Be a Secret Admirer II

70 4 0
                                    

Setelah selesai menulis surat itu, secara tak sadar han meneteskan air mata.
Membasahi kertas yang tertulis sebuah kalimat cinta yang sungguh bijak.
Setelah puas menangis, ia pun menyeka air mata nya lalu melipat-lipat kertas itu menjadi persegi kecil dan menyimpan secarik kertas itu dalam saku celananya.
Kemudian, han pun bergegas keluar dari perpustakaan.

1 tahun kemudian ...

Han dan song yi tengah duduk dibawah naungan pohon apel di taman sekolah. Mereka sesekali tertawa dan bercanda.
Tae san melihat kelakuan sobatnya yang makin terlihat akrab dengan gadis itu dari kejauhan. Ia memperhatikan mereka sembari sembunyi dibalik tembok pembatas taman.

"Haha ... sungguh melegakan, aku tidak menyangka kita bisa naik kelas 2 sekarang  !!!". Ucap han dengan sangat gembira.

"Yaa kau benar, han. aku pun tidak menyangka." Ucap gadis itu sambil tersenyum menatap lurus kearah pohon  apel lainnya.

"T-tapi sebentar lagi kita kelas 3 berarrti kita semua akan terpisah tidak lama lagi kan... ".

"Yah, memang benar. Tapi, nanti setelah lulus kita akan mengadakan reuni. Pasti menyenangkan bisa bertemu setelah sekian lama terpisah, kan?".

Han hanya membalas dengan anggukan kecil.

ia masih belum sanggup terpisah dengan song yi, gadis pujaan hatinya yang masih sekarang kunjung belum ia nyatakn cinta padanya.
Pikirannya diselimuti dilema, apakah ia mengikuti nasehat saran dari tae san ataukah mengikuti kehendak pikirannya.
Satu keputusan yang ia ambil memiliki resiko.
Resiko besar dalam menentukan keputusan yang benar ini adalah MENYESAL.

Tae san yang melihat suasana ketegangan dan sunyi diantara keduanya itu lalu menghampiri , dan mengejutkan han dari belakang dengan memegang bahu han secara tiba-tiba.
Sontak lelaki itu pun terkejut, ketika menoleh kebelakang ternyata itu adalah tae san.
Tae san pun duduk manis disamping han dibawah naungan pohon apel tersebut. Kini mereka sekarang bertiga.
Gadis itu tertawa mendengar guyonan-guyonan lucu dan kocak dari han & tae san.

"Aah sekarang sudah jam berapa? ". Tanya gadis itu.

"Pukul 12 siang, astaga?!  Ayo, kita makan dulu ke kantin". Ucap han terkejut

"Ayo han, song yi". Ucap tae san sembari berdiri.

Mereka bertiga pun bergegas ke kantin untuk makan siang.

Setelah selesai makan dikantin, han mengajak tae san ke perpustakaan. Tae san penasaran apa maksud han membawa nya ke tempat tersebut.

Setelah tiba di perpustakaan ...

"Han, apa yang kita lakukan disini? ". Bisik tae san dengan suara pelan

"Hanya membantuku membuat sebuah surat cinta". Sahut nya pelan

"Untuk Song Yi?  Gadis pujaanmu itu?".

"Ya, aku tak terlalu pandai menyusun dan membuat kalimat untaian kiasan pada seorang gadis. Jadi, tolong lah bantu aku". Ucap han dengan pelan sembari menaruh secarik kertas dan sebuah bolpoint dihadapan mereka berdua.

"Bukankah mudah saja? Cukup mengungkapkan uneg-uneg yang kau rasakan lalu tuangkan kedalam sebuah tulisan".

"Eemm... baiklah akan kucoba. Tapi, jika aku merasa kesulitan maka kita mencari dibuku kumpulan puisi disini".

"Tidak bisa".

"Kenapa?!".

"Lebih baik isi surat itu buatanmu sendiri, itu lebih berkesan baginya".

Han hanya membalas dengan anggukan kecil. Lalu mulai menulis.

---------------------------------------------------------------------

Dear, Song Yi Won

When I first saw you, I have fallen in love with you. Perhaps, this feeling is too fast and sometimes makes you strange, but I believe with all my love to you. I want you to be the owner of my heart. I want you being my life companion.

Every night, I keep thinking about a happy day when we love each other forever. Although we had just met, I miss you so much. I want you to be mine, and commit to create a sense of endless love.

I hope you would accept me in your life. I have a very great love. This is my biggest source of joy and happiness that I want to share with you. I can forget everything because I love you so much.

 By Who's your secret admirer

---------------------------------------------------------------------

"Nah sekarang selesai". Ucap han sembari memeluk kertas tersebut dengan bahagia.

"Mana aku ingin coba lihat?". Sahut tae san sembari mengambil kertas itu dari tangan han.

Tae san pun terpelongo menatap isi surat cinta itu. Ia kira kata-kata puitis ternyata sebuah ungkapan perasaan dalam bahasa inggris!!!
Ia pun menepuk-nepuk pundak han, sembari tersenyum.

"Bagus sangat bagus. Kapan kau akan menaruh surat cinta ini pada gadis itu? ". Tanya tae san penasaran.

"Entahlah, aku masih menunggu waktu yang tepat".

Tae san pun memukul pundak han sedikit keras, sehingga lelaki polos itu pun kesakitan.

"Aishh... sakit tau!". Ucap han sembari mengelus-elus pundaknya

"Dasar keras kepala!".

Han pun menanggapi perkataan tae san dengan terkekeh kecil.

Aahh kau ini, jangan selalu menunda. Bukankah menunda itu suatu perilaku yang tidak baik? Kumohon padamu, han. Jangan plin-plan saat hendak memutuskan pilihanmu.
Aku sungguh tak ingin kau menyesal suatu saat nanti, aku tak ingin kau menampakkan raut sedih.
Bagaimana pun juga aku akan selalu mengingatkanmu, sobat.
Karena itulah tugas seorang sahabat, kan? Selalu ada untuk memberi bantuan juga nasehat dan saran kepada sahabat terbaik. Dasar kau, han!  Kau sungguh keras kepala!  Aku kehabisan cara untuk menghilangkan sikap keras kepala mu itu!  Menyebalkan!

후회한다 (Menyesal)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang