu rame" balas Asley

***
"ehem"

deg

ketika Asley selesai memesan bakso ia mendengar seperti ada suara orang yang dia kenal yang berdiri di belakangnya.

"pak bakso yang dipesen sama cewe ini sama punya saya tolong diantar ke meja saya ya" ucap suara itu lagi.

"siap" jawab mas Agus. penjual yang menjual bakso di kantin.

deg

jangan jangan. gumam Asley menebak nebak dalam hati siapa orang yang tadi berdehem di belakangnya.

"ley! makanan lo sama ka Evan... lo nanti.. duduk.. ka Evan" ucap Nadia panik sehingga omongannya tidak jelas

"lo ngomong apaa deh!"

"ka Evan nyuruh mas Agus nganter bakso lu di meja tempat tongkrongannya" lanjut Nadia

duarrr
deg

ya ampunn bego bego bego kenapa tadi gue harus beli bakso malah sekarang jadi kena masalah gue. gumam Asley panik dalam hati.

ketika mas Agus mau mengantar bakso meja Evan. Asley berdiam diam kabur pergi meninggalkan kantin. dia merelakan perutnya yang lapar demi lolos dari Evan.

Evan hanya tersenyum ketika melihat Asley berusaha kabur. tapi Evan hanya mendiamkannya

**

"hufttt akhirnyaa bisa lolos jugaa" ucap Asley menenangkan hatinya ketika memasuki perpustakaan.

tiba tiba seseorang menarik tangannya dari belakang.

"siapa bilang lo bisa lolos dari gue"

deg

ternyata Evan yang menariknya.

"aada apa ya ka?" tanya Asley dengan muka cuek tanpa dosanya.

"masih juga nanya ya lo!" jawab Evan dengan senyum sinisnya.

"bisa tolong lepas tangan saya ka?" pinta Asley pada Evan

muka Evan seketika kaget dan sedikit malu mendengar nya

"berani lo nyuruh gue?" jawab Evan sambil terus menatap tajam mata Asley dan tetap memegang tangan Asley.

tanpa sadar Asley dan Evan sudah menjadi tontonan di dalam perpustakaan.

ada yang kaget ngeliat Evan bisa senyum dan megang tangan cewe. ada yang cari perhatian dengan mengibaskan rambut nya. dan ada juga yang kesel ngeliat Asley.

**
Asley hanya diam tanpa berani menatap mata Evan sambil terus berpikir bagaimana cara bisa pergi dari Evan.

"saya mau baca buku dulu ka" pinta Asley sekali lagi agar tangannya bisa di bebaskan.

"lo ngusir gue?" jawab Evan dengan tampang tengil di wajahnya yang sangat tampan denga mata coklat beningnya

duh bundaa aku harus gimana ini. gumam Asley dalam hati.

"Evan!" sapa seseorang dari belakangnya

Evan seketika langsung melepaskan tanganya dari Asley.

Asley memanfaatkan kesempatan itu. ia langsung lari menuju ke toilet.

"eh lo!" tangan Asley langsung ditarik oleh seorang wanita cantik ketika ia sedang menuju ke toilet. wanita itu adalah Dwina kaka kelas nya yang populer dan juga terkenal akan julukan tukang bully.

" lo ada apa sebenernya sama Evan hah?!" tanya Dwina dengan marahnya

"lo tuh kalo ditanya jawab!" bentak Dwina kepada Asley yang masih diam ketakutan.

Asley tidak habis pikir. hanya karna cuman mengembalikan jaket ke Evan dan berbicara sebentar ia bisa mendapatkan begitu banyak masalah. bukan hanya di gangu oleh Evan yang masih terus menggangunga tetapi ia mulai banyak memiliki haters di sekolah. di tambah lagi dengan masalahnya dengan Dwina cewe populer itu.

bundaa.. tolong. gumam Asley dalam hati. yang masih diam.

"jawab!" bentak Dwina sekali lagi

"iya..kaa" jawab Asley dengan takut takut

"gue ga mau tau ada apa lo sama Evan. gue mau lo jangan pernah deket deket apalagi caper sama Evan!" bentak Dwina kepada Asley yang masih menunduk dengan ketakutan

"Evan itu punya gue. ga ada yang boleh sok kecantikan apalagi berani deket deket sama dia!" lanjut bentakan Dwina kepada Asley

"kalo lo masih masih deket-" belom selesai Dwina membentak Asley tiba tiba omongannya dipotong oleh seseorang.

halo readersss
mohon di votee ya ceritaanyaa

kira-kira siapa ya yang memotong bentakan Dwina kepada Asley?
tunggu kelanjutannya di chapter selanjutnya

leave comment yaa 😘

my other halfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang