LOVE OF THE DARKNESS

29 4 0
                                    

Gerbang sekolah tersebut dibuka oleh laki-laki tersebut dengan cepat, Berdesir darah dalam tubuh kirei saat melihat senyuman itu. Senyuman yang begitu dingin dan seperti menyeringai bagaikan serigala yang senang karena berhasil menangkap mangsanya. namun aku tetap berjalan dengan tenang dan dingin. mungkin ini hanya perasaanku saja dan semua akan baik-baik saja. tiba-tiba pepohonan disebelah gerbang tersebut bergerak seperti ada hembusan angin yang cukup besar. segera ku tepis semua perasaanku.

"Ahh, aku ingin berbalik kearah gerbang tadi, tidak ingin ada ditempat ini, "Ahhhh menyesal,, kenapa aku ini?? " gumamku didalam hati. Bisa saya lihat kartu pengenal ibu?, tukas lelaki tersebut dengan mata yang tak pernah lepas dariku.  Dengan cepat aku berikan KTP kepadanya. Sepertinya dia adalah seorang petugas di sekolah ini.

"Mari ikuti saya" ucap laki-laki itu sambil terus berjalan, tanpa mempedulikan aku  yang masih mengamati keadaan disekelilingku yang terasa senyap dan dingin. 
Gedung sekolah tersebut masih terlihat baru dan belum lama selesai pengerjaannya tapi alu merasakan suasana yang mencekam yang tidak seperti biasanya.

entah mengapa setiap langkahnya terasa berat, bagaikan beribu tangan menggelayuti kakinya. desau angin yang bertiup bagaikan bisikan kematian yang sangat menyeramkan bagi siapa saja yang mendengarnya. Saat memasuki sebuah ruangan besar, tepat didepan sebuah pintu ruangan yang cukup besar. Laki-laki tersebut berhenti dan mempersilakan kirei untuk memasuki ruangan tersebut.

"Silahkan masuk ibu kirei, anda sudah ditunggu didalam" ucap laki-laki tersebut kepada kirei yang masih terpaku dan diam. "Ohh iya pak, terima kasih" , jawabku  dengan cepat. Dengan cepat kirei membuka pintu besar tersebut, tiba-tiba angin yang cukup besar menyapu wajahnya untuk mengucapkan selamat datang kepadanya.

Dengan segenap kekuatan dan tekad yang ada didalam hatinya, kirei melangkah memasuki ruangan tersebut. aku  menyadari ini adalah salah satu konsekuensi yang harus dia terima karena dia telah memutuskan menerima pekerjaan yang jauh dari tempat dia dibesarkan selama ini. Berani memutuskan menjauh dari hiruk pikuk perkotaan hanya karena sebuah cerita picisan yang sangat menyedihkan.

Mengingatnya pun membuat ku terasa malu karena dia tega meninggalkan ibunya, saudara-saudara, dan sahabat yang sangat menyayangkan keputusanku, yang melepaskan semua yang dia miliki hanya karena seseorang. pasti mereka sekarang sedang mencemaskan keadaanku disini. Yahh, seseorang yang aku lukai, sungguh aku pun merasakan sakit namun ku tetap meninggalkannya.

Love Of The DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang