"Hai, Bi. Apa kabar?" tanyaku, saat kamu sedang sendirian makan di kantin. Dalam hati aku bertanya, ke mana perempuan itu?
Kamu mendongak, berhenti dari aktivitasmu memakan batagor. "Lo nanya gue?"
Ya ampun.
"Iyalah. Gimana kabar lo? Sekarang lo sombong banget sama gue," ungkapku yang sekarang duduk di hadapanmu.
Kamu tidak kunjung menampakkan senyum, justru malah tampak enggan bicara denganku. "As you see. Gue nggak sombong, kok, cuma lagi sibuk aja."
Sibuk berpacaran dengan perempuan itu, maksudmu?
Aku tertawa. "Udah dua bulanan ya, kita nggak ngobrol."
"Em-em."
"Gadis mana?" tanyaku, menyebut nama perempuan yang merupakan kekasihmu. Gadis.
"Dia hari ini nggak masuk, sakit."
Mulutku hanya berucap 'oh'.
Hening. Aku heran, biasanya kamu sangat cepat mencari topik obrolan. Namun, kenapa sekarang kamu hanya diam? Menyebalkan. Apa kamu tidak ingin bicara denganku?
"Ngi, gue ke kelas duluan, ya." Kamu berpamit, membuatku nyaris menganga.
Bahkan tanpa menunggu jawabanku, kamu langsung beranjak dari duduk dan berjalan meninggalkanku.
Kamu kenapa, Bi?
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall and Break
Short StoryMeskipun aku tidak bisa mencintaimu, tapi percayalah. Aku menyayangimu sebesar kamu mencintaiku. • • • #209 in Short Story [20/12/2017] © 2015 by Dena Anggita Khalis. Amazing cover by @kontradiksi ❤❤❤