Part 10

9.7K 824 11
                                    

Kiyong membaringkan tubuh Soojung diatas ranjangnya, lalu menyelimuti tubuhnya yang dingin dengan selimut tebal akibat terlalu lama berada di udara luar.

Kiyong mengambil benda pipih dari saku celana dan segera menghubungi dokter keluarganya. Usai menelpon Kiyong meletakkan kembali ponselnya diatas meja, dan beralih menatap wajah cantik Soojung. Banyak pertanyaan yang mengganggu benaknya saat ini.

Apa yang salah dari pernikahanmu? Apa selama ini kau tak bahagia? Jika begitu, kenapa kau menutupi semuanya dari kami. Begitulah isi otaknya kini.

Kiyong memberanikan diri untuk menyentuh wajah mulus Soojung dan mengelusnya perlahan. Jemarinya membelai lembut wajah pucat itu, kemudian beralih menggenggam tangan Soojung yang terasa sedingin es.

"Aku tahu selama ini kau membohongiku? Apa yang coba kau sembunyikan? Apa kau sangat menderita?"

...

Wajah itu selalu terbayang-bayang dengan jelas dibenak Sehun. Wajahnya yang sedih dan menangis karena perbuatan kasarnya semalam.

Kenapa Sehun jadi memikirkannya sih? Apa pedulinya jika wanita itu bersedih. Aneh. Bukankah ini yang dia inginkan? Melihat Soojung menderita dan tersakiti.

Well, dengan begitu Soojung akan segera membebaskan dirinya dari belenggu pernikahan yang selama ini menyiksanya.

"Sehun, apa yang kau pikirkan?"

"Tidak ada."

Seulgi menatap Sehun lekat. Dia merasa pria yang kini sedang berbaring di sisinya sedang berbohong.

"Apa kau sedang memikirkan wanita bodoh itu?"

Sehun merasa tidak suka mendengar Seulgi mengatai istrinya seenaknya. Meski dia sering bersikap kasar, mencaci maki, bahkan menghina tanpa perasaan. Namun entah mengapa jika hinaan itu keluar dari mulut oranglain Sehun tidak terima.

"Namanya Soojung," ujar sehun dengan nada tidak suka.

"Whatever! Siapapun namanya aku tidak perduli. Aku tidak suka padanya." Seulgi coba menekankan rasa tidak sukanya terhadap wanita yang menjadi saingannya.

"Kenapa?"

"Karena kau hanya milikku!"

Sehun memutar bola matanya jengah. Merasa jika Seulgi terlalu gigih menginginkan dirinya.

"Sejak kapan aku menjadi milikmu. Tidak ada yang berhak memilikiku selain diriku sendiri."

"Tapi Sehun, kita bahkan sudah tidur bersama."

"Aku bahkan tidak yakin, itu pasti Jebakanmu kan?"

Ya, meski Sehun dan Seulgi sering bermesraan, dan menghabiskan malam berdua namun tidak ada adegan ranjang bergoyang seperti yang sering Chanyeol atau Jongin lakukan.

Bahkan sampai detik ini. Seulgi belum berhasil merasakan manisnya bibir Sehun. Tentu saja Sehun tidak percaya jika dia sudah menyentuh wanita itu.

Belum ada satupun wanita yang mampu membuat jiwa lelaki Sehun bergelora. Dan Sehun tidak mau memberikan hal pertama yang berharga dalam hidupnya kepada sembarangan wanita.

"Kau keterlaluan!"

"Berhentilah membuat drama. Sebaiknya aku pulang."

"Sehun.."

Seulgi menahan lengan Sehun yang hendak beranjak dari sisinya. Mencegah pria tampan itu pergi dari apartemen kecil miliknya.

"Berhenti merengek, Kang Seulgi."

Keep Smile (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang