UrbanLegends#45 - Kutukan Aisha

8.4K 277 12
                                    

Kutukan Aisha adalah sebuah urban legend yang menakutkan dari Malaysia yang menceritakan tentang seorang gadis muda yang dengan begitu buruknya disiksa dan dibunuh oleh empat pria keji, dan kini dia akan menagih pembalasan dendamnya kepada tiap orang yang melihat gambarnya.

Aisha merupakan seorang gadis desa yang pemalu. Dia tinggal di sebuah desa kecil - tapi pada tahun 1984, dia pindah ke Kuala Lumpur, ibukota dari negara Malaysia.

Aisha kemudian menderita sebuah penyakit langka yang memaksanya takut jika harus difoto (Photophobia). Matanya sangat sensitif dengan cahaya yang terang dan itu bisa mengakibatkan kepalanya menjadi sakit. Oleh karena itu, Aisha selalu mengenakan kacamata yang gelap dan tidak pernah membiarkan seorang pun mengambil gambar - fotonya. Lampu kilatan kamera saja bisa menyebabkan kepalanya sakit dan tubuhnya menjadi lemah.

Suatu hari, di sebuah pabrik di mana Aisha bekerja sedang mengadakan pesta yang memang rutin diadakan. Setiap orang di sana bersenang-senang dan Aisha memutuskan melepas kacamatanya. Seseorang di pesta itu memiliki sebuah kamera dan langsung mengambil sebuah gambar. Segera setelah lampu kilatnya berkedip, Aisha merasakan sakit yang luar biasa dan akhirnya pingsan di lantai. Dia menderita sebuah sakit kepala yang tak henti-hentinya dan mulai mengeluarkan buih busa dari mulutnya. Gadis malang itu menggeliat di lantai hingga mobil ambulans datang dan membawanya ke rumah sakit.

Aisha menghabiskan 3 hari di rumah sakit, terbaring dalam sebuah ruangan yang gelap. Pria yang mengambil fotonya waktu itu datang untuk mengunjunginya dan meminta permohonan maaf atas ketidaksengajaannya.

Setelah itu, Aisha terpaksa berhenti bekerja. Dokter yang menanganinya memberinya beberapa obat-obatan dan menganjurkannya untuk beristirahat dalam waktu yang lama. Lalu dia akhirnya menghabiskan hari-harinya di rumah dan hanya keluar ketika malam hari - karena sudah gelap - untuk membeli makanan. Tuan rumahnya kemudian kasihan padanya dan mengijinkan Aisha untuk tinggal di apartemennya tanpa harus membayar biaya sewa hingga dia cukup sehat untuk dapat pulang.

Sebulan kemudian, Aisha telah benar-benar pulih dan ini waktunya untuk dia melakukan perjalanan kembali ke kampung halamannya. Malam itu, setelah hari sudah gelap, Aisha meninggalkan rumah itu dan berjalan ke sebuah stasiun bus. Dalam perjalanan, sebuah mobil tiba-tiba berhenti di depan jalannya dan empat orang pemuda keluar dari sana. Mereka menghadang langkah Aisha dan ketika dia hendak melarikan diri dari mereka, mereka menangkap dan menyeretnya masuk ke dalam mobil.

Keempat pria itu menculiknya dan membawa ke sebuah rumah kosong di sekitar pinggiran kota. Mereka mengikat tangan dan kakinya pada sebuah kursi. Kemudian, salah satu dari pemuda tadi mengeluarkan pisau dan menyobek-nyobek pakaiannya. Aisha menangis dan memohon agar mengasihani dirinya, tapi para pemuda itu hanya tertawa melihatnya. Mereka mulai memukuli dan menyiksanya dengan kasar.

Salah seorang lagi dari mereka lalu mengeluarkan sebuah kamera untuk mengambil beberapa gambar. Aisha memohon agar tidak mengambil gambarnya dan mencoba menjelaskan bahwa dia memiliki suatu kondisi yang jarang ditemukan - yang membuatnya sangat sensitif terhadap cahaya. Pria-pria itu mengacuhkan permohonannya dan mulai memotret beberapa gambar.

Segera setelah kilatan lampu kamera itu berkedip, Aisha terserang oleh sakit kepala yang sangat hebat. Kepalanya berdenyut-denyut dan dia menjerit kesakitan. Para pemuda itu masih memukul-mukulnya, dan setelah itu mengambil gambarnya. Tiap kali lampunya berkedip, dia merasa kepalanya seperti mau meledak. Darah mulai mengalir keluar dari hidung, telinga, dan matanya.

Setelah menderita sekitar lebih dari empat jam, Aisha dalam keadaan sakit yang teramat sangat dan sudah tak mampu lagi bergerak. Dia masih terikat di tempatnya. Pria-pria keji itu lalu membopongnya keluar dan masuk kembali ke mobil dengan melemparnya ke dalam bagasi. Mereka melaju ke sebuah jembatan dan memberitahu dirinya bahwa mereka akan melemparnya masuk ke sungai dan membiarkannya tenggelam.

Hanya beberapa saat sebelum mereka melemparnya ke dinginnya air sungai itu, Aisha menjerit dengan keras, "Siapapun yang melihat gambarku tanpa seijinku, Aku akan menghukum mereka dalam mimpinya dengan sakit yang sama yang aku alami. Aku bersumpah aku akan. Walau aku telah mati, penderitaan akan hinggap kepada siapa yang melihat gambarku!"

Keesokan paginya, keempat pemuda itu pergi ke sebuah konter cetak foto untuk mendapatkan gambar yang telah mereka ambil. Mereka memberi penjaga yang berada di belakang konter beberapa lembar uang dan mengancamnya untuk tetap diam mengenai isi dari foto-foto itu. Ketika para pemuda itu melihat hasil foto Aisha yang merana dan tanpa harapan, telanjang dan tersiksa, mereka mulai tertawa terkekeh-kekeh.

Tiba-tiba mobil yang mereka tumpangi terjerembab dan menabrak sebuah pohon. Salah satu cabang dari pohon itu menembus masuk ke kaca jendela mobilnya dan menghantam tepat kepala dari pengemudinya - membunuhnya seketika.

Orang kedua dibawa ke rumah sakit, namun tewas pada sore harinya karena pendarahan di bagian dalam tubuhnya.

Orang ketiga selamat dari tabrakan maut itu dengan hanya cedera ringan. setelah melilit perban pada lukanya, dokter lalu mengijinkannya untuk pulang. Dalam perjalanan ke rumahnya, pria itu terpeleset dan jatuh ke sebuah lubang galian. Jatuh ke dasar hingga salah satu kakinya patah, dan dia tidak dapat untuk memanjat naik kembali. Malam itu, hujan turun dengan derasnya, ketinggian air mulai naik dalam lubang itu dan akhirnya menenggelamkan pria itu.

Pria keempat tidak mendapati cedera apapun dan langsung bisa pulang ke rumahnya. Malam itu, ketika tengah berbaring di ranjangnya, dia bermimpi Aisha datang padanya dan menghantam kepalanya dengan sebuah tongkat. Ketika terbangun, dia merasakan sakit yang teramat sangat di kepalanya. Rasa sakit itu kian bertambah hingga dia sendiri tak dapat lagi menahannya. Dia merasa pikirannya seperti akan hilang dan mulai menusuk-nusuk kepalanya dengan sebuah garpu.

Dia mulai menyesal akan apa yang telah dia lakukan dan merasa telah dikutuk oleh Aisha. Dia lalu pergi ke sebuah kantor polisi terdekat dan menyerahkan dirinya sendiri di sana, memberitahu semua apa yang telah dilakukannya terhadap Aisha malam itu. Seluruh foto-foto yang dia ambil diserahkannya kepada pihak kepolisian. Pria itu lalu ditahan dan dimasukkan ke dalam sebuah sel, sementara polisi mulai mencari jasad Aisha.

Pria itu akhirnya meninggal dalam penjara. Dia menghabisi hidupnya sendiri dengan menghantamkan kepalanya ke tembok hingga tengkoraknya pecah. Dia tak mampu menahan sakit kepala yang tak terkira itu lebih lama lagi.

Dua hari kemudian, tubuh tak bernyawa Aisha muncul dan mengapung di permukaan sungai. Jasadnya lalu dibawa ke kamar mayat di mana mereka mengidentifikasi sidik jari dan melakukan otopsi.

Dokter yang melakukan otopsi lalu mengambil sebuah gambar dari jasad Aisha sebagai bukti. Namun ketika sekejap lampu kamera itu menyala, dia terkejut melihat mata Aisha mendadak tertutup. Tidak lama setelah itu, dokter itu ditemukan meninggal karena overdosis obat penahan sakit.

Siapapun yang melihat foto otopsi itu juga dilaporkan mengalami mimpi buruk dan sakit kepala yang hebat. Tak lama, mereka semua ditemukan meninggal dengan cara yang misterius. Akhirnya, pihak kepolisian memusnahkan hampir semua foto-foto itu. Mereka juga berusaha menjaga kerahasiaan kasus ini dari masyarakat, tapi rumor Kutukan Aisha sudah mulai beredar seputar Malaysia.

Beberapa dari foto-foto otopsi Aisha kemudian bocor dan terpajang di internet. Katanya siapapun yang melihat gambar-gambar itu, akan menemui hantu Aisha dalam mimpinya. Dan ketika mereka bangun, mereka akan mengalami sakit kepala kronis dan tak henti-hentinya. Gambar jasad Aisha akan menghantui kemanapun mereka pergi. Dimanapun mereka menoleh, gambar Aisha akan hadir di depan matanya.

Untuk menghindari Kutukan Aisha, jangan mencoba mencari gambarnya di internet.

Jika kau tidak sengaja melihat sekilas gambar-gambar itu, jangan menatap langsung di kedua matanya.

Jangan kirim gambar-gambar itu ke siapapun. Jika kau melakukannya, itu berarti kematian pasti akan datang kepada mereka dan dirimu.

Urban LegendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang