My Brother (Chapter 2)

3.8K 215 5
                                    


Jungkook PoV

"KOOKIE!!!!" teriak seseorang memanggilku yang tengah tertidur pulas diatas sofa ruang keluarga.

"apa hyung?!" jawabku malas. Ya, itu adalah hyung ku, Seok Jin hyung.

"ini tolong berikan makanan ini ke rumah Taehyung, hyung masak banyak hari ini" pintanya.

"arraseo" jawabku singkat.

Kemudian aku menggunakan jaketku dan bergegas kerumah Taehyung.

.

*knock knock*

Setelah aku mengetuk pintu rumah Taehyung, ia pun keluar.

"wae Kookie?" tanyanya.

"ini makanan dari Seok Jin hyung" jawabku.

"wah kebetulan sekali, aku belum makan, gomawo, oh kau ingin masuk sebentar?" tawar Taehyung.

"baiklah" jawabku singkat.

"em, masuklah, akan kuambilkan beberapa cemilan" ucap Taehyung.

Aku berkeliling rumah Taehyung kemudian duduk diatas sofa. Kemudian pandanganku tertuju pada sebuah bingkai foto kecil yang terpajang pada meja sebelah sofa yang ku duduki.

"taehyung, siapa namja yang sebelah mu?" tanyaku.

"oh itu, ia adalah hyungku yang kuceritakan selama ini padamu" jawab Taehyung.

"oooh, ia juga tak kalah tampan dari mu, kira kira berapa umurnya sekarang?" tanyaku.

"kau lupa? sama seperti kita" jawab Taehyung yang membuatku bingung.

"hah? Maksudmu?" tanyaku lagi.

"kau ini! kau benar benar lupa ya dengan ceritaku? dia ini kembaranku, namun kami adalah kembar tak identik. Aku memanggilnya hyung karena ia lahir satu jam lebih dulu dariku. Namun kami memiliki kesamaan pada mata. Coba kau lihat baik baik" jawab Taehyung.

Kemudian Taehyung memberikan jari telunjuknya dan menutup wajah Taehyung bersama kembarannya difoto itu. Taehyung menutup bagian hidung dan mulut. Lalu aku memperhatikan wajah mereka yang tertutup sebagian oleh jari taehyung pada foto itu. Aku setuju dengan perkataan Taehyung, mereka memiliki kesamaan pada mata.

"ah jinjja. Aku lupa. sekarang aku ingat. Aku memang tidak sepintar dirimu Tae. Kau sendiri tau kan aku ini pelupa"

"ani. aku tidak sepintar itu. Karena aku sendiri lupa jika kau ini pelupa"

"haha kau ini. Taehyung, ngomong-ngomong bagaimana dengan pekerjaan paruh waktumu?" tanyaku.

"ya biasa saja, aku masih bisa hidup sehat sampai sekarang" jawabnya.

Aku salut dengannnya. Ia benar-benar temanku yang terbaik diantara yang terbaik. Ia bisa menghidupi dirinya sendiri, walaupun ia hidup serba kekurangan. Untungnya aku mempunyai keluarga yang sangat baik, yang terkadang mau membantu Taehyung dengan sekadar memberikan makanan, atau uang tambahan untuk keperluan sehari hari. Bahkan yang lebih membangggakan, ia terkadang menyumbangkan rezeki nya pada panti asuhan dan mengurus anak anak panti. Alasannya simple, hanya karena ia menyukai anak anak, dan ia tau rasanya menjadi mereka. Bahkan ia terkadang berkata ia lebih beruntung dari mereka. Setelah lama kami berbincang, akhirnya aku memutuskan untung pulang. Diperjalanan pulang, kebetulan aku bertemu dengan Kim Hee In.

"Heein-ah" panggilku dalam dalam jarak sekitar 5 meter darinya. Kemudian aku langsung menghampirinya.

"oh? Kookie" jawabnya.

MY BROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang