Epilog

4.6K 465 53
                                    

Sepasang kekasih saling menautkan jemarinya pada satu sama lain, menggengamnya erat seakan tak mau kehilangan untuk kedua kalinya.

"Kenapa sih kamu cantik banget?"tanya lelaki itu sambil mencolek hidung kekasihnya iseng.

"Amasaaa?"tanya gadis itu tak yakin. Lelaki itu menganggukan kepalanya meyakinkan gadisnya tentang pernyataannya tadi.

"Gombal mulu deh kamu."ujar gadis itu.

"Gasuka?"tanya lelaki itu.

"Enggak. Bosen aja, abisnya nanyanya itu-itu mulu."jawab sang gadis.

"Ah, giliran gak digombalin minta digombalin."

"Apasih, Ni. Enggak juga."sanggah gadis itu membuat Niall tertawa.

"Gamau ngaku. Tar giliran aku tinggal nangis,"gumam Niall membuat gadis di sampingnya langsung menatapnya.

Niall ikut menatap gadis itu. Ia bisa melihat kalau gadisnya terlihat begitu gusar saat ini.

"Kamu kenapa sih?"tanya Niall heran. Gadis itu menghela nafas panjang. Tak mampu menatap mata biru milik Niall terus-menerus, ia memilih untuk mengalihkan pandangannya.

"Khloe.."panggil Niall namun Khloe masih diam saja.

Tahu alasan mengapa Khloe seperti itu, Niall pun menarik Khloe, membawa gadis itu ke dalam dekapannya.

"Jangan sedih dong. Aku kan gaakan lama-lama."bisik Niall. Namun nihil Khloe tetap diam.

"Khloe,"

Niall terdiam sesaat. Ia mendegar sebuah isakan kecil, ia tahu itu pasti Khloe. Gadis itu menangis. Niall semalin mengeratkan pelukannya.

"Jangan nangis, sayang."

"Sshhh..."

Khloe akhirnya memberanikan diri untuk menatap mata biru Niall. Niall dapat melihat dengan jelas mata Khloe yang memerah akibat menangis.

"Ka-kamu kok nangis lagi?"tanya Niall khawatir.

"Aku takut..."lirih Khloe.

"Takut?"

"A-aku... Aku takut kamu lupa sama aku. Aku takut kamu pergi lagi. Aku gamau."ucap Khloe jujur. Niall tersenyum mendengar pengakuan Khloe. Ada rasa tenang dan senang karena Khloe benar-benar mencintainya.

"Gausah takut, oke? Jangan raguin cinta aku ke kamu karena aku bener-bener cinta sama kamu. Semua perjuangan aku dan kamu selama ini udah membuktikan kalau cinta kita bukan cinta sesaat."

"Aku gaakan lama kok di Los Angeles. Kita masih bisa hubungan lewat sosial media kan?" Niall berusaha menenangkan Khloe.

"Tapi jangan read chat aku lagi ya?"tanya Khloe dengan mata berkaca-kaca. Lelaki itu terkekeh. "Aku janji. Aku gaakan read chat kamu, malah aku bakal kabarib kanu tiap satu menit sekali. Gimana?"

Khloe pun tertawa. "Janji cepet pulang." Niall pun mengangguk.

Khloe mengangkat jari kelingkingnya.

"Janji?"

Niall tersenyum lalu mengaitkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking milik Khloe. "Pinky swear."

Mereka pun tertawa karena menyadari tingkah mereka yang persis seperti anak kecil.

Suara pemberitahuan tentang keberangkatan pesawat yang akan Niall naiki pun terdengar. Mereka segera bangkit lalu kembali menatap satu sama lain.

"Harus banget pergi ya? Aku garela."ujar Khloe membuat Niall tersenyum kecil.

"Aku juga sebenernya garela ninggalin kamu. Tapi aku harus kesana buat bantuin saudara aku. Kamu di sini baik-baik ya?"

"Kamu juga baik-baik di sana. Cepet pulang."pinta Khloe.

"Iya aku bakal cepet pulang buat kamu." Niall mengambil topi yang khloe kenakan, lalu melepas beanie yang dipakainya.

"Aku pake barang kamu, kamu pake barang aku." Ia pun memasangkan beanie-nya di kepala Khloe. Gadis itu hanya tertawa melihat kelakuan kekasihnya.

"Aku pergi dulu ya?" Dengan berat hati Khloe menganggukan kepalanya.

"Aku sayang banget sama kamu."

"Aku juga sayang banget banget banget sama kamu."ucap Khloe. Niall meremas kuat tangan Khloe.

Ia mengecup kening Khloe untuk beberapa saat.

"Da-ah?"

Khloe memaksakan senyumnya. "Dah."

Niall pun mulai melepaskan genggaman tangannya dan mulai berjalan menjauh sambil menarik koper kecil miliknya.

Khloe menatap punggung Niall yang semakin menjauh. Sesekali Niall menatap kebelakang sambil melambaikan tangannya.

Mungkin ini bukan saatnya untuk mereka bersama, tapi akan ada saatnya mereka bersama untuk melewati berbagai hal bersama-sama. Melewati lebih banyak lagi manis pahitnya kehidupan.

Karena semua yang telah mereka lewati adalah ujian yang menentukan seberapa besar dan kuatnya cinta mereka.

Khloe baru menyadari kalau yang ia butuhkan bukanlah Niall, tetapi waktu. Waktu yang banyak untuk ia habiskan bersama Niall.

Ia berjanji mulai saat ini, ia akan setia pada lelaki itu. Menunggu hingga lelaki itu kembali padanya, walau ia tak tahu kapan kekasihnya akan kembali.

Tapi ia akan tetap berjanji, karena Niall bagaikan crayon yang akan selalu mewarnai hidupnya.

NiallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang