Chapter 1 - Kedatangan Toby

9.2K 428 7
                                    

Pagi ini seperti biasa, ibu dan ayah yang duduk berdampingan di meja makan, dan aku yang duduk berhadapan di depan mereka.

"Bagaimana sekolahmu?" Tanya ayah

"Sejauh ini baik-baik saja. Tidak ada masalah." Jawabku

"Hmm.. Bagus." Gumam ayah sembari melahap roti bakarnya

Pertanyaan itu selalu ayah tanyakan setiap pagi. Seperti tak ada pertanyaan lain.

Untuk beberapa menit, keheningan terjadi di meja makan. Keheningan itu seketika "pecah" saat ibu berbicara,

"Karin, untuk 5 bulan ini, ibu dan ayah akan pergi ke luar kota, untuk mengurus beberapa urusan. Ibu harap kau bisa mengerti." Ibu memecah keheningan yang terjadi di meja makan

"Aku sudah menduga akan seperti ini." Bicaraku dalam hati

"Karin?" Ibu membuyarkan lamunanku

"Ya, bu? Maaf, aku tidak memperhatikan." Jawabku

"Ibu akan mengirim anak lelaki kerumah untuk menjagamu selama kami pergi. Dia akan membuatmu tidak melanggar peraturan yang sudah dibuat."

Ya, orang tuaku selalu membuat peraturan selama mereka pergi, peraturannya akan berbeda selama mereka pergi, tergantung seberapa lama mereka akan pergi.
Semakin lama, maka semakin banyak pula peraturan yang dibuat.

Aku dirumah ini diperlakukan seperti seorang tuan putri, semua keinginanku selalu terpenuhi, apa yang kumau, selalu mereka turuti.

Kecuali satu, aku meminta mereka untuk tinggal dirumah bersamaku selama setahun penuh, menghabiskan hari-hari bersamaku, itu tak pernah mereka penuhi.

"Siapa nama anak lelaki itu? Berapa usianya?" Tanyaku pada ibu

"Namanya Toby. Ibu tidak tahu berapa usianya. Ia kelihatan seperti anak baik-baik. Dan bisa menjagamu selama kami pergi tentunya." Jawab ibu

"Bagaimana bisa ibu mengirimkan orang asing kerumah untuk menjagaku? Ibu bahkan tak tahu berapa usianya!"

"Dia bukan orang asing lagi, Karin. Toby adalah anak dari teman ayahmu. Tidak penting untuk tahu berapa usianya, yang terpenting adalah kemampuannya untuk menjagamu selama kami pergi." Ucap ayah.

"Ah, sudahlah." Jawabku pasrah. Percuma, aku tidak akan menang beradu pendapat dengan orang tuaku.

****

"Kami pergi dulu, jaga dirimu baik-baik. Jangan melanggar peraturan." Ucap ibu dan mengecup keningku.

"Jangan lupakan sekolahmu!" Sambung ayah.

"Yaa." Jawabku singkat.

Mereka memasuki mobil, aku melambaikan tanganku, mengucapkan selamat tinggal pada mereka berdua.

****

Cuaca pagi yang mendung ini membuatku malas untuk pergi sekolah. Aku duduk diatas sofa dan menyalakan televisi.

Mataku melirik peraturan diatas selembar kertas yang ada diatas meja,

Peraturan rumah:

1.) Tidak boleh membawa teman saat ibu dan ayah pergi
2.) Tidak boleh membolos sekolah
3.) Tidak boleh pulang lewat dari jam 5 sore
4.) Tidak boleh mengadakan pesta saat ibu dan ayah sedang tidak dirumah
5.) Tidak boleh pergi sebelum mendapat izin dari Toby
6.) Jika melanggar, Toby akan melaporkannya

Tertanda,
Ibu dan Ayah.

Aku hanya meliriknya sekilas, dan melanjutkan menonton televisi.

Bagus sekali, hari pertama ibu dan ayah pergi, aku sudah melanggar peraturan untuk tidak membolos sekolah. Haha!

"Sepertinya rencanamu untuk membolos sekolah harus dibatalkan." Ucap seseorang dengan suara bass

Aku menolehkan kepalaku,

"Si.. Siapa.. Kau?!" Aku terkejut.

Wajahnya tampan, dengan tinggi yang melebihi aku (mungkin), kulitnya putih, dengan rambut tertata rapih. Ia memakai setelan jas berwarna hitam.

Ah, bicara apa aku ini? Setampan-tampannya dia, dia tetap orang asing dirumah ini!

"Selamat pagi, Karin. Namaku Toby, aku yang akan menjagamu selama orang tuamu pergi." Jelasnya

"To.. Toby?!" Aku terkejut

Ah tidak, lebih tepatnya aku benar-benar terkejut!
Ibu dan ayah sepertinya tidak pernah main-main dengan ucapannya..

To be continued..

Trouble MakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang