Goncangan lembut dibahu membuatku tersadar. Kugosok perlahan mataku yang blur. Sosok pria berseragam putih tersenyum ke arahku. Ada empat strip kuning-hitam dibahunya. Pria itu menarik tuas rem seraya berkata "Arrived". Lalu melepas seatbelt yang terlilit ditubuhnya. Ia melangkah keluar. Aku tertegun, masih sibuk mencubit diri sendiri untuk meyakinkan apa yang ada didepan mata. Pria itu sudah berada di pintu sebelah kiri Camry yang kami tumpangi. Pintu ia tarik. Walau hal ini mudah, namun pria itu tak ingin membuat tanganku kotor hanya untuk menarik pintu. Tapi sememangnya pintu Camry miliknya ini tak ada noda sama sekali. Pria ini mungkin sudah hafal isi dari rule of a gentleman. Aku bermonolog.
