dua belas

1.6K 113 3
                                    

Warning! Banyak adegan kayak sinetron di chapter ini. Siapkan kantung muntah dan mixagrip untuk antisipasi. Sekian. Narasinya emang agak overdosis tapi penting dan wajib dibaca semua!

...............

-AUTHOR-

Segala persiapan dan rencana sudah disiapkan orang itu untuk melenyapkan 'dia'. Tidak, sebenarnya orang itu tidak berniat melenyapkan 'dia'. Orang itu hanya ingin memberi pelajaran pada 'dia'. Dan sekarang, waktunya melaksanakan rencana yang sudah disiapkannya. Tapi sebelumnya, ia harus bertanya lagi pada antek-anteknya via telpon bagaimana persiapan dan keadaan 'dia' sebelum memberikan pelajaran.

"Bagaimana situasi dan kondisinya sekarang? apa kalian melihatnya? segera tangkap dia dan laksanakan rencana yang kita susun" tanya orang itu dengan pakaian serba hitam dan kacamata hitam yang bertengger ayu dimatanya.

"Siap bos. Situasi memungkinkan untuk melaksanakan rencana. Dan, plan 2 akan dilaksanakan di sekolahnya 3 hari dari sekarang" jawab antek-anteknya yang berjumlah kurang lebih 7 orang itu.

"Lakukan ini dengan baik dan bersih sehingga tidak ada bukti yang mengarah dan memberatkanku nanti."

"Tentu bos. Kita lakukan sekarang."

Di tempat lain, Fe sedang menikmati indahnya hujan yang mengguyur tubuhnya dan angin yang bersemilir ringan disekelilingnya. Tidak jarang Fe juga merasa kedinginan dengan angin yang sedang mengguyur tubuh mungilnya itu. Apalagi, Fe hanya mengenakan kaos dan hotpants. Bisa dibayangkan bagaimana kedinginannya Fe sekarang.

Tapi mau bagaimana lagi. Kedinginan yang dirasakan Fe sekarang memang diperlukan untuk meredakan panas yang dirasakannya sekarang. Bukan panas secara fisik memang. Tapi secara mental. Fe tidak menyangka, rahasia yang ditutupinya dari semua orang selama 3 tahun ini sudah dibeberkannya secara gamblang oleh Anggara.

Sudah 3 jam Fe bermain hujan. Ia memutuskan untuk kembali ke rumahnya meski luka dihatinya sama sekali belum terobati. Tapi saat Fe hendak kembali kerumahnya ia merasa sedang diikuti oleh sekelompok orang berjubah hitam kira-kira berjumlah 3 orang dan pria semua.

Fe yang ketakutan memutuskan untuk berlari kecil menghindari hal yang 'tidak diinginkan' terjadi. 'Gawat' bisik Fe pada dirinya sendiri dalam hati, setelah mengetahui bahwa 3 orang itu benar-benar mengikutinya.

Fe berlari, berlari, dan semakin kencang berlari. Aneh, tidak ada kendaraan umum yang lewat. Ia semakin merasa ketakutan. Sampai saat ia berlari dan menyebrang jalan untuk menghindari orang asing itu, Fe tidak melihat ada sebuat mobil pick up sedang melaju dengan kecepatan tinggi.

101 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang