You Know What I Want

13.3K 711 38
                                    

Lehernya terasa sakit. Oh God, bahunya juga. Dan kakinya, kenapa mereka tidak bisa digerakkan? Andra terbangun tiba-tiba dengan panik, hanya untuk mendapati pemandangan spektakuler di depannya dengan bingung.

Sure, a sunrise on the beach is fantastic, but what the hell?

Pelan-pelan Andra akhirnya menyadari sekelilingnya. Dia masih di dalam mobil, yup, mobil Keiran, yang walaupun mahal, tetap saja tidak nyaman untuk tidur. Kenapa dia bisa tidur disini?

Dia menoleh ke bagian pengemudi dan menemukan Keiran masih terlelap, senderan kursinya diluruskan ke belakang sejauh mungkin, tapi karena ini mobil sedan, tetap saja kelihatannya masih sempit. Andra berusaha tidak mengernyit, mengingat tubuh Keiran yang tidak kecil dan pendek seperti dirinya, itu pasti sangat tidak nyaman.

Andra memanfaatkan kesempatan langka ini untuk memperhatikan wajah Keiran. He's so darn good looking. Makanya nggak heran banyak banget cewek yang suka sama dia. Ve, yang sukses ngepoin cowok ini di Internet menemukan bahwa kebanyakan mantan Keiran adalah cewek-cewek cantik high class yang biasanya sibuk bekerja di acara charity. Yup, nggak cuma cantik, mereka juga baik dan punya banyak duit.

Ah Keiran, kapan kamu berhenti bermain permainan ini padaku? batin Andra. Tangannya tanpa sadar terulur untuk merapikan rambut yang jatuh di atas alis Keiran. Dia tau Keiran tidak serius padanya. Mana mungkin? Mereka baru kenal kemarin. Dia sama sekali tidak terlihat seperti mantan-mantannya, atau punya daddy dengan perusahaan berskala nasional. Dan dia tidak bisa bersikap manis dan elegan, bahkan ketika nyawanya jadi taruhan.

Bukannya Andra itu rendah diri dan pesimis, dia hanya terlalu logis untuk tiba-tiba jatuh dalam pesona Keiran. What is it, Kei? What do you want?

"You." mata Kiran riba-tiba terbuka, tangannya menangkap tangan Andra yang masih bermain dengan rambutnya.

Andra bahkan tidak sadar telah menyuarakan pertanyaan itu keras-keras. Untuk menutupi rasa malunya, dia tersenyum pada Keiran, "good morning, beautiful."

Keiran merespon dengan sebuah dengusan kesal, "beautiful? aku cowok, cowok nggak terlihat cantik." lalu dia meluruskan punggung dan mengernyit, "God, nggak pernah sebelumnya nyesel kenapa nggak beli SUV aja."

Andra menarik tangannya dari genggaman Keiran lalu menggeliat pelan, "kenapa kita disini? aku ingat kamu bilang akan bangunin aku kalau udah sampai."

"Dan nyatanya kita nggak sampai-sampai karena aku nggak tau dimana kamu tinggal. "

Andra memukul dahinya,"aku lupa memberitahumu? Ya ampun. Kenapa kamu nggak bangunin aja?"

"Aku nggak tega. Kamu tiba-tiba sudah tertidur dan mendengkur di jok itu."

"I was not!" Andra merasakan pipinya memanas.

Keiran menyeringai, "It was adorable. Dan stop menggeliat seperti itu, aku ini cuma cowok normal."

Andra yang tengah merenggangkan punggung menjatuhkan tangannya dengan cepat, "well, sebagai cowok baik-baik kamu bisa mengalihkan pandanganmu. "

"Biar aku ulangi. Aku ini cowok. Normal. Suka cewek. Dan aku baru terbangun setelah semalaman bersama seorang wanita."

"Bukan salahku kita berakhir disini! Kamu bisa bangunin aku semalam."

"Atau aku bisa bawa kamu ke apartemenku."

Andra terdiam, Keiran masih mempertimbangkan dirinya, makanya dia tidak membawa Andra pulang ke apartemennya.

"Baiklah, terimakasih karena telah mempertimbangkan nama baikku dengan tidak membawaku ke apartemenmu."

Keiran tertawa datar, "trust me, aku lebih memikirkan diriku sendiri ketika memutuskan untuk membawamu kesini semalam. Kamu? Di apartemenku? Thank you very much, gue cowok baik, tapi nggak sebaik itu."

BLINDED (My Arrogant CEO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang