Aku kegerahan. Terikanya matahari mampu menjangkau tubuhku melewati sekat bening yang membatasiku dari dunia luar.
Segera aku membuka kancing kemejaku menampakan kaos hitam yang terselubung di baliknya.
Penjelasan pa Toni terdengar samar di telingaku. Silaunya matahari membuat pancaran sinar memantul ke kepala botaknya.
Aku bertopang dagu bosan dengan suasana kelas yang tentram. Bukan, mereka bukan mendengarkan penjelasan pa Toni. Mereka hanya, mengantuk.
aku pun begitu. Ruang UKS nampaknya akan menjadi tempat yang baik untuk merebahkan diri.
"Dre, gue cabut ya, ngantuk parah," kataku lantas memberikan buku tugas kepada Andre.
"Enak bat ya jadi lu, ngantuk tinggal bolos untung lu punya temen kaya gue,"balas Andre yang kutanggapi dengan kekehan.
Aku segera berlalu pergi, setelah melaksanakan misi melarikan diri seperti biasanya; menelpon pa Toni, membuatnya pergi keluar kelas, memberikan catatan tugas pada Andre dan pergi menuju UKS.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's About Revan
Teen FictionTujuan hidup Revan hanya dua, yaitu; 1. Bertemu kembali dengan ibunya. 2. Memutuskan hubungan dengan ayahnya. Ya, itu dulu. Semua terpaksa berubah karena kehadiran seorang gadis piatu di hidupnya. Mulai saat itu juga, kepingan demi kepingan yang...