Pergi gak yah. Aduh.. pergi, gak, pergi, gak. Obed galau. Bingung memutuskan berani atau gak untuk mampir ke rumah Shasa. Obed cuma duduk ditepi kasur sambil memandang wajahnya dicermin yang tergantung diseberang kasurnya. Sambil garuk-garuk kepala yang gak gatel, Obed berusaha mengumpulkan keberanian buat main ke rumah Shasa. Obed pun mengambil ponselnya yang tergeletak di kasurnya dari semalam.
Cukuplah galau semalam buat mutusin telpon Shasa atau gak. Pagi ini gw harus telpon dia.
"Halo, Sha" Obed deg-degan
"Haii, Obed. Kenapa? Tumben Sabtu gini telpon, mau bahas kerjaan yah?" Jawab Shasa dengan nada judes.
"Astagah, Sha. Nuduh aja loe. Lagi apa loe? Sibuk?" Obed mulai rebahan dikasur sambil nyengir.
"Gak, Bed. Sabtu gini mah waktunya nyantai kali. Masak sama Dhira. Leha-leha. Kenapa? Mau bahas client"
Yesss gak sibukk. Kaki Obed mulai naik ke dinding. "Yaelah, Sha. Males amat bahas client. Eh, gw maen ke rumah loe yak. Males gw di rumah ndirian. Emak, Babe gw lagi mudik!"
"Yaudah. Kesini aja. Bawa makanan ya tapi. Buat aku sama Dhira.. ahahahha"
Yesss!! Boleehhhh. Obed mulai nendang-nendang kaki ke udara. Bahagia. Obed perlahan menata suara supaya terdengar santai. Padahal jantungnya udah asik dugem denger jawaban Shasa.
"Oke , Sha. Ntr gw bawaian yang enak buat kalian. Tenang aja! Sejam lagi gw sampe. Tunggu ya. Bye!"
Tanpa pikir panjang Obed langsung loncat dari kasur menuju kamar mandi. Bersenandung semangat diiringi guyuran nenek gayung.. eh lohh.. air dari gayung maksudnya.
Fly me to the moon
Let me play among the stars
Let me see what spring is like
On a-Jupiter and Mars
In other words, hold my hand
In other words, baby, kiss meOh, Frank Sinatra, gw mau ketemu dia.. Shasa!!