Chapter 7 - Lucas

5.2K 251 4
                                    

Aku menatap langit-langit kamarku dengan datar, tapi, jauh di dalam pikiranku, aku masih memikirkan kejadian malam itu.

Dan ini sudah 2 minggu semenjak kejadian itu, namun, rasanya sulit untuk menghapus itu dari pikiranku.

Drrtt.. Drrtt.. Drrtt..

Ponselku bergetar, aku meraihnya dan ada pesan singkat dari Lucas,

Lucas: Aku di depan rumahmu. Keluarlah sebentar.

Aku melangkahkan kakiku menuju teras rumah tempat Lucas berada

Cklek

Pintu terbuka, pandangan Lucas langsung tertuju ke arahku

"Ada apa?" Tanyaku

"Boleh kumasuk dulu?" Tanyanya

"Aku tidak boleh membawa teman, Lucas."

"Ada perlu apa? Kau bisa berbicara disini, sekarang." Suara Toby membuat Lucas menatapnya tajam

"Kau tidak perlu tahu," Jawab Lucas, "Kalau begitu aku akan mengajaknya berbicara diluar. Sekalian makan malam." Lanjut Lucas

"Tidak. Sudah jam 5 sore," Jawab Toby, ia langsung menarikku masuk ke dalam rumah,

"Toby!" Aku mendengus kesal. "Apa-apaan dia?!" Pikirku.

"Aku pacarnya," Ucap Lucas, "Biarkan aku masuk." Lanjutnya sesaat kemudian. Aku terbelalak kaget, aku? Pacar Lucas? Sejak kapan?

Toby menatap Lucas dengan tatapan tak suka. Ia langsung menutup pintu, bisa kulihat Lucas menatapnya kesal.

"Suruh temanmu jika bertamu untuk lebih sopan padaku. Bagaimanapun aku yang menjagamu selama orang tuamu tidak dirumah." Toby menatapku tajam. Pergelangan tanganku di cengkram sangat erat olehnya,

"Lepaskan aku!" Aku menghentakkan tanganku, "Kau yang seharusnya bersikap lebih sopan!" Aku menatap Toby kesal. Tidak, sangat kesal.

"Baiklah. Jika itu maumu." Toby meninggalkanku yang masih mematung di ruang tamu.

"Apa-apaan sikapnya barusan?!"

****

Aku masuk ke kamarku dengan perasaan jengkel. Aku langsung mengirim pesan singkat ke Lucas, menyatakan maaf,

Lucas: Tidak apa-apa, aku mengerti. Temui aku di belakang sekolah besok.

Aku menatap pesan singkat itu heran, sungguh, semenjak Elsa menceritakan Toby, Lucas menjadi sangat aneh.

Aku sesaat berpikir, aku harus menelpon ibu dan menyuruh Toby meninggalkan rumah ini sesegera mungkin. Ya, harus!

"Ada apa Karin?" Suara ibu menyambut telponku

"Bu, kapan pulang? Apa urusannya belum juga selesai?" Aku langsung To The Point

Ibu terkekeh di seberang sana,

"Ada apa? Biasanya kau suka saat ibu dan ayah tidak dirumah. Kau bisa bebas melakukan apapun. Termasuk melanggar aturan." Jawab ibu. Ibu menekankan kalimat "Termasuk melanggar aturan" karena ibu pasti masih ingat, terakhir ibu dan ayah pergi, aku membuat pesta dirumah ini. Dan yaa.. Itu ketahuan saat ada tetangga yang melapor ke ibu kalau saat ia pergi, rumahku berisik sekali.

"Tidak semenjak ada Toby, bu. Ia pembuat masalah dirumah ini." Jawabku

"Oh, benarkah? Itu berarti bagus, kau tidak lagi melanggar aturan. Dan ibu rasa dia bukan pembuat masalah, ia memperbaiki masalahmu selama kami tidak dirumah."

Trouble MakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang