DANEFA POV
"Saking keselnya, gue sampe lupa tujuan utama gue buat jadi so'ib baik si Alpon, Anton, ato siapapun itu namanya. Padahal kan gue mau cepet cepet keluar dari sekolah brengsek ini" aku mengingat ngingat saat di mana penyiksaanku yang terus terusan datang tiada henti
Tadi pagi, entah orang jahanam mana yang tega teganya menaruh pecahan beling di sepatu OR-ku. Untung saja sepatu itu jatuh sewaktu Cis sengaja mengagetkanku dan pecahan beling itu keluar dari sepatuku yang terjatuh. Coba saja kalau tidak, mungin saat ini kakiku sudah di amputasi. Cis benar benar guardian angel gue.
"Hayo yang bengong, gak takut kesambet jin Tomang" Tangan bau jengkolnya ku tepis jauh jauh dari daguku
"Gak usah pegang pegang euy!" Ia cemberut dan merajuk seperti anak kecil.
Telingaku menangkap bisik bisik suara cewek yang mungkin iri karena pangeran playboy mereka -Informasi dari Cis-, Alfton, sedang Tepe tepe denganku. Pendengaranku kutajamkan agar bisa menpaat ;ebih banyak sumber bisikan gosip, apalagi yang di bicarain aku.
"Ah itu pangeran Alf deket sama siapa tuh? Ganteng banget ya"
"Tapi kek ada yang janggal ya" Remaja putri denagn gaya rock n roll menerka nerka melihat ke arahku sambil berbisik
"Iya sih, kok seragamnya sama kayak kita yang cewek cewek sih, Tapi mukanya cowok ganteng banget gitu."
"Mungkin dia temennya Nong poy"
Sue bener yak, maa gue di katain temen Nong Poy
"Satu spesies kali" timpal seorang lagi
Et dah yak, minta gue ketekin kali ya.
"JANGAN BENGONG HOI" aku langsung menutup telingaku ketika di sambar suara kaleng rombeng
"Yaudah sih gausah ngagetin. Woi bro, gue denger lu jago nge- goyang dribble ya"
Mata Alf membulat hampir keluar. "Kamvret! gimana coba caranya gue goyang dribble kalo bolanya aja gue ga punya!" aku meringis sembari memegang pinggangku kesakitan habis kena cubitan sakti Alf
"Ya Sorry gue lupa, maksudnya basket"
"Ooh basket, kalo menurut gue sih gak jago jago amat permainan gue. Tapi banyak yang bilang kalo permainan gue pantes masuk NBA" celotehnya merendahkan diri-kelihatannya- padahal menyombongkan diri secara tak langsung. Muna banget nih bocah
"Boleh gak gue ikut?" langsung to the point
"Ikut apaan maksud lo? ngedukung gue? Jadi cheersleader? Aduh gak usah deh mendingan, serem gue liat lu jadi cheers. Muka loe sangar broh, yang ada tim gue bisa kalah telak gara gara kebayang muka sangar loe" ia menggeleng geleng kepalanya memasang wajah sok frustasi
"Canda aja loe, ya pasti jadi anggota team lo lah"
"Hah? Elo?" kakiku menghentak kesal, tanpa ku sadari kaki ini melukai tembok sekolah. Tenang aja, retakannya biasa. Biasa hancur parah maksudnya..
"WutDePak!!" Teriakan Alf frustasi yang ku respons dengan cengiran Gigi rapet dan garuk kepala. Semoga pala gw ga copot dah gara gara di garong
"Sori.. udah kebiasaan dari orok ini" sambil memalingkan wajah
"Gila, lu bukan anaknya supar-man kan?" Tanyanya serius
"Hahaha Superman kakek gue "
"Jiirr"
Tanpa ku sadari ada tatapan jahat menatapku. Tatapan yang tak tersembunyi di balik tembok atau pot dan dimanapun. Namun tersembunyi di balik ekspresi yang selaw aee. Entahlah mungkin ini hanya feeling saja
KAMU SEDANG MEMBACA
Spy B-Girl
HumorSpy BoyishGirl Aku mendapatkan misi penting dari kepala sekolahku untuk melengserkan kedudukan ketua OSIS sekolah seberang yang super elite. Demi memuluskan semua rencanaku, aku berinisiatif untuk menyamar menjadi murid baru di sekolah seberang. Na...