" Benarkah gue sudah jatuh cinta sama lo?" Rayhan berulang kali memutar pertanyaan ini di otaknya. Ada yang salah karena ia seharusnya masih sakit hati dengan perbuatan Ayesha, tapi nyatanya ia sebahagia ini. Ia sebahagia ini Caliandra sekhawatir itu padanya. Ia sebahagia ini mengingat Caliandra memeluknya begitu erat tadi. Ia sebahagia ini menatap wanita yang tertidur di sebelahnya.
Perempuan ini yang seringkali tertidur jika ia mengantarnya pulang, tak terkecuali malam ini setelah drama acara 'kabur'-nya hari ini. Dan untuk pertama kalinya Rayhan tak ingin mengganggu tidur perempuan mungil ini, ia terlalu manis saat tertidur begini, pikiran Rayhanpun ikut bicara. Dengan hati-hati ia melepaskan seatbelt yang terpasang di tubuh Caliandra, lalu perlahan menyelipkan kedua tangannya dibalik punggung Caliandra. Berharap gerakannya tak membuat Caliandra terbangun.
Rayhan menundukkan kepalanya dan tersenyum kepada asisten rumah tangga Caliandra – Bik Ayu namanya, karena telah membukakan pintu untuknya. Kelihatannya kedua orang tua Caliandra sudah tidur, setidaknya ia mengembalikan anak perempuan mereka dengan utuh ke kamarnya. Rayhan hanya bisa tersenyum mengingat ia berjalan seperti mengendap-ngendap karena tak ingin menimbulkan suara.
Setelah menarik selimut hingga menutupi setengah tubuh Caliandra, Rayhan tak langsung beranjak pergi. Ia kembali mengingat percakapannya tadi sebelum mengantar Caliandra kembali ke rumah.
"Jadi kita ini apa Ray?"
"Mungkin kita bisa mulai semuanya dari awal Caliandra, dengan baik-baik. Masih ada waktu dua minggu lagi."
"Maaf Rayhan, kalau gue boleh jujur, gue mungkin belum begitu yakin dengan perasaan gue. Dan gue juga gak yakin kalau lo sebegitu mudahnya menyukai gue. Gue gak mau kalau ini ternyata hanya sebuah pelarian dari seorang Ayesha atau kita ternyata hanya terbawa suasana kemarin malam."
"Lalu mau lo gimana?"
"Mungkin lebih baik kalau kita masing-masing menjawab pertanyaan ‚'apakah gue benar-benar jatuh cinta sama lo?' dan begitu pula lo Rayhan."
"Kalau gue jawab sekarang gimana?"
"Just think about it Ray, please."
Rayhan kembali tersadar dari lamunannya, "Gue rasa gue bisa jawab sekarang Caliandra. Gue memang jatuh cinta sama lo."
Rayhan mengecup lembut bibir cherry milik Caliandra, dan sekarang tanpa seizin pemiliknya pula. "Selamat istirahat Caliandra, jangan galak-galak sama gue ya." Rayhan tersenyum dan pergi meninggalkan perempuannya.
*
Seingat Caliandra semalam ia bersama Rayhan tapi sekarang ia sudah terbangun di kamarnya. Yang lebih aneh lagi semalam ia bermimpi Rayhan menciumnya di dalam tidurnya, sangat bodoh. Apa yang kamu harapkan Cal? Semua ini akan berakhir dua minggu lagi. Seperti perjanjian awal mereka. Caliandra menghela nafas panjang, kenapa hatinya menjadi rumit begini? Sepertinya lebih baik jika kita bertengkar saja seperti dulu ya Ray.
"Calia sayang kamu hari ini temenin Ibu sama Tante Rania ya. Cepat siap-siap, Tante Rania sudah diperjalanan."
Gangguan apa lagi ini? Ini hari Senin dan masih pukul 7 pagi, setidaknya Calia ingin menikmati hari-hari liburnya karena sudah bebas dari kampus. Kenapa ia harus dipaksa bergegas sepagi ini. "Mau kemana sih Bu? Gak bisa lebih siang dikit?"
"Sudah cepat. Daripada di rumah seharian. Ibu sama Tante Rania mau cari bahan terus ke butik Tante Sonya." Astaga! Lalu apa hubungannya dengan Caliandra? Ibu-ibu ini kan bisa pergi sendiri. Ini pasti gara-gara obrolan sore itu – waktu Tante Rania di rumahnya untuknya mengajari Ibu membuat kue untuk kesekian kalinya – mereka tiba-tiba saja jatuh cinta pada baju yang dikenakan sebuah model di majalah mode terbaru dan berjanji akan memuat model yang sama. Tante Sonya sendiri adalah 'tukang jahit' super favorit Ibu yang ingin dikenalkan ke Tante Rania.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Choose You
ChickLitCaliandra Caliandra menutup pintu kamarnya agak keras, dan duduk di depan meja riasnya, " Apa? Lo pikir lo siapa tuan Rayhan? Karena sejujurnya gue sudah punya pacar dan gue gak mungkin juga suka sama lo," Caliandra mencoba menirukan gaya bicara Ray...