Kisah waktu SMA

172 7 0
                                    

Asyik...
Putih abu-abu adalah masa paling manis
Iya soal cinta...
Tapi tidak denganku...
Berulang kali gagal mendapatkan cinta yang aku inginkan
Membuatku cukup memendam...
Memendam....
Dan memendam...
Tanpa mengungkapkannya.

Aku menyukai teman sekelasku. Dika namanya, menjadi juara kelas memang sulit2 susah eehhh,, maksudnya susah2 mudah. Banyak yang nolak alasannya nggak bisa ngimbangin lah, kamu terlalu baik, aku nggak pantas buat kamulah.
Ah!!!!! Bilang aja aku jelek!!

Yah... Soal muka memang gue gk begitu ahli make up dan udah dari sononya jelek. Mau di apa2in tetep jelek. Yah... Gak salah juga banyak cowok yang lari dari gue.

Dika itu baik, asyik, humoris namun soal pelajaran dia emang nggak pinter dan aku bisa memaklumi itu, karena aku tak pernah cari cowok karena pinternya.

Sering keluar bareng, BBM an, sms telfon kalo nggak disekolah selalu belajar bareng, sampai suatu hari....

"Dik,, lo suka ya sama Thatha??" kata Kenya.
"Apasan sih lo Ken,, ada-ada aja deh." kata Dika.
"Alah,,,, gak usah bohong lo suka kan?? Cie,, Thatha." kata Kenya.
"Gue nggak suka sama Thatha lagian gue tuh cuman manfaatin dia buat kelarin tugas2 gue,, puas loh!!!" kata Dika.
"Bener juga lo yah,, diakan pinter jadi bisa dimanfaatin." kata Kenya.

Slow Tha!!..
Slow....
Rilexs...
Ambil nafas....
Kata-kata itu.....
Sakit!!!!!
Padahal gue terlanjur berharap banyak sama loeh...
Gue udah bisa terima semua kekurangan loh...
Gue bisa terima....
Tapi....
Kenapa kamu nggak bisa suka sama aku...???

Semenjak kejadian itu hubunganku dengan Dika renggamg. Aku memang sudah berniat untuk menjauhinya. Sakit.?? Sakit.....

"Loh kenapa sih Tha??" kata Dika.
"Nggak papa." kataku cuek.
"Jujur aja!! Hayo ada apa???" kata Dika.
"Nggak papa dik,, lo aja kali yang mikir enggak-enggak." kataku cuek.
"Padahal gue mau bilang sesuatu yang penting ke eloh..." kata Dika.
"Kalau ngomong,, ngomong aja!!". Kataku.
"Gue suka sama loh!!" kata Dika.

Entah kenapa... Hatiku biasa saja,, padahal sudah sangat lama aku mengharapkan kata-kata itu keluar dari mulut Dika.

"Sory Dik, gue gak bisa,,." kataku sambil pergi.
"Gue punya salah ya Tha sama loh??" kata Dika.
"Enggak Dik, enggak kok, aku yang salah,, aku yang salah menafsirkan segala sesuatu." kataku.
"Apa maksudnya??? Jelaskan Tha, aku serius." kata Dika.
"Tanyakan pada hatimu, seberapa pentingkah aku buatmu!" kataku sambil menangis pergi meninggalkan Dika.

Sakit Dik!!!!
Andai aja eloh nggak bermaksud manfaatin gue..
Gue bisa nrima lo..?
Nrima lo apa adanya Dik...

Jangan lupa vote dan coment beby :*

IfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang