Malam itu Lee seul bi melihat-lihat isi kamar Halmeoni,tak lama Seul bi duduk disebelah Halmeoni dan melihat Halmeoni sedang menghitung uangnya hasil berjualan hari ini.Lalu Woo hyun pun masuk kedalam kamar Halmeoni dan mendekati Halmeoni.
"Miss Gong,kau mengumpulkan banyak hari ini."(terkadang Woo hyun memanggilnya dengan sebutan Miss Gong.)
"Kenapa?kau punya sesuatu untuk dikatakan?"
"Misa Gong."Woo hyun pun langsung mengambil uang yang ada di meja dan berniat untuk membantunya.
"Aigoo,mengapa kau menyentuh uang kotor setelah kau mandi."sambil melarang dan menahan tangan Woo hyun yang hendak mengambil uangnya.
"Bahkan jika kau terus mengatakan itu kotor,itu hal yang paling kau sukai."
"Jika kau sudah tua,uang adalah bantuan terbesarmu."lalu Halmeoni mengambil sesuatu.
"Ini hadiah untukmu."dan memberikannya pada Woo hyun.
"Dari ayah?"tanya Woo hyun pada Halmeoni.
"Perasaan ayahmu nol,nol besar.Bagaimana ia bisa terus mengirim ukuran yang sama?"saat Woo hyun membuka hadiah dari ayahnya itu yang berisi sepatu berwarna putih.
"Mintailah dia uang seperti ibu."dan melemparkan hadiahnya kepada Lee seul bi yang hanya melihat mereka berbicara.
"Kau dapat memilikinya."
"Kau benar-benar memberikannya padaku?Terima kasih."jawabnya sambil tersenyum pada Woo hyun.lalu dia melihat sepatu yang diberikan oleh Woo hyun.
"Apa ayahmu mengirimkannya dari amerika?Lalu dimana ibumu?"Tanya Seul bi penasaran.Halmeoni kaget saat mendengar perkataan dari Seul bi dan langsung melihat wajah Woo hyun yang seketika berubah dengan raut wajah yang sedih.
"Ibumu tidak tinggal disini?"tanyanya sekali lagi karena tidak dijawab oleh Woo hyun.
"Hei,hei!kau pasti lelah,pergi beristirahatlah."perintah Halmeoni pada Woo hyun karna Halmeoni tidak ingin melihat Woo hyun sedih.
"Aku tidak akan pindah.Aku tidak akan pergi."Woo hyun pun berdiri dan diikuti oleh Seul bi sambil membawa bantal saat Woo hyun hendak keluar.
"Apa kau berencana tidur denganku?"tanya Woo hyun pada Seul bi.
"Kenapa?Kita tidak bisa tidur bersama?"tanya Seul bi dengan wajah polos."Mereka semua tidur bersama didrama."lanjutnya lagi.
"Tidakkah kau pikir keinginanmu itu terlalu berbahaya?Bagaimana adegan selanjutnya?"tanya Woo hyun kembali.
Sejenak Seul bi mengingat-ngingat drama yang pernah ia tonton."Itu gelap."jawabnya.
"Setidaknya,kau melihatnya dengan benar.Halmeoni,tidur yang nyenyak."dan langsung keluar kamar Halmeoni dan menutup pintunya.
"Hei,hei!"panggil Halmeoni pada Seul bi.Seul bi pun berbalik arah dan melihat Halmeoni.
"Jangan berbicara tentang ibunya didepannya lagi.Bahkan,walupun tidak sengaja kau membicarakan ibunya lagi,kau harus meninggalkan rumah ini.Paham??"Halmeoni menegaskan pada Seul bi agar tidak berbicara tentang ibunya didepan Woo hyun.
"Kenapa begitu?"tanya Seul bi tidak terlalu paham atas yang dibicarakn oleh Halmeoni.Namun halmeoni hanya menatap Seul bi.
"Ya.."*****
Woo hyun masuk kedalam kamar dan duduk diatas bangku meja belajarnya.Lalu dia mengambil kotak yang berisikan uang dan mengambil uang yang ada dikantongnya Woo hyun dan menaruhnya didalam kotak itu.Kemudian Woo hyun membuka toples yang berisikan permen karet dan memakannya.
Dan Woo hyun langsung pergi berbaring diatas tempat tidurnya sambil memegang kalung yang berbentuk kunci pemberian dari ommanya.
"Dimana omma ku hidup?"tanya dirinya sendiri sambil mengunyah permen karet.Tak lama hp Woo hyun berdering menandakan ada yang meneleponnya dan itu dari Jin Young.*****
Sementara itu,direstoran Halmeoni yang lampunya sudah dimatikan.Lee seul bi mendekati lemari es yang berisi minuman-minuman kaleng,lalu dia membukanya dan mencobanya satu persatu.Yang pertama dia coba minuman kaleng berwarna merah putih dan langsung dibuka oleh Seul bi.dia merasa aneh dengan minuman yang pertama.Lalu dia membuka minuman kaleng yang berwarna biru hijau dan mencobanya lagi."ahhh.Ini enak."sambil tersenyum.Dan diambilnya lagi minuman kaleng yang berwarna biru putih dan mencobanya kembali."ahh,itu berbuih."sambil memegang tenggorokannya.
Dan saat itu Woo hyun membuka pintu dan berjalan,sejenak ia melihat kearah kulkas dan dia terkejut melihat Seul bi dengan wajah yang terlihat menyeramkan karena terkena cahaya dari dalam kulkas.
"Kau membuatku takut!"namun Seul bi hanya tersenyum melihat Woo hyun tekejut dan Woo hyun langsung pergi keluar restoran dan meninggalkan Seul bi.
KAMU SEDANG MEMBACA
High School Love On
RandomSatu malaikat perempuan yang telah berubah menjadi seorang manusia perempuan karena telah menolong seorang siswa laki-laki yang akan jatuh dari gedung sekolahnya. Akankah manusia perempuan itu bisa kembali seperti malaikat atau tetap menjadi seorang...