Guangzhou, 16 April 2010
"Akhirnya Anda sadar juga."
Liu hanya menatap heran pada sosok wanita berwajah oriental dengan mata yang berwarna aqua blue. Sebuah perpaduan yang aneh, namun terlihat sangat memukau dan membuat orang terpikat sekaligus penasaran seperti lukisan Leonardo Da Vinci dengan sebuah karyanya yang terkenal yaitu Monalisa.
"Kenapa kamu menolongku? Seharusnya aku mati sekarang." Itulah kalimat pertama yang Liu ucapkan setelah sadar bahwa dirinya sedang dirawat inap—Liu berperasaan bahwa kamarnya ini adalah kamar VIP—di Rumah Sakit.
Kali ini, wanita itulah yang memandang heran kepada Liu atas perkataannya barusan. Ia sedikit kesal, mati merupakan kehendak Tuhan dan seharusnya jangan pernah menyia-nyiakan hidup ini selagi masih ada nyawa. Dasar aneh!
"Maaf, Tuan. Mungkin aku adalah orang yang dikirim oleh Tuhan untuk menolongmu atau kamu meminta doa kepada Tuhan agar ada yang menyelamatkanmu. " Wanita itu kini berbicara kepada Liu dengan nada ketus. Dia kira pria ini menarik, yah secara fisik Liu mempunyai wajah tampan—sangat—dengan rahang yang tegas. Jangan lupakan matanya yang berwarna gold tapi mempunyai pandangan yang lembut dan agak kosong. Tapi yang agak membingungkan adalah tubuh pria ini yang terbilang kurus namun mempunyai otot dan sixpack—dia tahu karena dokter tadi membuka baju pria ini untuk memeriksanya—
"Kamu benar. Maaf aku sudah mengatakan hal yang aneh. Terimakasih untuk ini—semuanya—Aku akan membalas budi untuk ini. Jangan menolak." Liu mengucapkannya seraya memandang dengan tatapan kosong kepada wanita itu. Wanita itu tersenyum, sebenarnya dia memikirkan banyak hal. Dengan apa pria ini membalas budinya? Yang dari penglihatannya ialah pria ini bukan siapa-siapa. Secara garis besar, pria yang tidak diinginkan. Ini pertanyaan yang berada dalam pikirannya.
Broken Home?
Anak yang tidak dicintai?
Dunia malam?
Narapidana?
Orang depresi?
Entahlah. Saat ini, wanita itu belum bisa menebaknya. Mungkin waktu yang akan menjawab semua pertanyaan ini. Dan, oh, jangan lupakan. Semua tentang asal-usul pria ini. Semuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Masochist
RandomRasa sakit adalah kesenanganku. Ketika orang membuat ku menderita, tentu saja aku menerimanya dengan senang hati. Self injuries? Oh, bukan. Aku tak suka menyakiti diriku sendiri. Aku hanya senang saja dengan hidupku yang menderita. Gila? Tentu saja...