My Brother (Chapter4)

1.9K 161 5
                                    

Taehyung pov

Sudah jatuh tempo. Hari ini adalah hari ujian kelulusan. Hari yang akan menentukan berakhirnya diriku sebagai pelajar. Aku berharap aku bisa melepas status pelajarku. Aku bersiap berangkat sekolah, tak lupa dengan Jimin yang juga menyemangatiku. Jimin benar benar peduli padaku, hingga dia rela bangun pagi untuk menyiapkan sarapan, alat tulis bahkan seragamku. Ia seperti hyungku sendiri. Aku segera berangkat dengan sepedaku namun kali ini aku tidak berangkat bersama Hee In.

Sesampainya disekolah aku langsung membuka buku dan membaca baca sebentar untuk megingat beberapa yang sudah ku pelajari.

Bel berbunyi bertanda ujian akan segera dimulai. Kertas soal dan jawaban telah dibagikan dan aku segera untuk mengerjakannya. Beruntung, yang aku pelajari semalam banyak yang keluar di soal ini walaupun ada beberapa soal yang tidak aku mengerti, tapi dengan segala usahaku, aku mencoba mengutak-atik soal tersebut.

Waktu terus berlalu, aku melewati ujianku 1 hari ini dengan santai. Aku tidak mengeluh seperti teman-temanku. Bagiku tidak ada gunanya mengeluh karena semua telah terjadi. Aku pulang dengan perasaan yang tenang. Sesampainya dirumah aku membuka pintu rumahku dan jjang!! Kelopak mata serta alisku naik keatas. Betapa terkejutnya saat pulang kerumah, rumah ini sudah mengalami banyak perubahan. Penataan rumah ini sangat berubah drastis.

"selamat datang, bagaimana? Kau suka?" ucap seseorang. Aku menengok pada orang itu, tak salah lagi ia Jimin.

"Jimin, semua ini kau yang menatanya?" ucapku tak percaya. "eum! Tentu saja" balasnya. "sendirian??" tanyaku lagi. "haha iya lah."

Aku mengelilingi rumahku dengan mulut menganga. ini benar benar menakjubkan. isi rumahku benar benar berubah 180 derajat. Hebatnya lagi ia mengerjakannya seorang diri.

"jimin kenapa kau membuat ini semua? ini kan bukan rumahmu" tanyaku.

"setelah ujian kau pasti membutuhkan sesuatu yang baru, sesuatu yang enak dilihat, maka dari itu aku membuat ini, ini juga sebagai tanda terima kasihku padamu" jawabnya.

"aish kau berlebihan jimin"

"oh ya, tolong jangan diberantakan lagi. ini sungguh melelahkan kau tau"

"cih, bahkan aku tidak menyuruhmu untuk mendekor ulang rumahku"

Kemudian aku duduk disebelah jimin yang tengah duduk di sofa. "jimin gomawo" ucapku. Namun dirinya hanya menganggukkan kepala. Kami terdiam sesaat. Kemudian jimin kembali membuka pembicaraan.

"Tae, apa aku boleh bertanya sesuatu?"

"tentu saja"

"siapa laki laki yang disebelahmu difoto itu?" Jimin menunjuk pada sebuah foto yang berisi aku dan hyungku.

"hyungku, tapi ia sebenarnya kembaranku"

"kembar tak identik maksudmu?"

"eoh! unik kan?"

"benar. siapa namanya?

"em.. Kim Taemin" Jimin yang mendengar penuturan Taehyungpun hanya ber'o' ria.

Percakapan ini berakhir dan Jimin mengajakku makan. Kali ini kami makan diluar dan jimin yang akan membayarnya. Kami hanya makan disebuah restoran sederhana.

Setelah makan tiba tiba ia mengajakku berjalan jalan, dan aku pun menyetujuinya. Kami banyak berbincang.

"Tae, mulai besok aku akan kembali kerumahku, jagalah dirimu baik baik." Ucap Jimin tiba-tiba.

Saat ia mengatakan hal itu, entah mengapa rasanya aku tidak ingin berpisah. Padahal baru saja beberapa hari yang lalu kami bertemu.

"Jimin, bisa kah kau meninggalkan kosmu dan menetap dirumahku? aku kesepian sendiri dirumah, bukan kah kau juga begitu? lagi pula jika dirumahku, kau tidak perlu repot membayar sewa apartemenmu, dan kita bisa urunan untuk membayar listrik," aku mengatakan itu sedikit canggung.

MY BROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang