Hey! Disini banyak narasi & bukan chat. Trs point of viewnya pake khloe yaa. Semoga gak bosen<3
***
Niall H : lu dimana dah:(
Niall H : gue didpn rumah
Niall H : ujan nih
Niall H : lu gakasian sama gue?:(Khloe : seriuuuuss?!?!
Niall H : duarius dah
Niall H : lu dimanasih? Etdaaah cepet buka pintunya dingin nihKhloe : bodo! Lo bodo! Gue kan gblg boleh kerumah
Khloe : gue kan lagi diluar. Niall bego
Khloe : tunggu!! Gue otw plgRead
Setelah membalas line dari Niall. Aku segera berpamitan pada tetanggaku. Sebenarnya aku tadi kabur dari rumah, sebenarnya untuk menghindari Niall karena ia akan ke rumahku.
Tapi ternyata hujan datang. Kalau saja hujan datang, aku tidak akan kembali ke rumah. Kasihan juga kalau Niall harus menunggu di luar, kedinginan lagi. Huhu aku tidak tega membayangkannya.
Aku berlari tanpa payung atau jaket yang melindungiku. Rumahku dengan tetanggaku hanya berjarak 10 rumah. Tapi kalau hujan terasa begitu jauh.
Bajuku sudah basah kuyup, begitupun dengan sepatuku. Aku melihat sebuah mobil terparkir di depan rumahku. Ternyata Niall sungguhan ya.
"Niall!" Lelaki yang tengah menggosok-gosokkan tangannya menengok.
"Khloe!" Ia segera berlari menghampiriku, lalu menggandengku menuju teras.
"Lo gila ya?!"pekik Niall.
Dengan tangan gemetar, aku membuka pintu rumahku. Aku tak menanggapi ucapan Niall. Setelah berhasil, aku segera masuk dan menjatuhkan diri di atas sofa. Aku memeluk tubuhku. Ini sama sekali tidak menghangatkan.
"Lo nekat banget sih. Kalo tau ujan, gausah nekat. Gue kan gak maksa. Lo bisa bilang, kalau lo jalan gak bawa payung."omel Niall membuatku kesal.
"Lo apaansih. Gue kedinginan mending lo diem deh, gue pusing jangan bikin gue makin pusing."
Akhirnya Niall diam. Lelaki itu menghampiriku dan duduk di sampingku.
"Lo cepet ganti baju. Ntar lo sakit"
Aku menatap Niall yang tampak mengkhawatirkanku. Tidak salah ia mengkhawatirkanku? Tumben.
"Bentar ya, lo tunggu di sini. Kalo mau bikin teh, ke dapur aja. Lo gak basah kan?"
Niall menggeleng. "Gue gak basah sama sekali. Udahlah itu gampang, yang penting cepet ganti baju sana."
Aku segera berlari ke kamarku lalu menggantinya dengan cepat. Setelah selesai, aku kembali ke ruang keluarga.
"Buset deh, dingin banget."kataku sambil menggosok-gosokkan tanganku.
"Sini deh. Duduk di sini." Niall menepuk-nepukkan sofa di sampingnya. Aku mengikuti perintahnya untuk duduk di sampingnya.
Tiba-tiba aku merasa sebuah tangan melingkar di tubuhku. Memelukku dengan erat, aku merasakan sebuah kehangatan yang menjalar di tubuhku.
"Ni-niall, lo kenapa peluk gue?"tanyaku gugup. Jujur saja, aku merasa jantungku berdegup tak beraturan.
"Sssh... katanya kedinginan, biar gue peluk ya biar anget. Lumayan, kapan lagi di peluk cogan."
Aku segera mencubit lengannya membuatny merintih. "Dasar kepedeaan. Belum tentu ada yang suka lo. Paling cewe pada kabur pas dideketin lo."
"Oh gitu ya? Kalo gitu kok cewe yang gue peluk sekarang gak kabur?"tanyanya membuatku skakmat.
"E--eh ya-maksud gue beda lagilah. Gak gitu. Aduh gimana ya. Yaudah deh lepasin." Aku berusaha melepaskan diri dari Niall, namun lelaki itu menahannya.
"Bilang aja kalo lo suka gue peluk."
"Bukannya lo? Buktinya lo gak mau lepasin pelukan lo." Ucapanki berhasil membuat Niall terdiam. Namun ia tetap memelukku, tanpa melonggarkan pelukannya sedikitpun.
"Yaudahlah, guenya juga suka meluk lo. Hehe"ujar Niall tanpa malu-malu. Ia malah memejamkan matanya.
Diam-diam aku tersenyum dibuatnya.
Astaga Niall, kenapasih lo hari ini bikin gue seneng banget. Gue jadi gak nyesel deh ujanujanan kaya tadi. Kalo bisa ujan tiap hari aja deh, biar dapet pelukan hangat dari cowo ganteng,batinku.
***
Yak tai khloe modus=)))
Ah grgr jarang ngepost yg komen sama vote jadi turun drastis hikshiks*drama*
Gue janji deh kalo chapter ini banyak yg respon (kasi vote+komen yg banyak) HAHAHA, gue bakal rajin apdet klo bisa tiap hari deh:)) MAUUUGAAAA? Kalo mau kasi feedback yaa mwamwa from niall's wife<3<3
KAMU SEDANG MEMBACA
Niall
FanfictionBuat apa kenal kalo akhirnya cuma saling nyakitin? copyright © 2015 by imeimera