05

192 1 0
                                    

Setelah asyik bermain di kebun strawberry, tidak terasa waktu telah menunjukkan jam 4sore.

"Kak, sepertinya ini sudah sore, sebaiknya kita pulang saja dulu,"

"Oiya benar, baiklah kita pulang ya,"

"Tapi ka...."

"Ada apa?"

"Kaka lupa sesuatu tidak?"

"Emm... tidak lupa apa2 ko"

Ternyata ka artha memang tidak sedang ingin menyampaikan apapun padaku, padahal aku mau diajak kesini karena hanya ingin mendengar kaka bicara sesuatu.

"Oh sudah kalo begitu"

Sesampainya di depan rumahku.

"Trimakasih ka sudah mengajak ke kebun strawberri tadi, motorku juga ternyata sudah ada di depan rumahku."

"Iya tentu saja, jangan sungkan-sungkan jika ingin jalan jalan lagi dengan kaka ya."

"Iya ka, ya sudah aku masuk ya ka,"

"Eh tunggu!"

Belum sempat aku menoleh, Tiba-tiba ka artha memeluku dari arah belakang, dengan melingkarkan kedua tangannya dipinggangku.

Jantungku pun seolah berhenti, rasanya nyaman sekali dipeluk dia walaupun dari arah belakang.

"Irma, kaka sayang sama kamu, kaka ingin memilikimu, kamu mau ya jadi pacar kaka"

Akupun tersontak kaget, mendengar ka artha bicara seperti itu, sebenarnya ini adalah hal yang ingin aku dengar dan aku tunggu2.

Tetapi apa boleh buat, pacaran lah yang membuat aku jatuh, pacaran lah yang membuatku melupakanNYA. aku tidak mau hal itu terjadi lagi. Sekalipun dengan orang yang berwajah tampan dan mencintaiku.
Jia dia benar akan jadi milikku. Akupun percaya, allah akan menyatukan kita entah itu kapan.

Aku pun mencoba melepaskan pelukannya dengan perlahan.

"Ka, trimakasih sudah sayang kepadaku. Tapi aku tidak bisa menerima kaka hanya sekedar pacar, maafkan aku."

Akupun langsung berlari kecil, kedalam rumahku, tanpa mendengar dulu jawaban kaka.

Setelah aku berada dirumah, aku melihat dia dibalik jendela, ternyata ka artha masih berdiri di depan rumahku. Dia tersenyum melihat kearah pintu masuk Sembari menghembuskan nafasnya dengan pelan.

Lalu dia pergi.

"Keesokan harinya, pada saat di kantor pkl, aku datang pada jam biasa, selama seminggu biasanya dia selalu ada dipintu masuk, sembari melihatku,
Tetapi karena kejadian kemarin, saat ini dia tidak ada dipintu masuk lagi.

Pada saat aku masuk, aku tidak sengaja melihat dia dengan teman pklku sendiri, dia adalah sivia duduk berdua di sofa dekat pintu masuk, aku tercengang sekaligus kaget, ternyata secepat itu ka artha melepasku dan langsung berpaling dengan perempuan lain, apalagi perempuan itu adalah temanku sendiri.

Sebenarnya aku sangat patah hati melihat ka artha berpaling secepat itu.

Dengan agak sinis, ka artha pun melihatku, dengan senyumnya yang sangat sedikit.

Akupun membalas senyuman nya seolah2 tak terjadi apa2.
Lalu aku langsung meninggalkannya.

Pada saat di ruangan pkl, tidak biasanya silvia mendekat padaku, dia temanku satu sekolah dan satu pkl, tapi kita tidak terlalu menjadi teman dekat.

"Tumben sekali silvia mendekatiku, tidak seperti biasanya, apakah ini ada hubunganya sama ka artha, dia kan tau aku pernah dekat dengannya,? apa karena sekarang dia yang dekat dengan ka artha, lalu dia mencoba memanas-manasiku?" Batinku dalam hati.

"Hai irma, aku boleh duduk di sebelah mu ya?? Ujar silvia sembari melemparkan senyumnya yang amat lebar.

"Oiya silahkan," .jawabku sembari membalas senyumnya.

Akupun sangat aneh dengan silvia, tidak biasanya dia seperti itu, biasanya dia dingin sekali padaku, tapi saat ini sepertinya dia sedang mencoba mendekatiku.

"Eh iya, besok kan hari kita mengumpulkan laporan kepada guru pembimbing kita di sekolah, sebaiknya kita serahkan bareng gimana?" Sahutnya sangat sopan.

"Oiya tentu saja" tanpa melihatnya dan terus mengerjakan jobku.

Pada siang hari, pada saat jam pulang, akupun segera menuju parkiran, ternyata disana aku melihat ka artha berboncengan dengan silvia, rupanya ka artha mengajak silvia pulang bareng.

Melihat itu, tak tau kenapa sakit sekali rasanya melihat mereka berdua seperti itu.

Aku kecewa dengan ka artha, secepat itu dia melupakanku, hanya karena aku menolaknya.
Ternyata dia tidak benar2 tulus mencintaiku. Dia hanya sekedar suka saja, dan dia tidak benar2 memperjuangkanku.

Jika benar begitu, ini mungkin awal pdktnya ka artha dengan silvia. Jika ka artha nembak silvia, silvia pasti langsung menerimanya, karena selain ka artha tampan, dia juga punya kharisma yang sangat baik, sehingga banyak digilai para perempuan.
Pada saat sedang menyetir motor, tidak sadar ada ka artha dengan silvia, mereka ada didepanku.

"Sakit sekali hatiku, sakit  sekali ya allah....batinku dalam hati.

Benar juga apa kata pepatah, setampan-tampannya pria pasti akan memanfaatkan kerupawananya menjadi playboy.

Akupun sangat kesal dengan ka artha, aku sangat mencintai dia. tapi dia malah begini.

"Dasar cowok kadal, lama-lama jadi buaya tuh! Ucapku ngebatin sendiri.

"Duhh... astagfirullah... dasar jin yang ada didalam tubuhku ini, mulai ikut bicara, istigfar irma.
Huuftt....

Akupun langsung mengebutkan motorku dan melewati mereka tanpa melihat mereka sedikitpun.

Truely Yours?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang