MY BROTHER

10K 377 4
                                    



Main Cast:

1. Kim Hee In

2. Kim Seok Jin

3. Park Jimin

4. Kim Taehyung

5. Jeon jungkook

Genre: Romance, family

Rate: T

CHAPTER 1

Kim Hee In Pov

Aku menggunakan seragam sekolahku kemudian mengikat dasi pada leherku. Tak lupa aku bercermin pada sebuah kaca yang memanjang. Sudah tidak terasa 2 bulan lagi ujian kelulusan tingkat SMA dan aku akan segera melepas seragam sekolah ku ini.

"HEE IN-ah. CEPATLAH APA KAU INGIN TERLAMBAT HUH?!" terdengar suara teriakan Kim Taehyung dari luar rumahku.

Ya, kami selalu berangkat sekolah bersama dan ia selalu menjemputku. Namun kami bukanlah sepasang kekasih, kami hanyalah teman sebangku yang mempunya jarak rumah tidak terlalu jauh.

"NE, TUNGGU SEBENTAR" balasku dengan tak ingin kalah keras dari Taehyung. Kemudian aku sudah siap dan keluar untuk menunggu Taehyung.

"ayo berangkat" ucapku.

"haish kau ini, kenapa lama sekali? Kita hampir terlambat kau tau?! naiklah!"

Seperti biasa taehyung selalu menjemputku dengan sepedanya. Karena ia bilang ia trauma jika menaiki bus bersamaku, kami pasti akan terlambat. Tepat saat bel berbunyi kami tiba disekolah dan langsung menuju kelas bersama.

"apa kau sudah mengerjakan tugasmu?" tanya taehyung padaku.

"eoh? tugas? Yang mana?" balasku bingung.

Kemudian ia mendorong dahiku dengan jari telunjuknya "tugas matematika, kau pasti belum mengerjakannya kan?!".

Dengan segera aku membuka buku dan mengeceknya "ah! Aku belum mengerjakannya. Taehyung pinjamkan tugasmu padaku, kumohon!" aku merayunya dangan puppy eyes, aku memang jado dalam hal puppy eyes.

"HAHAHAHA, ah jinjja" tawa taehyung.

"ya! Taehyung! Kau ini kenapa!? Jangan tertawa saja, cepat berikan tugasmu!" ucapku penuh emosi.

"dasar kau ini, hari ini tidak ada tugas, kau mudah sekali tertipu hahaha" balasnya.

"ya! Apa katamu? Kau menipuku lagi?! awas kau!" ancamku.

"mian mian haha. Aku hanya ingin melihat keahlian puppy eyes mu. Uh! Sunggu menggemaskan, aishh coba lihat betapa beruntungnya aku bisa duduk dengan seorang yeoja bodoh dan imut sepertimu" ucap Taehyung.

"huh? Apa kau bilang? Yeoja bodoh?! Yash!!" aku memukul lengannya pelan.

"eoh! benar benar bodoh!kau mudah sekali ditipu!" ucapnnya.

"ya! Taehyung! Hentikan!" ucapku.

Kemudian seorang guru masuk kekelasku untuk memulai pelajaran. Selama pelajaran aku tidak bisa konsentrasi sama sekali. Aku kepikiran kata-kata yang diucapkan Taehyung. Ia mengatakan aku bodoh, namun satu lagi, ia mengatakan aku imut?. Memang hal ini sudah sering ia katakan bahwa aku imut, namun selalu saja aku merasa melting. Bagaimana tidak? Sebenarnya Selama ini aku menyukainya. Sesekali aku melihat kearah Taehyung. Kulihat ia benar benar memerhatikan pelajaran yang menurutku ini adalah pelajaran yang paling membosankan. Kulihat teman teman sekitar,memang tidak ada yang memerhatikan pelajaran, dan hanya Taehyung lah yang masih bisa fokus. Sebenarnya hal ini wajar, karena ia adalah murid yang bisa dikatakan jenius. Jenius? Yaps! Dia pernah memecahkah soal matematika yang sulitnya bukan main, dan juga meraih juara olimpiade matematika tingkat nasional.

Taehyung PoV

Bel istirahat berbunyi dan aku segera merapikan bukuku dan menghampiri Jungkook. Namun, aneh saat aku melihat kearah sekeliling kelas aku tidak melihat Jungkook sama sekali. Kemudian aku bertanya pada Kim Hee In.

"Hee in -ah, Jungkook tidak masuk ya?"

"oh? Benarkah? Tumben sekali. Coba kau tanya padanya melalui pesan teks" jawab Hee In. Kemudian aku mengeluarkan ponselku dan mengirimi pesan teks pada jungkook.

To: Cookies

Kau tidak masuk hari ini?

From: Cookies

Aku demam.

Hanya sesingkat itu pesanku padanya. Hal yang sudah biasa. Kemudian aku mengatakan pada hee in bahwa Jungkook sakit, dan kami sepakat untuk menjenguknya sepulang sekolah. Aku, Hee In dan jungkook adalah teman sejak SMP. Dan aku juga sudah menganggap mereka seperti keluargaku sendiri. Karena aku sudah tidak mempunyai keluarga lagi.

*flashback*

(10 tahun yang lalu)

Aku berlibur bersama keluarga ku menggunakan mobil. Pada saat itu kami akan berlibur ke pulau jeju. Di perjalanan kamu menyanyikan banyak lagi. keluargaku menyukai musik. Ditengah tengah kebahagiaan ini tiba tiba sebuah musibah terjadi pada keluarga ku. Keluargaku mengalami kecelakaan maut yaitu antara mobil ayahku dengan sebuah truk. Pada saat itu aku sempat tak sadarkan diri dan saat aku sadar aku sudah berada sejauh 2 meter dari mobilku. Aku mencari orang tuaku, namun saat aku menemukannya mereka sudah tak sadarkan diri. Lalu aku beralih ke hyung ku

"hyung!! Sadar lah!!" ucapku dengan keras.

Kemudian ia setengah sadar dan berusaha membuka matanya dan berkata pelan "Taehyungie, kau harus bertahan hidup berjanjilah padaku" setelah ia berkata tu, ia kembali tak sadarkan diri.

"Hyung!!!!! Kumohon! Jangan tinggalkan aku!" ucap ku. Bahkan aku tak merasakan sakit yang ada di kepalaku yang telah mengeluarkan banyak darah. Karena itu tak melebihi sakit yang ada dihatiku karena ditinggal oleh semua orang yang aku cintai.

*flashback end*

"Taehyung?" seseorang membuyarkan lamunanku. "kau tidak ingin pulang?" ucap Hee In yang telah membuyarkan lamunanku. "oh? Sudah bel pulang ya? Tunggu sebentar aku akan merapikan bukuku. Ngomong- ngomong kita jadi kerumah Jungkook kan?" ucapku panjang lebar.

"tentu saja, makanya cepat" balas Heein.

Kemudian aku mengambil sepeda peninggalan hyungku yang sudah ku modifikasi dengan menambah tempat duduk dibelakang untuk tumpangan. Saat sampai rumah Jungkook, aku memencet bel rumah Jungkook. Namun, yang keluar adalah hyung nya, yaitu Kim Seok Jin.

"oh Taehyung sama Hee In. mau jenguk Kookie ya? Silahkan masuk. Ia sedang berada dalam kamarnya dan bermain PS" ucap Seok Jin hyung dengan ramah.

"hyung, kau tidak bekerja?" tanyaku pada Seok Jin hyung.

" tidak, karena orang tua kami bekerja dan jika aku berkerja maka tidak ada yang menjaga Kookie, aku takut ia kenapa-napa" jawabnya.

"ooh" jawabku singkat.

Aku tersenyum dan kata kata Seok Jin hyung membuatku teringat pada hyungku yang ku sayangi. Aku teringat ia pernah tidak masuk sekolah hanya karna ingin mejagaku karena aku sedang demam saat itu. Padahal hari itu ada ulangan dikelasnya, namun itu tidak masalah baginya, karena ia adalah murid pintar. Setelah menjenguk Kookie, aku dan Heein pulang. Sebelum itu kami juga membeli es krim, Heein yang memintanya.

***

Aku tiba dirumahku dan menghempaskan badanku kekasur. Entah bagaimana, tiba tiba aku merasakan rindu kepada keluargaku. Kemudian aku membuka poselku untuk melihat foto-foto keluargaku. Sungguh manis. Aku menggeser-geserkan layar ponselku kemudian sampailah pada fotoku bersama hyungku. Tanpa ku sadari mataku mengeluarkan air mata.

"hyung aku benar benar merindukanmu. Bagaimana kabarmu? Andai kau bersamaku disini, aku pasti sedang tertawa terbahak bahak melihat tingkahmu" gumamku dalam hati saat memandangi foto tersebut.


MY BROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang