Tubuh khloe menegang setelah membaca surat dari Niall. Louis yang memberikan surat itu. Seketika ia langsung terisak, seluruh rasa sakit, menyesal, dan sedih melebur jadi satu.
Khloe menunduk masih terisak. Bulir-bulir bening menetes satu demi satu membasahi celana jeans-nya.
Louis, Harry dan Liam menatap satu sama lain. Mereka bingung harus melakukan, gadis di depannya terlihat begitu rapuh.
Liam berdiri lalu duduk di samping Khloe. Tangannya merangkul tubuh Khloe, lalu menepuknya beberapa kali.
"Jangan nangis. Lo jadi jelek tau,"ujar Liam berusaha menghibur Khloe. Gadis itu hanya menggelengkan kepalanya.
"Niall pasti benci gue. Dia gak cinta sama gue, iya cinta tapi itu dulu bukan sekarang."lirih Khloe. Gadis itu masih menatap nanar surat yang diberikan Niall untuknya.
"Enggak, dia cinta sama lo sampe sekarang. Gue tau Niall."sanggah Liam.
Khloe menyandarkan kepalanya di dada bidang Liam, membiarkan air matanya terus mengalir deras.
"Kenapa semuanya ninggalin gue? Pertama Zayn, sekarang Niall. Apa salah gue? Tuhan benci gue!"
Harry ikut mendudukkan diri di samping kiri Khloe. "Tuhan gak mungkin benci sama lo. Tuhan udah ngerencanain semuanya."
"Kenapa dia musti ninggalin gue? Dan kenapa bodohnya gue bisa nuduh dia yang enggak-enggak?! Gue tolol!" Khloe meremas tangannya kuat.
Harry menepuk pundak Khloe. "Dia udah jelasin semuanya ke lo kan? Keluarga Niall juga buat dia di sana."
"Dan semua orang gak pernah luput dari kesalahan. Termasuk lo dan kita semua di sini."tambah Louis. Ia berjongkok di depan Khloe. Ia mengambil tangan gadis itu lalu meremasnya seperti memberikan kekuatan pada Khloe.
"Zayn, Niall, mereka udah milih keputusan mereka sendiri." Louis tersenyum membuat matanya menyipit.
"Gue gak tau siapa yang sebenernya lo sayang, tapi gue berharap kalo orang yang lo sayang itu adalah jodoh lo. Ini cuma masalah waktu dan jarak."ujar Liam. Ia memeluk gadis itu.
"Lo gak akan pernah tau besarnya pengorbanan mereka berdua buat lo. Itu udah membuktikan kalo mereka gak benci lo, terutama Niall." Harry tersenyum ke arah Khloe.
"Udah sekarang jangan nangis. Niall bakal balik lagi kok."ujar Liam membuat Khloe mendongak.
Liam sedikit tersentak melihat mata, hidung serta pipi Khloe yang memerah.
"Lo se-serius?"tanya Khloe berharap-harap cemas. Liam hanya mengangkat bahunya. Gadis itupun menghela nafas panjang.
"Udah jangan sedih ada kita di sini."ujar Louis.
"Iya! Lo gak perlu sedih karena kita bakal nemenin lo kapan aja."tambah Harry.
Senyum terukir di bibir Khloe.
"Kita bakal selalu ada buat lo. Tenang aja,"timpal Liam.
Mereka bertiga pun langsung memeluk Khloe membuat senyumnya kembali mengembang. Ia bersyukur memiliki Liam, Louis dan Harry.
"Thankyou boys,"
***
Coba gue punya sahabat kek the boys. Mantep kaliiii udah ganteng, perhatian, pengertian.Yah tapinya ditinggal niall :((
KAMU SEDANG MEMBACA
Niall
FanfictionBuat apa kenal kalo akhirnya cuma saling nyakitin? copyright © 2015 by imeimera